dari pos bayangan puncak menuju ke puncak hanya memakan waktu 15 menit. jam 04. 50 mereka tiba di puncak. udara yang sangat dingin serta angin bertiup kencang tidak menghalangi niat Amigos Eternos menuju ke puncak Gunung Cikuray. suasana di pagi hari dengan langit yang masih gelap diatas ketinggian 2821 mdpl membuat para pendaki merasa diberkati oleh sang pencipta.
"uugghhh dinginnyaaa~~" gumam Haikal dengan suara bergetar. badannya bergetar saking kedinginannya.
"asli, ga kuat gue. ini lebih dingin di pos pos sebelumnya~~" sahut Kenan.
"kurang dari 14° celcius" ujar Rajevan.
"pantesan aja" jawab Kanaga mendelik.
"beneran mau buat tenda disini?" tanya Marko.
Reynaldi dan Ajian mengangguk dengan semangat. "lumayan buat tidur dulu ko" ucap Ajian.
"satu aja, jangan dua duanya" ucap Rajevan.
akhirnya Reynaldi mendirikan 1 tenda dibantu oleh Ajian dan Kenan.
setelah selesai, Kanaga dan Rajevan mengeluarkan 4 matras untuk alas duduk di depan tenda dan untuk menyimpan bahan bahan masakan.
Kanaga, Kenan dan Haikal langsung masuk kedalam tenda, kembali menghangatkan tubuh didalam sleeping bag. sementara diluar, Marko membaringkan tubuhnya di matras, sedangkan Rajevan seperti biasa manusia easy going itu berkeliling mengobrol dengan sesama pendaki yang sudah tiba di puncak.
kemudian, Reynaldi dibantu oleh Ajian akan memasak untuk mereka semua.
"mau pada dimasakin apaan nih?" tanya Reynaldi sambil mengisi panci dengan air mentah yang mereka beli saat di pos 6.
"buat pop mie sama indomie aja rey. emang bahan bahan masakan masih ada? bukannya udah abis tadi subuh?" ucap Marko.
"memang udah habis. sisa pop mie sama indomie kuah aja, gue cuma basa basi" ucap Reynaldi. "siapa aja yang mau pop mie sama indomie?" tanya Reynaldi dengan kencang.
"semua bikinin pop mie aja, kecuali haikal, gue sama kenan bikin indomie kuah aja. kita bertiga ga suka pop mie" jelas Marko.
Reynaldi mengacungkan jempolnya.
"minumnya mau dibuatin apaan?" tanya Ajian.
"kopi good day aja deh semuanya, biar ga ribet. ini juga sisa kopi good day, susu coklat, susu putih doang" sela Reynaldi.
Marko mengangguk setuju. "haikal bikinin susu coklat atau yang putih aja rey, dia gabisa minum kopi pagi pagi gini"
"siap kakak nya haikal" balas Reynaldi tertawa.
Marko terkekeh pelan.
***
sekitar jam 05.40 mulai terlihat jika matahari sebentar lagi akan terlihat. langit yang semulanya gelap pelan pelan berubah menjadi warna oren kemerahan, awan awan mulai terlihat serta kabut kabut tipis mulai berhamburan dengan tiupan angin yang masih kencang.
saat matahari menampakkan dirinya, mereka mulai mengabadikan momen itu. membuat video dan foto sebanyak banyaknya untuk kenangan manis. Kanaga, Rajevan, Kenan, Reynaldi dan Marko sibuk berfoto foto ria, berusaha memotret pemandangan sunrise yang indah. begitupun dengan Haikal dan Ajian, namun mereka hanya cukup beberapa kali, kemudian duduk memandang matahari diatas matras.
"dari pas ke papandayan, terus sekarang di cikuray.. lo masih sama ya" gumam Ajian.
"apanya?" tanya Haikal tanpa menoleh kearah Ajian.
"foto dan video sunrise sama pemandangan sebentar, abis itu milih buat liatin mataharinya secara langsung"
Haikal tersenyum manis. "hasil foto atau video di handphone hasilnya gaakan seindah saat kita liat dengan mata ji~~ makanya gue lebih senang mengabadikan momen matahari terbit pakai mata gue langsung"

KAMU SEDANG MEMBACA
7 Amigos Eternos
Teen Fiction"ini bukan hanya tentang teman yang bisa diajak bahagia bersama, tapi teman yang seberat dan sesusah apapun keadaannya, mereka menjadi nomor satu yang datang dan memberi pelukan hangat" menceritakan tentang persahabatan Marko, Rajevan, Reynaldi, Hai...