rencana

1.3K 126 6
                                        

saat ini Aleana, Haikal dan Marko sedang ada didalam mobil milik Aleana. mereka baru saja selesai mengantarkan Arangga ke bandara.

"mau mampir ke restoran dulu ga?" tanya Aleana dengan nada lembut khas keibuan.

Haikal mengedikkan kedua bahunya. "adek terserah aja ma"

"makan dirumah aja deh mamale, kayaknya bibi maya udah masak deh.. tapi kalau mamale mau mampir dulu gapapa kok" jawab Marko, menyebutkan nama pembantu dirumahnya.

Aleana mengangguk. "kalau gitu mama pesan online aja deh"

"pesan sekarang aja ma~~ perut adek udah bunyi bunyi" ujar Haikal.

"yaudah pesan di handphone adek aja, nanti saldonya mama ganti"

Haikal menatap mamanya dengan mata berbinar. "ganti yang banyak banyak ya?"

Aleana terkekeh gemas dengan tingkah anak bungsunya. "iya sayang"

"yeayyyy, adek mau pesan rendang, opor, ikan kakap sama telur balado" seru Haikal dengan semangat. "mama mau pesan apa?" tanyanya.

"boleh apa aja sayang"

"hmmmm? gimana kalau ayam balado? terus sama ayam bakar? pasti enak." ujar Haikal.

"boleh, kakak mau apa?" tanya Aleana pada Marko lewat kaca di atas.

Marko menggeleng. "gausah ma, takut masakan bi maya ga habis nanti" tolak Marko dengan halus.

15 menit kemudian, mereka tiba di halaman depan rumah Haikal.

"kakak langsung ke rumah ya ma, kal" pamit Marko.

"iya, langsung makan dan bersih bersih kak.." ucap Aleana seraya mengusap rambut Marko sebelum masuk kedalam rumah.

"baibai koko, nanti malam tidur dimana?" tanya Haikal.

"dirumah gue" balas Marko. "tidur sama lo, badan gue sakit sakit... kena tendang mulu." lanjutnya.

Haikal mendengus. "harusnya lo membiasakan diri"

"ih, ogah... apaan harus membiasakan diri dari tendangan tendangan ga sadar lo? mending gue tidur di rumah gue sendiri lah" jawab Marko.

"awas ya kalau besok besok lo nginep di rumah gue, gue bakal kunci kamar biar lo tidur di kamar tamu atau di kamar bang kai aja" balas Haikal merengut.

Marko terkekeh. "palingan lo yang minta di kelonin sama gue"

Haikal bergidik ngeri menatap Marko. "kelonan banget bahasa lo? jijik tau ga? kayak pelangi"

Marko tergelak. "astaga kal"

***

saat masuk kedalam rumahnya tadi setelah berdebat dengan Haikal tadi, Marko langsung makan kemudian membersihkan diri seperti yang diucapkan oleh Mamale tadi. setelah selesai, Marko langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur hingga tak lama Marko mendapatkan chat dari Kanaga yang mengatakan jika ia dan teman teman yang lainnya sudah tiba di belakang rumah Marko.

Marko bergegas keluar kamar dan turun ke lantai bawah menuju dapur. membuka pintu dapur kemudian berjalan kearah gerbang kecil yang ada di taman belakang rumahnya.

"masuk masuk" ucap Marko.

"ini mobil aman parkir di belakang emangnya ko?" tanya Kenan.

"aman anjir, lagian lihat banyak rumah disini" balas Marko mendengus.

"hehehe iya sih, lagian kan gue baru pertama kali parkir di belakang rumah lo ko.. biasanya parkir depan rumah" ujar Kenan menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

7 Amigos EternosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang