•HAPPY READING•
12. GAREKSA.
*****
"Loh, bang Kaisar ngapain di sini?"
Suara serta tepukan di bahu membuat sang empu berjingkat kaget, menoleh ke belakang menyadari bahwa ternyata Elvano tengah menatapnya heran. Dengan segera ia langsung menetralkan ekspresi wajahnya.
"Nggak, cuma lagi pengen jalan-jalan aja. G-gue duluan."
"Tap-" belum saja menjawab Kaisar sudah lebih dulu melenggang pergi dengan terburu-buru dari hadapannya.
Mereka memanglah saling kenal karena Elvano termasuk salah satu anggota geng dipimpin Galen yang bernama GAREKSA, singkatan dari nama sang pemimpin itu sendiri yaitu Galen Arseksa Darmendra.
GAREKSA bukanlah geng motor sialan pada umumnya, geng itu hanyalah geng yang dianggotakan anak SMA seumuran mereka yang tujuannya hanya untuk bermain-main, kecintaan mereka dengan motor membuat sang pemimpin memiliki ide untuk sekalian saja membuat nama serta jaket untuk mereka, yaah, dibalik itu semua tentu sebagian besar alasan Galen hanyalah untuk bergaya. "Biar keren aja gitu, ada jaketnya sendiri," katanya.
Tidak ada tawuran ataupun perkelahian. Ekhem, ralat, hanya sedikit saja kemungkinan hal itu dapat mengakibatkan pertengkaran kecil. Terkadang saking asyiknya bermotor mereka tanpa sengaja memasuki wilayah geng lain dan berakhir cekcok sedikit dengan dibumbui beberapa pukulan serta bau anyir darah dan luka lebam yang menghiasi wajah tegas nan tampan mereka, eh-
***
"Jadi ini di bagi dulu, baru di kali. Masa se-gampang ini kamu nggak bisa, sih?" ujar cewek itu tengah fokus mengerjakan pekerjaan rumah yang terakhir diberi Bu Dewi-guru matematika nya.
"Nggak bisa, soalnya gue jadi nggak fokus kalo belajar sama lo," decak Daniel menatap kagum garis wajah cewek di depannya.
"Jangan cantik-cantik dong, Jess, bikin gue gagal fokus aja," lanjutnya lagi berhasil membuat Jessy sedikit tersipu akibat perkataan Daniel barusan.
"Apa, sih? Dasar kang ngerdus."
"Gue ngerdus juga cuma sama lo, Jess," jawaban tak terduga itu jelas berhasil membuat Jessy mesam-mesem sendiri.
"Jess, jangan senyum kaya gitu bisa nggak sih??" tanya Daniel sewot.
"Kenapa? Nggak boleh ya?"
"Jangan, hati gue nggak kuat ..." jawab Daniel menyentuh dadanya, sok dramatis emang.
"Udah-udah, lanjut kerjain aja!"
***
Berbeda dengan Daniel yang lagi ngerdus sama Jessy, kini sebagian anggota GAREKSA tengah duduk bersantai di markasnya.
"LDR yang paling jauh itu saat lo di sini, masih di tempat yang sama sedangkan dia udah pergi jauh, jauh di sisi Tuhan," gumam Galen menatap sendu langit biru yang mulai dihiasi semburat merah.
"Lo ngerasain pacaran aja belom pernah, segala ngomongin LDR," sahut Kaisar tentu membuat perhatiannya berpaling sepenuhnya pada cowok itu.
"Jahat banget lo sama gue, ya makanya itu nggak enak banget rasanya."
"Yaudah mati aja sekalian, lo mau ketemu dia kan?" sewot Kaisar membuat Galen mendelik cengo.
"Udah gila lo?!"
Cowok yang ditanyai hanya mengendikkan bahunya acuh.
Ya, karena merasa gerak-gerik Kaisar yang seolah mengerti apa yang dipikirkan Galen akhirnya cowok itu menyerah, ia mengaku bahwa ia memang sedang galau-in cewek yang bisa dibilang udah lama meninggal. Nggak elite banget memang, ya sudahlah, suka-suka Galen.
Tapi kaisar tau dari mana? Nanti aja aku jelasin di bab yang berbeda (cihuy)
"Awas aja kalo gue mati beneran, gue gentayangin lo seumur hidup!" ancamnya mendelik yang bukannya terlihat seram justru malah terlihat lucu karena matanya yang sipit.
"Ya udah, dikira gue takut apa? Yang ada lo malah nangis-nangis depan gue gara-gara nggak bisa ketemu tu cewek."
"Kok bisa?" tanya nya heran.
"Iyalah, orang lo masuknya neraka."
"Wah kampret," maki Galen, rasanya ingin sekali melempar temannya itu ke planet Mars, tapi jangan, kasian, kan kalo dia sendirian disana?
***
Di lain tempat.
"Ck! Ish, susah banget sih?!" sewot gadis berkuncir kuda tepat di depan rak snack berusaha mengambil salah satu snack favoritnya namun sayang ia tak dapat menjangkaunya karena posisi snack itu sangatlah tinggi.
"Minta tolong siapa ya? Ini juga kenapa di taruh di tempat tinggi, sih?! Kan gue jadi susah ngambilnya."
"Mau gue bantu?" tawar seorang cowok tinggi di sampingnya yang melihat gadis itu kesusahan mengambil snack.
"E-eh? Ah, iya boleh, makasih, ya?"
"Hm, makanya jadi cewek jangan pendek-pendek amat," jawab cowok itu tanpa menatap gadis di sampingnya.
"Dih? Dikira gue mau apa jadi pendek?!"
Cowok itu hanya mengendikkan bahu lalu melenggang pergi meninggalkan gadis yang dikatainya pendek mencak-mencak nggak terima.
*****
Hufft, aku tuh bingung banget asli mikirin gimana ngetiknya. Jadi sorry banget kalo garing TwT
Alurnya udah jadi, tapi giliran ngetik langsung blank ilang semuaa 😭🤏
Makasih yang udah vote, jangan jadi sider 🫣
Follow my channel for update and quote menarikk ^^
link ada di highlight ig ku @amrcnoo.__
tyyy 😽TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSEN - On Going
Teen FictionKehadirannya yang tak dianggap juga tak diharapkan, di cap sebagai anak haram bukanlah hal yang mudah dilewati bagi Arsen Brahmantara Mahendra. Remaja tak bersalah serta banyak kekurangan ini harus menerima hidup di keluarga dan lingkungan yang bisa...