"rumah sakit?" tanya Rajevan menatap Marko.
"haikal sakit. gue bilang kalau haikal ada acara keluarga di bandung emang bohong. haikal ada di jakarta. dirawat di rumah sakit cinta kasih." jelas Marko.
"dirawat dirumah sakit cinta kasih?"
"kenapa ko? haikal sakit apa?"
Marko menghela nafas. matanya menatap Rajevan dan Kenan dengan pandangan sendu. entah kenapa, tatapan Marko membuat mereka berdua merasakan sakit. seolah hal buruk akan terjadi.
"haikal dirawat dirumah sakit dari hari senin siang." dengan berat Marko berucap. "kalian bisa lihat kan setiap muncak, Haikal selalu paling banyak minta istirahat, paling sering jatuh, kepeleset dan macem macemnya yang bikin perjalanan kita makan waktu lumayan lama. di puncak pun, haikal lebih banyak tidur dari pada nikmatin momen dan pemandangan. yang paling lemas dan keliatan capek banget, padahal kita juga sama, tapi kita ga sampai kentara banget--" Marko menjeda ucapannya.
"kalau kita pakai kaos panjang dan 1 jaket tebal aja udah cukup. haikal butuh 3 sampai 4 rangkap baju dan jaket tebal. kalian juga pasti sadar, gimana protektifnya gue ke haikal selama ini. gue selalu awasin pergerakannya, makan dan minumnya, semuanya gue perhatiin. gaboleh kepanasan, gaboleh kedinginan, jangan makan pedas, jangan minum yang dingin dingin... awal awal kalian sempat protes kalau sebagai ketua amigos eternos, kasih sayang gue berat sebelah. gue pilih kasih dan terlalu berlebihan jagain haikal. mentang mentang gue dan haikal kenal dari kecil, jadi gue perlakukan haikal dengan istimewa. kata kalian begitu.... kenyataannya bukan karna hal itu" Marko menatap langit langit rumahnya.
"daya tahan tubuh haikal memang lemah banget dari dia sd. dari bayi sampai kelas 3 sd, haikal tuh jarang atau bahkan ga pernah sakit. dia anak yang kuat dan nakal. sampai ketika waktu awal kelas 4, tiba tiba dia sakit bahkan sampai pingsan. awalnya kita ga berpikir aneh aneh, karna haikal sekuat itu. sampai dokter bilang kalau haikal paltipasi jantung dan paru paru basah. dari sd sampai kelas 6, dia bulak balik rumah sakit. rumah sakit kaya rumah kedua bagi haikal. dia harus bersahabat sama rumah sakit dan obat obatan... pas Smp, keadaan haikal mulai membaik, meski masih harus check up dan sering drop, seenggaknya haikal ga setiap hari diem dirumah sakit kayak waktu sd. sampai sekarang, keadaannya belum 100 persen pulih. sesekali dia masih drop kayak sekarang. bahkan pas awal awal kelas 10, kalian tau sendiri kan, kalau haikal jarang masuk. itu bukan karna dia liburan seperti yang digosipin selama ini, tapi dia dirawat di rumah sakit karna tubuhnya drop" jelas Marko panjang lebar.
Kenan dan Rajevan sudah berkaca kaca sejak tadi.
"astaga, haikal..." lirih Kenan.
"terus keadaan haikal sekarang gimana ko?" tanya Rajevan dengan suara serak menahan tangisnya.
"dari 8 atau 9 hari yang lalu panasnya belum turun, masih sering menggigil juga. selain karna kelelahan, haikal juga ga bisa sama cuaca dingin dan sebenernya memang gaboleh kedinginan dan kepanasan. pas di puncak juga haikal sempet susah atur nafasnya tapi untungnya dia ga sampai sesak nafas dan dadanya ga sakit." jawab Marko.
"haikal sering sesak nafas dan sakit dada?" gumam Rajevan.
Marko mengangguk pelan. "keadaan haikal dulu parah banget. bahkan awal januari taun lalu, pas dia izin ga masuk sekolah selama 1 bulan karna drop. dadanya sesak dan sakit, haikal kesulitan buat nafas. buat tidur pun dia gapernah nyenyak saking sakitnya."
Rajevan tidak sanggup menahan air matanya lagi. "rasanya gue ga percaya.. anak sebaik dan seceria haikal ternyata nyimpan rasa sakit sebesar itu"
"januari kemarin juga haikal sempat izin 2 minggu, apa itu juga karena drop?" tanya Kenan semakin sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Amigos Eternos
Teen Fiction"ini bukan hanya tentang teman yang bisa diajak bahagia bersama, tapi teman yang seberat dan sesusah apapun keadaannya, mereka menjadi nomor satu yang datang dan memberi pelukan hangat" menceritakan tentang persahabatan Marko, Rajevan, Reynaldi, Hai...