META - Unstable

73 6 1
                                    

Rangga Banyu Sasongko menjelma menjadi sosok anak siaga yang selalu ada untuk Mami nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rangga Banyu Sasongko menjelma menjadi sosok anak siaga yang selalu ada untuk Mami nya. Sejak kejadian mengerikan yang hampir merenggut nyawa wanita yang paling lelaki itu sayangi, dia begitu protektif kepada sang Ibu. Semua aktivitas Maminya dia pantau dan harus dia ketahui. Tak cukup mendapat laporan dari asisten dan suster yang menjaga Maminya, dia juga rutin menelpon atau berkirim pesan dengan Maminya itu selama dia bekerja atau sedang ada urusan lain di luar rumah. Sebenarnya sang Mami sudah ngambek karena merasa anaknya itu terlalu posesif tapi Rangga tetap memaksa, karena dia tidak mau sampai kecolongan lagi.

Jadwal ngedate nya yang biasanya penuh dengan beberapa wanita, kini dia kosongkan dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk menemani Mami dan juga Papinya. Si anak tunggal kaya raya itu juga tidak pernah absen untuk menemani Maminya kontrol ke psikolognya baik di rumah pribadi sang psikolog atau di rumah sakit.

Seperti hari ini, dia buru-buru menyelesaikan meetingnya di kantor dan bergegas menjemput maminya di rumah. Pokoknya, dia tidak mau membiarkan sang Mami merasa sendirian lagi. Dia akan melakukan apapun agar Maminya tidak merasakan kehampaan yang menyiksa mentalnya hingga berujung depresi. Sang Papi pun kini sudah mulai tobat. Setiap minggu beliau pasti menyempatkan waktu untuk ngedate berdua dengan istrinya. Hal itu merupakan permohonan dari Rangga dan juga sebagai tanda permintaan maaf atas semua kesalahannya selama ini.

"Mi, nanti pulangnya kita makan bareng dulu, ya?"

"Loh, tumben. Memang kamu gak ada meeting lagi habis ini?"

"Gak, udah aku kosongin jadwalnya. Hari ini aku mau makan enak sama Mami!" Rangga dengan manja menyandarkan kepalanya di pundak sang Mami.

"Manja banget kamu ini! Padahal harusnya udah saatnya ngasih cucu ke Mami, malah sekarang kamu yang tingkahnya kayak anak kecil."

"Beneran? Mami mau cucu? Gampang Mi kalo cucu doang sih! Rangga bisa kasih ke Mami! Mau berapa?"

"Mami pengen punya cucu yang banyak!"

"Berapa banyaknya?"

"Lima! Mami mau punya cucu lima!" Mami terlihat girang saat membayangkan makhluk-makhluk kecil yang semuanya mirip dengan Rangga sewaktu kecil.

"Yaudah, aku bisa minta lima cewek buat jadi ibu nya. Sembilan bulan lagi, Mami langsung punya cucu lima!"

"Hah? Maksudnya?" Sang Mami terlihat kebingungan.

"Mami cuma minta cucu kan? Bukan menantu? Berarti gak harus nikah dong?"

Mendengar itu Mami melotot dengan begitu kesal dan refleks memberikan pukulan di lengan anak bandelnya itu.
"Hush! Sembarangan kamu ini! Ngawur! Awas kamu ya kalau sampai menghamili anak orang! Mami hajar kamu!"

Rangga meringis dengan hidungnya yang berkerut tapi sekaligus tertawa kegelian. "Makanya kalau minta tuh yang jelas Mi, Mami mau minta cucu doang atau minta menantu dulu?"

LeonidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang