20

367 40 13
                                    

Apa yang Nunew khawatirkan sekarang benar-benar sudah terjadi.

Nunew menatap lama alat tes kehamilan miliknya.

Untuk beberapa detik, tubuh Nunew kaku tidak bereaksi sama sekali karena hal yang dilihatnya ini membuatnya merasa sangat emosional, sampai ia membeku ditempat dan menangis tanpa sadar.

Alat tes kehamilan miliknya menunjukkan 2 garis merah, hal itu jelas menandakan bahwa saat ini ada sesosok manusia yang akan tumbuh di dalam perutnya. Ya, saat ini Nunew tengah hamil.

Tidak ada hal yang lebih membahagiakan selain mengetahui bahwa di dalam tubuhnya bisa kembali merasakan detak jantung calon buah hati untuk yang kedua kalinya.

Nunew menyeka air mata bahagianya yang mengalir membasahi pipinya.

Beberapa hari ini, Nunew memang merasakan gejala tanda-tanda kehamilan. Lelah dan pusing yang selalu timbul dan tenggelam tanpa tau waktu, walaupun sudah minum obat, pusing yang dirasakannya tetap tidak kunjung mereda. Terkadang saat melihat makanan tertentu ia juga tiba-tiba merasa mual. Ternyata semua itu dikarenakan dirinya yang sedang hamil lagi.

Walaupun Nunew saat ini menangis, tapi raut bahagianya terlihat jelas terlukis di wajah cantiknya.

Ketika sebuah ingatan kembali muncul di kepalanya, tiba-tiba raut wajah bahagia itu berubah dalam sekejap. Nunew mendadak seperti orang yang terkena serangan panik, nafasnya memburu cepat, kedua kakinya mendadak lemas di sertai perasaan gelisah yang hebat, Nunew sampai harus berpegangan pada sesuatu yang ada di dekatnya supaya tubuhnya tidak terjatuh.

Ingatannya teringat pada kata-kata Zee yang selalu Nunew pikirkan di setiap waktu.

"Anak kedua adopsi saja ya".

Bukan kah perkataan itu sudah jelas kalau Zee tidak ingin memiliki anak lagi darinya. Nunew juga tidak tau alasan lebih jelasnya kenapa Zee tidak ingin ia hamil lagi dan memiliki anak lagi dari rahimnya. Nunew memang tidak pernah bertanya.

Nunew hanya tau Zee terlihat trauma dengan kehadiran seorang bayi, seperti saat Lian lahir.

Ini hanya asumsi Nunew, masih praduga sementara, kebenarannya masih perlu dibuktikan karena Zee hanya mengatakan hal itu saja tidak secara frontal membenarkan sangkaan Nunew. Tapi yang membuat Nunew yakin dengan asumsinya itu adalah rasa trauma Zee akan kelahiran seorang bayi dan kata "anak kedua adopsi saja ya" sudah membuat Nunew yakin kalau Zee memang tidak menginginkan anak kedua darinya.

Lalu bagaimana sekarang, Nunew sudah hamil dan tidak mungkin menyembunyikan kehamilannya dari suaminya sendiri.

Jika Nunew memberitahukan kehamilannya pada Zee, dia takut Zee tidak akan menerima anak kedua mereka dan malah akan menyuruhnya menggugurkan bayi ini yang bahkan masih berupa gumpalan darah.

Oh tidak. Tidak bisakah suaminya sedikit berbelas kasih memberikan kesempatan untuk anak keduanya lahir ke dunia. Kalau Zee tidak mau menerima dan mengakui anak keduanya, biarkan Nunew yang menjaga anak ini dimasa depan, dengan atau tanpa Zee.

Ah, mungkin pikiran Nunew sudah melanglang buana terlalu jauh, sehingga berpikiran suaminya akan berbuat yang tidak-tidak kepada kandungannya. Sungguh Nunew sangat takut suatu hari nanti apa yang dikhawatirkannya akan menjadi nyata. Ngomong-ngomong karena terus memikirkan hal itu membuat pusing di kepala Nunew semakin menjadi-jadi, mungkin ia butuh istirahat sekarang.

Nunew memutuskan untuk istirahat di kamar Lian karena takutnya Lian akan bermain yang akan membahayakan dirinya sendiri jika Nunew sampai ketiduran di kamarnya. Ini masih sore dan Lian pasti masih ingin bermain.

Selama menikah dengan Zee, Nunew tidak memiliki maid atau pelayan untuk membantunya mengurus Lian. Zee sempat protes karena takut istrinya akan kelelahan mengurus rumah, suami dan anak sekaligus setiap harinya hanya seorang diri, Nunew beralasan ingin menikmati menjadi ibu rumah tangga tanpa bantuan siapapun. Hanya akan ada beberapa pelayan yang bekerja 2 minggu sekali untuk membersihkan rumah mereka, untuk memasak dan pekerjaan-pekerjaan ringan, Nunew sendiri yang melakukannya.

Two FaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang