Two Face

13

10 hari berlalu. Semenjak hubungan Zee dan Nunew kembali baik, mereka masih berada di Chiang rai. Zee dan Nunew masih ingin menikmati waktu berduaan saja untuk menebus waktu mereka yang dihabiskan oleh kesalah pahaman yang terjadi diantara mereka sebelumnya.

Zee dan Nunew kini kembali tidur seranjang lagi, di balik selimut yang sama, di kamar yang sama, tapi setelah melewati kesalahpahaman yang terjadi di antara mereka, dan Nunew yang sempat mengalami pelecehan, Zee memupuk kesabaran pada dirinya sendiri, sehingga mampu bersikap tenang dan tidak meledak-ledak saat berdekatan dengan Nunew selain peluk dan cium kening.

Walaupun terkadang hasrat ingin mencumbu Nunew itu selalu datang tidak tau waktu, karena aura Nunew 'nyiksa' Zee banget, dan Zee yang hyperseks memilih menyengsarakan dirinya sendiri dari pada harus membebani Nunew dengan kebutuhan seksnya itu di saat Nunew mungkin perlu waktu untuk memulihkan kembali hasrat seksnya.

Asalkan Zee tidak minum, kewarasannya masih bisa terkontrol, tapi kalau ada pemicunya meskipun tidak minum, Zee sendiri tidak bisa menjamin janjinya, yang tidak akan menyentuh Nunew tanpa persetujuan dari Nunew dulu.

Rencananya siang ini Zee akan mengajak Nunew makan di luar.

Semenjak 'diculik' Zee, Nunew tentu saja hanya membawa baju yang melekat di tubuhnya, tapi Zee yang kaya raya, tanpa Nunew meminta pun sudah membelikan baju-baju mahal untuknya, jumlahnya sampai seperti mau bikin toko baju di dalam lemarinya, padahal mereka disini gak akan selamanya tapi Zee seperti ngajak pindahan.

Ketika Nunew sudah membuka lemari baju dan mencoba baju-bajunya, pasti, sudah pasti Zee di suruh menunggui dan harus jadi jurinya.

"Hiaa... yang ini keliatan gemuk gak di badan Nunu?

Ini keliatan norak gak?

Yang ini warnanya ngejreng banget gak, sih, hia?

Cocok gak kalau Nunu pake yang ini?" Ceritanya Nunew minta pendapat Zee, baju mana yang cocok untuk dipakainya, tapi Nunew nanyanya nggak pake titik ataupun koma, nyerocos aja, Zee baru mau membuka mulut, tapi Nunew udah ganti pertanyaan sembari mengganti bajunya lagi.

Baju-baju yang tak bernyawa itu berterbangan di sisi kanan kiri Zee akibat ulah Nunew yang gonta ganti baju, pilih ini, lempar. Pilih itu, lempar. Heboh sendiri. Zee tetap dengan wajah cool-nya.

Kalau Zee sampai menjawab salah, sudah dipastikan 3 jam tidak akan cukup untuk Nunew mengubek-ngubek isi lemari. Dan sumpah demi apapun di dunia ini! Apapun yang Zee jawab pasti selalu salah dan akan selalu salah.

Drrtt.... drrtt.... drrtt.....
Zee merasakan ponselnya bergetar, wajahnya tiba-tiba serius saat melihat nama yang meneleponnya di layar ponselnya. Dengan bahasa isyarat Zee meminta izin keluar dulu pada Nunew untuk mengangkat telepon. Nunew pun mengerti, Zee adalah orang penting, Nunew lalu mengiyakan dengan bahasa isyarat juga.

"15 tahun, ya itu cukup walaupun tidak sampai membusuk di penjara. Aku akan membekukan semua aset-asetnya sampai dia tidak punya apa-apa lagi yang berharga selain nafasnya. Akan ku pastikan kelak setelah bajingan Tong bebas dari penjara dia jadi gelandangan" ujar Zee dengan penuh penekanan, pria tampan itu tampak serius saat berbicara dengan orang yang sedang di teleponnya.

"Seandainya di dunia ini tidak ada hukum, aku sudah membunuh bajingan Tong malam itu. Baiklah, terima kasih Plan, kau selalu bisa diandalkan" Zee menutup sambungan teleponnya. Zee ternyata sedang berbicara dengan pengacaranya yang menangani kasus Nunew yang dilecehkan oleh Tong.

Pengacara Zee yang bernama Plan, memberi tahukan pada Zee kalau Tong sudah di sidang dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara akibat perbuatannya.

Sebenarnya Zee tidak puas dengan hukuman Tong, orang yang telah berani ingin berbuat tidak senonoh pada kekasih kecil-nya, tapi apapun kejahatan yang telah di lakukan manusia, biarlah hukum saja yang mengadilinya, Zee tidak ingin menjadi orang yang tersesat karena sebuah nafsu dan emosi hingga merugikan dirinya sendiri, toh Tong sudah babak belur ditangan Zee.