Pantang Menyerah

70 5 0
                                    

"Sorry ya kemaren-kemaren gw gak bisa nemenin lo!" Putera duduk di sebelah Rangga yang kini tengah menikmati whisky di sebuah lounge hotel mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sorry ya kemaren-kemaren gw gak bisa nemenin lo!" Putera duduk di sebelah Rangga yang kini tengah menikmati whisky di sebuah lounge hotel mewah.

"Yaelah pake minta maaf segala!" Rangga terkekeh, sahabatnya yang merupakan keturunan ningrat ini memang terlalu sopan dan beretika tinggi.

"Ya siapa tau sebenarnya lo butuh temen cerita banget kan! Lo kan gak punya siapa-siapa lagi selain gw sama Arga, mblo!"

"Rese! Mentang-mentang punya pacar! Tapi gw punya kok temen curhat lain, selain lo berdua! Lebih akurat lagi!"

"Siapa tuh?" Arga yang tiba-tiba bergabung langsung menanggapi.

"Ini lagi si monyet! Mentang-mentang lagi mengejar cinta yang belum kelar, sahabat jadi dinomor duakan!"

"Iri aja lu, gembul!" Balas Arga sambil dengan sembarang menyomot cemilan yang ada di depan Rangga, berupa popcorn caramel dengan aroma keju yang begitu lembut.

"Siapa yang gak iri coba? Lo dijodohin sama seorang Gisella Wiratama! Ibarat tas hermes nih, dia tuh Birkin yang paling ekslusif! Cuma ada satu di dunia!"

"Heh! Calon istri gw tuh! Gak usah lo puji-puji begitu!"

Putera tertawa melihat dan mendengar kecemburuan dari Arga yang memang sangat posesif.

"Gw muji doang! Masa gak boleh?"

"Udahlah, jangan sampe ada pertengkaran memperebutkan Gisel part dua nih!" Putera menyindir dirinya sendiri, perkara masa lalu antara dirinya dan Arga. "Buruan lo ngomong! Kemaren lo mau cerita apaan? Kayaknya serius banget sampe lo kecewa banget kita berdua gak bisa nemenin lo."

"Gak, gw udah cerita sama yang lain!"

"Dih apaan sih lo? Ambekan banget! Cerita sama siapa?" Arga semakin kesal melihat tingkah manja si Tuan Muda anak satu-satunya dari keluarga Sasongko itu. Dari dulu dia memang begitu, paling manja dan childish diantara mereka bertiga.

Rangga tertawa puas karena dia berhasil memancing kemarahan Arga yang kesabarannya hanya setipis tisu Mitu dibagi tujuh itu.

"Gw kemarin udah curhat ke temen gw yang lain."

"Siapa? Dari tadi kita nanya gak dijawab!" Kembali Arga terdengar geram. Sedangkan Putera yang sudah biasa menjadi penengah diantara mereka hanya senyam-senyum penuh kegelian. Dua orang sahabatnya ini dari dulu tidak pernah berubah!

"Ya santai dong! Jangan ngegass!"

"Put, boleh gak gw tinju aja nih bocah?" Arga bertanya pendapat Putera yang masih duduk santai sambil menyeruput cocktail kesukaannya.

"Nanti nangis! Jangan lah repot!" Putera sengaja menggoda Rangga agar dia kesal.

"Wah! Rese! Lo kira gw bayi? Walau Arga lebih kekar, tapi gw gak kalah sixpack ya!" Tuh dengar kan? Betapa bocahnya lelaki yang mengaku berusia 28 tahun ini.

LeonidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang