bel pulang telah berbunyi hingga membuat seluruh siswa siswi berhamburan keluar dari kelas. begitupun dengan ketujuh anggota Amigos Eternos. mereka berjalan di bawah terik matahari yang sangat panas hingga membuat mereka kegerahan meski hanya berjalan santai.
Haikal terus mengusap keringat yang membasahi wajah serta lehernya. "gila ini dunia panasnya berasa didalam neraka" gerutunya kesal.
"atau bahkan lebih panas dunia dari pada neraka" gumamnya.
"anjir bisa ga sih indonesia adem aja gitu ga usah panas kayak gini? kepala gue jadi keleyengan"
"AAAAA PANAS BANGET NIH DUNIA~~ GUE GA SANGGUP HIDUP KALAU KAYAK GINI~~" Haikal merengek dengan suara nya yang sangat kencang. beberapa siswa siswi yang ada disana menoleh pada Haikal.
Kanaga melotot menatap Haikal. "woyyy malu maluin, kebiasaan lo kal!"
"HUAAA~~~ NAGA, DUNIA KENAPA PANAS BANGET"
"stop ga?!"
"KANAGAAA~~"
"HAIKAL ANJING" umpat Kanaga menahan malu.
sedangkan anggota yang lain hanya menatap keduanya dengan malas.
"KANAGA PANAS BANGET ANJIR~~~"
"NAGAA~~ KEPALA GUE PUSING DEH~~"
"KAYAKNYA GUE SEBENTAR LAGI MAU PINGSAN~~"
"INI BENERAN MULAI MUTER MUTER NIH DUNIA"
"HAIKAAALLL TUTUP MULUT MALU MALUIN LO ITU" teriak Kanaga.
Haikal mendelik, lalu menggandeng tangan Rajevan. "jejevv~~" rengeknya.
Rajevan menoleh kesamping. "hemmm? panas ya mbul? sabar, bentar lagi sampai ke parkiran kok" balasnya dengan lembut.
Haikal mengangguk lesu. "dunia panasnya kayak di neraka jevv~~"
"lo alumni neraka?" tanya Kanaga.
Haikal mengernyit bingung. "alumni?"
"ya lo kan bilang kalau dunia panasnya kayak di neraka kan? artinya lo pernah ngerasain masuk neraka?"
Rajevan mengulum senyumnya, sementara Haikal sudah berancang ancang akan menonjok Kanaga menggunakan kepalan tangannya.
"tonjok aja, lo kan ga ada tenaga" tantang Kanaga ringan.
"sialan, muka lo mirip babi" umpat Haikal.
"anjir bibir bentuk love lo minta di kokop?" tanya Kanaga.
Haikal tersenyum senang. "di kokop cewe cantik kayak rami boleh tuh" jawabnya. "oh atau yeona? atau rita? ah tapi chikita oke juga sih" lanjutnya lagi.
"otak lo haikal" geram Marko.
Haikal cengengesan. "kokop pakai tangan ko, bukan pakai bibir ke bibir"
Rajevan menggeleng sambil tertawa pelan. "haikal dan pikiran mesumnya"
Haikal menatap Rajevan dengan panik. "sstttt jangan kenceng kenceng jev! kalau kedengeran sama murid murid lain gimana? ntar mereka mikir kalau otak gue mesum beneran..."
"memang fakta" jawab Kanaga enteng.
"lo tuh yang mesum! tiap pacaran selalu ciuman bibir" Haikal mencebik.
"itu namanya gue ganteng abis. ga kayak lo, apaan jomblo dari lahir? ga laku kan lo bocil?" ucap Kanaga menyeringai.
Haikal memajukan bibirnya. "banyak yang suka sama gue! tapi gue emang belum mau pacaran aja! lagian setiap hari kalian jagain gue mulu, gimana bisa gue cari pacarnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Amigos Eternos
Fiksi Remaja"ini bukan hanya tentang teman yang bisa diajak bahagia bersama, tapi teman yang seberat dan sesusah apapun keadaannya, mereka menjadi nomor satu yang datang dan memberi pelukan hangat" menceritakan tentang persahabatan Marko, Rajevan, Reynaldi, Hai...