11

765 46 26
                                    

Bab yang mengandung emosi, disini pakji agak nyebelin, tapi gak lama kok, dia langsung kena karmanya.....



Tek...tek...tek....
Suara seseorang sedang memotong wortel di sebuah dapur, pria cantik nan mungil itu berencana akan memasak sup daging untuk makan malam sang kakak yang akan pulang dari bekerja beberapa jam lagi.

"Phi Saint cepat pulang, Nhu kesepian dirumah". gumam Nunew yang tengah asyik memotong wortel.

Nunew dibuat terkejut saat membalikkan badannya. Mangkuk berisi potongan wortel yang di pegangnya sampai terjatuh dan menimbulkan kebisingan dari pecahan beling yang berhamburan terpecah belah dan berserakan di atas lantai.

Nunew kaget dan takut setengah mati, tubuhnya mematung dengan mata membola dan nafas tercekat, karena dua orang besar serba hitam sudah berdiri di belakangnya entah sejak kapan dan bagaimana mereka bisa masuk kesini. Tak lama, telinganya terasa berdengung lalu semuanya hilang ditelan kegelapan.

********************

Saint baru pulang pukul 22.30 malam, ia terkejut dan heran mendapati pintu depan terbuka lebar dan seluruh rumah masih dalam keadaan gelap.

Saint juga mencium sesuatu yang berbau menyengat berasal dari dapur. Ya ampun!, keadaan didalamnya sangat kacau dan berantakan, bau menyengat itu ternyata berasal dari kompor gas yang masih menyala namun apinya sudah padam. Saint buru-buru mematikan kompor.

Saint menyadari kalau sejak tadi sang adik tidak menampakkan dirinya ataupun mendengar suara rengekkan manjanya, walau semalam apapun Saint pulang, Nunew akan terbangun dan akan datang kepadanya dengan manja untuk sekedar bilang 'selamat malam phi' atau 'phi sudah pulang'.

Saint merasa perasaannya tidak enak, Zee, orang pertama yang ia hubungi.

"Saint?".

"Phi Zee...".

***********************

Saint tidak kuat menahan berat tubuhnya sendiri, Zee reflek memegangi tubuh Saint, kalau tidak pria cantik itu mungkin akan jatuh tersungkur ke lantai.

"Hei, tenanglah, ayo duduk".

Bagaimana Saint bisa tenang, saat ia pulang, ia mendapati rumah dalam keadaan gelap dan berantakkan, bersamaan Nunew tiba-tiba menghilang. Pasti ada seseorang yang berniat jahat pada adiknya, Nunew pasti telah di culik.

Pencarian kali ini Zee dibuat sangat kesulitan, karena Nunew tidak membawa ponsel, tidak ada petunjuk, tidak ada CCTV yang merekam dan tidak ada jejak apapun yang ditinggalkan dari orang-orang itu dan juga Nunew.

Sampai 24 jam berlalu, Zee terpaksa melibatkan polisi. Mark juga tidak bisa membantu banyak. Bukan berarti Zee juga diam saja, Zee sampai kehilangan selera makan dan lupa kapan terakhir kali dia makan, insomnia selalu menyerangnya, matanya selalu terjaga sampai pagi karena pikirannya terus sibuk membayangkan Nunew yang tidak tau keberadaannya ada dimana.

*****************

"Kita apakan dia khun?" Tanya seseorang yang menculik Nunew di telpon.

"Terserah, mau di buang ke laut, mau di jual, mau kalian jadikan budak. Asalkan bocah itu tidak akan pernah muncul lagi dihadapan anakku dan juga calon suaminya".

"Ah, itu.... kami perlu biaya tambahan untuk menjaga identitas anda tetap aman khun".

"Kalian akan mendapatkan uang kalian, setelah benar-benar selesai menghilangkan bocah itu dari hidup anakku dan juga dari hidup calon menantuku".

"Beres!".

Tut...tut...tut....Percakapan itu berakhir begitu saja, Nunew terus menangis, dia sangat ngeri mendengar percakapan orang-orang jahat ini, mereka menculiknya dan akan menjualnya, Nunew hanya bisa menangis, kedua kaki dan tangannya diikat, mulutnya di bekap dengan lakban dan kepalanya ditutup oleh kain hitam.

Two FaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang