harus sempurna

979 133 2
                                    

minggu sore, tepat jam 15.10 Haikal masih mengurung diri didalam kamar sejak kemarin siang, sepulang dari perkumpulan siswa siswi berprestasi SMK Green Dream.

dirumahnya tidak ada siapa siapa, karena kemarin pagi Aleana menyusul Arangga ke Korea. sedangkan Marko harus kumpul Osis disekolah untuk membicarakan acara Agustusan nanti. ia yang khawatir dengan keadaan Haikal pun meminta Rajevan mendatangi rumah Haikal.

"apasih? berisik amat" ucap Haikal kesal. sejak 20 menit yang lalu, Rajevan terus menggedor pintu kamarnya dan tidak berhenti menelponnya.

setelah Marko mengiriminya pesan bahwa Haikal mengurung diri dikamar sejak kemarin, Rajevan bergegas kerumah Haikal.

"kusut banget tuh muka" ucap Rajevan saat Haikal membuka pintu rumahnya dengan muka lesu.

Haikal berjalan dibelakang Rajevan dengan lunglai memasuki rumahnya.

"kenapa sih kal? ada masalah?" tanya Rajevan penasaran.

"jangan ke kamar gue. diruang tengah aja gapapa kan jev?"

Rajevan mengernyit. "tumben banget?"

"gue belum beresin kamar"

"dih tiap hari juga kamar lo mana pernah diberesin kalau engga sama bibi"

Haikal mendengus malas. "udah ah sini aja" ucap Haikal mendudukkan dirinya di sofa ruang tengah.

"kenapa lesu banget sih kal? marko juga bilang katanya lo ngurung diri dari kemarin didalem kamar.

Haikal menghela nafas berat. "gapapa, gue cuma lagi ga mood"

"seriusan?" tanya Rajevan curiga.

"gue mau tidur.. lo kalau mau makan tinggal ke dapur aja. jam segini bibi udah istirahat dikamarnya, paling keluar kamar ntar abis maghrib buat masak makan malam"

Rajevan hanya mengangguk.

1 jam kemudian, Rajevan mulai merasa gabut karena sejak tadi hanya scroll tiktok. sementara Haikal masih tidur dengan nyenyak di karpet bawah sofa. melihat handphonenya yang kehabisan baterai, akhirnya Rajevan memutuskan untuk meminjam charger milik Haikal.

namun sesampainya didalam kamar Haikal, Rajevan mendapati kamar Haikal yang acak acakan seperti kapal pecah. bantal, guling, selimut dan spray berada dilantai. beberapa serpihan kaca dan juga barang barang yang berserakan dilantai. 

"astaghfirullah, tuh bocil tantrum abis ngapain sih?" gumamnya pelan.

"acak acakan banget ini kamar" herannya.

"jev?" panggil Haikal.

Rajevan menunjuk sekeliling kamar Haikal dengan jari telunjuknya. "lo abis ngapain sih kal? kenapa kaya kapal pecah gini?"

Haikal menghela nafas prustasi. "gue beneran butuh tidur. mending lo balik aja jev"

"gue lagi nanya" ucap Rajevan mendengus.

"gue ga ngapa ngapain" ucap Haikal pendek.

"kalau ga ngapa ngapain kenapa kamar lo seberantakan ini? "

"gue kan udah bilang tadi, gue belum beresin kamar dari kemarin"

"gue ke kamar lo ga sekali dua kali doang" tegas Rajevan.

"yaudah kalau lo masih mau disini. gue mau lanjut tidur" ucap Haikal berbaring dikasur dengan lunglai.

Rajevan menghampiri Haikal dan berbaring disampingnya. "kenapa sih mbul? lo lagi ada masalah?" tanya nya dengan lembut.

"tai. temen temennya dateng malah ditinggal tidur" ucap Rajevan ketus.

"peluuukkk dong jev, gue pengen dipeluk~~" rengek Haikal.

7 Amigos EternosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang