jam 19.05 Rajevan, Kanaga, Kenan, Reynaldi dan Ajian tiba didalam ruang inap Haikal yang berada dilantai paling atas.
"anjir banyak bener duit orang tua lo kal" ucap Reynaldi.
"sakit pun dirawatnya dilantai paling atas. mana dilantai ini cuma ada kamar ruang inap ini doang" sahut Ajian.
"sakit apaan sih lo chocoball? kenapa mesti dirawat diruang yang jauh dari keramaian gini anjir" tanya Kanaga.
Haikal mendengus malas. "gimana ya cara gue jelasinnya..." ucap Haikal.
"rumah sakit cinta kasih ini punya keluarga haikal" celetuk Marko.
"demi apa sih?" tanya Ajian terkejut. begitupun dengan yang lainnya.
"tepatnya sih... punya kakek dari mamah gue"
"anjir kayaknya kekayaan kita seimbang kal... apa jangan jangan lebih kaya lo kali ya" ujar Kenan.
Haikal mendelik. "yang kaya orang tua kita"
Kenan cengengesan. "ya iya sih kal..."
"jadi ini khusus buat keluarga lo kalo ada yang sakit aja gitu?" tanya Reynaldi.
"ruangan khusus buat gue sendiri. kalau ada keluarga lain yang sakit sih ya ruang inap vip biasa yang dilantai 5." jawab Haikal santai.
"anjir? bisa bisanya lantai 6 ini khusus buat lo aja" gumam Rajevan.
"pasti lo cucu kesayangan banget ya kal" ucap Ajian.
"bisa dibilang begitu" balas Haikal tersenyum lebar.
"cucu kakek nenek lo ada berapa sih?" tanya Kanaga penasaran.
"mamale anak tunggal, jadi gue cucu satu satunya di keluarga mama."
Reynaldi mendengus. "pantesan aja, segininya banget. orang cucu satu satunya"
"btw sakit apaan kal? beneran cape karna banyak liburan?" tanya Ajian menatap Haikal.
"muka lo pucat banget" ujar Reynaldi yang juga sedang menatap Haikal.
"gue engga liburan ke bandung"
Kanaga mengernyit. "kata marko, lo ada acara keluarga di bandung"
Haikal mengangguk. "itu alasan..."
Rajevan dan Kenan sudah menunduk. sementara Ajian, Reynaldi dan Kanaga menatap Haikal dengan bingung.
"terus kemana deh? aslinya lo ke korea? apa ke jepang?" tanya Ajian jengah.
"dari balik muncak, gue drop sampai harus dibawa kerumah sakit dan yaa.. sampai hari ini belum diizinin pulang sama dokter"
"selama ini? udah 9 hari loh?" tanya Kanaga.
"lo sakit apaan?" tanya Ajian menatap Haikal lekat.
"palpitasi jantung sama paru paru basah-" ucapan Haikal dipotong oleh Kanaga. "anjing kal, gausah becanda!" sentak Kanaga.
"kagak becanda nagaa~~" rengek Haikal.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Amigos Eternos
Roman pour Adolescents"ini bukan hanya tentang teman yang bisa diajak bahagia bersama, tapi teman yang seberat dan sesusah apapun keadaannya, mereka menjadi nomor satu yang datang dan memberi pelukan hangat" menceritakan tentang persahabatan Marko, Rajevan, Reynaldi, Hai...