Marko, Haikal, Kenan, Kanaga, Ajian, Rajevan dan Reynaldi menikmati makan malam mereka dengan ditemani angin yang berhembus kencang dan pemandangan lampu lampu rumah yang ada tak jauh di sekitar Gunung Cikuray serta bintang bintang yang bertaburan di atas langit.
"kal, lihat deh bulannya" Marko menunjukan bulan pada Haikal yang duduk disebelahnya.
"kenapa nunjukinnya cuma ke gue? gue bulet kayak bulan kah?" tanya Haikal mesem.
jawaban dari mulut Haikal membuat Marko menghela nafas berat. "bulannya cantik" gumamnya.
Haikal terkekeh. "tapi gue ganteng" dengan pedenya Haikal berkata.
"percaya dirinya 100 persen" ledek Kanaga.
"itu harus" jawab Haikal dengan enteng.
"dingin bangettt" ucap Ajian memeluk dirinya sendiri.
"nih, mau pake selimutnya ga?" sahut Haikal menawarkan agar Ajian untuk memakai selimutnya. saat ini Haikal memang memakai selimut yang dibawa oleh Marko dengan sengaja untuknya. posisi duduk mereka terbagi menjadi 3 matras. Marko - Haikal - Kenan di depan tenda 1, Kanaga - Ajian di depan tenda 2, lalu Rajevan - Reynaldi duduk menghadap anggota lain dengan membelakangi kompor portable bekas mereka memasak tadi.
"ga deh, marko kan sengaja bawa buat lo"
"iya memang, tapi gue mau masuk tenda, mau ngangetin badan di sleeping bag. lagian gue juga bawa sarung ko"
"lah? kocak apaan baru juga jam 10 udah masuk tenda aja" sahut Kanaga mencibir.
"iyaa apaan kal, ga seru amat jam segini udah mau tidur" sambung Rajevan.
"siapa yang mau tidur anjir? gue mau ngangetin badan doang, ga liat nih badan gue menggigil dari tadi?" tanya Haikal dengan sewot.
Rajevan tertawa pelan. "mau gue temenin?"
Haikal mendelik. sebelum memasuki tenda, ia memberikan selimutnya pada Kenan. "tuh pake berdua bareng kenan"ucapnya pada Ajian.
"mau buat lagi energen kal? biar makin anget badannya" tawar Reynaldi.
"ga usah rey, masih kenyang. lagian tadi gue udah habis energen vanilla sama susu coklat" jawab Haikal dari dalam tenda. di dalam tenda, Haikal langsung menghangatkan tubuhnya di dalam sleeping bag. padahal ia sudah memakai pakaian 3 rangkap ; kaos panjang, hoodie dan jaket super duper tebal. jangan lupakan sarung tangan dan juga kaos kaki 2 rangkap. tapi masih saja menggigil kedinginan. Haikal juga merasakan kepalanya pusing dan keleyengan sehingga ia memutuskan untuk masuk kedalam tenda untuk mengistirahatkan tubuhnya meski sebentar. setelah minum obat pusing akhirnya Haikal memilih untuk tidur sambil mendengarkan musik. ia juga menyalakan alarm agar berbunyi 1 jam lagi.
***
jam 23.00 Haikal terbangun saat alarm di ponselnya berbunyi tepat di telinganya. juga ia mendengar suara teman temannya yang asik bercanda dan tertawa di luar tenda.
"wah api unggun" ucap Haikal saat membuka tenda.
"udah bangun?" tanya Ajian.
"kalau belum, gue gaakan buka tenda" sungut Haikal.
"sini duduk" Reynaldi menepuk tempat kosong di sisinya.
"lo sakit ya?" tanya Reynaldi saat Haikal mendaratkan pantatnya di sebelah Reynaldi.
Haikal mengernyit bingung. "gue sehat gini"
"habisan kenapa tidur sih? orang orang pada ngobrol disini"
"kenapa tau kalau gue tidur?"
"tadi marko mau ambil hp terus pas liat tenda katanya lo lagi tidur, makanya pas udah ambil hp marko langsung tutup tendanya biar angin ga banyak masuk kedalam"

KAMU SEDANG MEMBACA
7 Amigos Eternos
Jugendliteratur"ini bukan hanya tentang teman yang bisa diajak bahagia bersama, tapi teman yang seberat dan sesusah apapun keadaannya, mereka menjadi nomor satu yang datang dan memberi pelukan hangat" menceritakan tentang persahabatan Marko, Rajevan, Reynaldi, Hai...