haikal

1.3K 174 19
                                        

jam 00.20 malam Haikal dan Marko tiba di depan rumah Marko. sebenarnya Amigos Eternos tiba di jakarta jam 23.15 hanya saja, Marko harus mengantarkan mereka satu persatu ke rumah masing masing. jadilah Haikal dan Marko baru tiba dirumah saat tengah malam.

Haikal yang kepalanya sudah pusing sejak turun dari gunung tadi, memutuskan untuk numpang tidur dirumah Marko. tanpa membawa barang bawaan mereka berdua, Marko menggendong Haikal dari belakang, karena Haikal tidak sanggup berjalan lagi.

setelah menelpon bibinya, tak lama Art dirumah Marko membuka pintu untuk mereka berdua.

"malem banget kak sampainya?" tanya bi Maya.

"iya bi, tadi sebenernya sampai jakarta jam 11.15 sih, tapi kan marko harus anterin anak anak yang lain dulu ke rumah masing masing"

"loh, ndak pada kesini langsung tah kak? mobilnya kan masih pada disini nih"

Marko menggeleng pelan. "udah pada cape semua bi, jadi pada ga sanggup bawa mobil kesini dulu"

"oalah gitu tah... yasudah kak, cepetan masuk kamar, pasti capek, gendong adek juga tuh"

"iya bi, kalau gitu marko keatas ya"

sesampainya didalam kamar, Marko langsung membaringkan tubuh Haikal dikasur besarnya. "ganti baju dulu ga? pake baju gue aja, cari kaos sama celana pendek biar tidur nya nyaman" ucap Marko pelan.

Haikal mengangguk pelan.

Marko bergegas membuka lemari bajunya, mengambil kaos berwarna hitam dan celana sepaha berwarna hitam juga dan memberikannya pada Haikal. sementara Marko membawa 1 setel piyama untuknya dan berganti pakaian di kamar mandi.

setelah selesai berganti pakaian, Marko langsung bergabung dengan Haikal yang sudah tidur nyenyak diatas kasurnya. sebelum tidur, Marko mematikan lampu kamarnya dan menyalakan lampu tidur diatas nakas samping kasur.

jam 02.37 Marko terbangun saat merasakan Haikal tertidur dengan tidak nyaman. saat matanya terbuka, Marko langsung disuguhi pemandangan Haikal yang menggigil kedinginan dengan dahi yang dibanjiri dengan keringat dingin. tangannya dengan reflek memegang dahi Haikal. "panas banget" gumamnya panik.

Marko berlari keluar dari kamarnya menuju ke lantai bawah. hanya membutuhkan waktu selama 10 menit akhirnya Marko kembali dengan membawa baskom berisi air hangat serta handuk kecil untuk kompresan. Marko langsung mengompres Haikal agar panasnya turun. kemudian membuka lemarinya, Marko memakaikan jaket tebal dan celana panjang ke Haikal.

"kokooo~~" rengek Haikal saat tidurnya terganggu.

"maaf yaa, gue lagi pakein lo jaket sama celana panjang biar dinginnya berkurang" ujar Marko pelan.

"sakitt~~ kepala gue pusing, muter~~"

"kepalanya kayak ditusuk tusuk pakai jarum koko~~"

"semuanya muter, pusingg banget~~"

"badannya dingin kayak didalem kulkas~~"

"iya sebentar ya, biar gue matiin ac nya" ucap Marko membawa remote ac.

"masih dingin~~"

"kepalanya pusing banget ko~~" Haikal terus merengek sambil menangis.

"dingin banget~~"

"gue bawain jaket lagi sama selimut, sebentar ya? tunggu dulu, ga akan lama" ucap Marko pada Haikal.

"mamale~~"

"sakit~~ ini sakit banget~~"

"koko~~ badan gue sakit~~"

"kepalanya pusing banget ko~~~"

7 Amigos EternosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang