Rangga pulang ke rumah dalam keadaan yang sangat tidak tenang. Tadi setelah Meta turun dari mobilnya, dia sempat mengejar gadis itu sampai ke depan lift apartemennya. Seperti biasa, ada barang milik gadis itu yang tertinggal di mobilnya. Sebuah dompet kulit berwarna pink minimalis yang di bagian depan dompetnya terdapat cap inisial nama Meta, A.G.K.
Awalnya Rangga masih bisa senyam-senyum karena menurutnya kebiasaan buruk Meta yang cukup clumsy ini terlihat lucu baginya. Tapi, semua senyuman lelaki itu berhenti seketika saat dia melihat sang gadis yang tadi terlihat baik-baik saja saat di dalam mobilnya, kini sedang menangis sesenggukan dengan suara yang tertahan di depan lift. Tangisan itu terlihat begitu sesak, seperti dia habis mengalami sesuatu yang begitu menyakitkan. Untung saat itu keadaan lobi apartemen itu sangat sepi, tidak ada orang lain selain Meta, petugas keamanan dan Rangga yang mengintip dari balik dinding.
Rangga berada di keadaan yang sangat dilema, dia ingin sekali menghampiri gadis itu dan memeluknya. Atau melakukan apapun yang bisa membuatnya tenang. Tapi sekali lagi dia ingat kalau Meta paling tidak suka kalau ada yang melihatnya menangis! Sialnya, sebelum Rangga mengambil keputusan, gadis itu sudah keburu masuk ke dalam lift, meninggalkan Rangga yang hampir mati penasaran karena perubahan emosi Meta yang sangat drastis.
Dari mulai tadi hingga malam menunjukkan pukul sebelas, Rangga tak juga bisa melupakan tangisan Meta yang begitu sesak. Dia terus berpikir, apakah tangisan gadis itu karena dirinya? Dia adalah orang yang terakhir kali bersama dengan gadis itu, besar kemungkinan kalau tangisan gadis itu disebabkan oleh dirinya. Tapi kenapa? Bagian mana dari pertemuan mereka yang membuat Meta sampai sedih begitu? Bagian mana dari kata-katanya yang sudah dengan kejam mengoyak hati gadis itu? Dan apakah semua perubahan emosi gadis itu ada hubungannya dengan kondisi kesehatan mentalnya?
Semakin dipikirkan, maka Rangga merasa semakin gila karena penasaran! Satu-satunya orang yang bisa menolong dirinya kali ini adalah sahabatnya, Raden Putera Atmadja. Lelaki keturunan ningrat itu adalah pemilik jaringan rumah sakit tempat dimana Meta melakukan pengobatan. Rangga yakin kalau power seorang Putera, bisa membantunya menembus data para pasien rumah sakit kelas VVIP itu dengan mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leonids
RomanceLeonids, peristiwa hujan meteor yang sangat indah ini menggambarkan bagaimana magisnya daya tarik bumi bagi para asteroid. Mereka rela meluncur menuju bumi, menembus lapisan atmosfer padahal seluruh Tata Surya sudah memperingati mereka bahwa mereka...