7. Periksa?

30 4 0
                                    

Double up yeyy, BILANG SENENG GA?!

Voment nya cuyh

_____________________________

"Ma, Arsen harus gimana? Arsen udah nggak sehat lagi, ma..."

-Arsen Brahmantara Mahendra.

_____________________________

7. Periksa?

•HAPPY READING•

*****

Hari ini, hari Minggu. Hari dimana para anak sekolah serta pekerja beristirahat dari kesibukan tiap harinya.

Hari ini juga, Arsen memilih pergi ke rumah sakit untuk melaksanakan pemeriksaan, gejala sesak dan nyeri di bagian perut yang terus menerus bahkan semakin parah membuatnya berpikir untuk periksa saja.

***

"Apa selama ini anda jarang minum air putih?" pertanyaan pertama yang dokter ucapkan sempat membuat Arsen sedikit bingung, mengapa air putih? Apa hubungannya?

"Sepertinya jarang, Dok. Terlalu banyak kegiatan mungkin yang membuat saya lupa minum..." jawabnya ragu.

Sang dokter menghela nafas berat, menatap serius Arsen. "Sebelumnya maaf, apa anda kesini dengan keluarga, atau teman?" lagi, pertanyaan yang dilontarkan kembali membuat Arsen membisu.

"Tidak, Dok, saya sendiri."

"Baiklah, saya minta setelah pulang nanti langsung ceritakan pada orang tua anda. Untuk penyakit yang anda derita..." menarik nafas panjang, merasa ragu untuk melanjutkan. "Anda telah mengalami gagal ginjal kronis. Perbanyak minum air putih, penyakit ini bukanlah penyakit biasa yang dapat disembuhkan dengan obat, setiap Minggu anda harus pergi kemari untuk melakukan cuci darah, jika tidak maka akan semakin parah."

Udara seakan membeku, tubuhnya terpaku dan nafasnya terhenti sejenak, jantung yang berdebar kuat berhasil membuat kepalanya pusing seperti dihantam batu seberat sepuluh ton.

"Dok, apa penyakit saya masih bisa disembuhkan?" tanya nya ragu.

Sangat disayangkan, harapannya kini pupus. Sang dokter menggeleng menandakan bahwa penyakitnya ini memang sudah tidak dapat lagi disembuhkan.

"Bukan sembuh, memperpanjang. Setidaknya lakukan cuci darah setiap Minggu agar penyakit anda tidak bertambah parah,"

"Jangan sampai kelelahan saat beraktivitas apalagi lupa minum air putih." lanjutnya lagi.

"Maaf saya tidak bisa membantu banyak," akhir dokter.

Hening. Tak ada jawaban dari sang empu yang masih terasa shock dengan keadaan tubuhnya sendiri.

Menarik nafas dalam sambil memejamkan mata yang terasa panas, ia mulai membuka suara. "Baik, terima kasih, Dok atas sarannya. Saya permisi," jawabnya dibalas anggukan dari sang dokter.

***















"Ma, Arsen ... harus gimana?"

ARSEN - On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang