BAB-4

251 10 0
                                    

keadaan rumah malam ini begitu hening hanya suara dari TV saja yg mengisi, ashel tampak fokus menonton drama ciptaan negri gingseng itu dengan cemilan di tangan nya

fokusnya terganggu saat suara pecahan mengagetkan nya suaranya, suara itu berasal dari arah dapur membuat ashel langsung bangun melihat apa yang terjadi d dapur

"dell kenapa? " Pekik ashel saat melihat darah mengucur dari tangan adel

"shel.. A-aku"

"Lagi ngapain si Dell , sampai berantakan gini? Mau ngapain d dapur? "

pertanyaan beruntun yang ashel berikan pada adel sambil membersihkan darah yang keluar di jari adel

"mau bikin kopi aku gatau kalo gelasnya masih basah dan licin jadinya ya jatuh"

"tadi minta tolong aku aja del, gelasnya memang lagi aku keringin soalnya aku liat berdebu gitu makanya aku cuci"

"maaff shel saya cuma gamau ganggu kamu nonton TV "

"santai aja del, ini d pake in hansaplast dulu del, aku bersihin pecahannya dulu"

"gausah shell biar aku aja"

"nanti berdarah lagi, udah aku aja"

ashel mendorong pelan tubuh adel menyuruh lelaki itu pergi sesuai perintahnya dengan perasaan yang tak enaknya adel pun mengikuti perintah ashel untuk memakai hansaplast di tangan-Nya di jari nya yang terluka
sedangkan ashel membersihkan pecahan itu.

adel masuk ke kamar nya lalu mengambil kotak obat dan mengambil hansaplast, dengan hati hati adel membalut jarinya dengan hansaplast itu ada perasaan hangat yang menyelinap masuk melihat bagaima sikap ashel barusan , apa perempuan itu baru saja mengkhawatirkan nya?

Perlahan tapi pasti hubungan mereka akan membaik adel yakin.

"udah dell?" tanya ashel menghampiri adel

"udah shell"

"Ini aku buatin kopi, mau taro d mana? "

"di meja saja nanti saya minum"

ashel menaruh segelas kopi itu di meja lalu menghampiri adel

"ini malam minggu shell, kamu ga mau keluar? "

"mau kemana? "

"cari makan atau apa gitu? "

ashel terdiam sejenak tampak memikirkan sebelum sebuah senyuman terbit

"ah gimana kalo makan sate di tempat langganan ku? , mau ga?

" Boleh d mana? Jauh dari sini? "

"Engga kok Ayo aku siap siap dulu"

"ayo aku habisin kopi dulu ya sambil nunggu kamu siap siap"

ashel mengangguk.

perempuan itu langsung berlarian kecil masuk kedalam kamar mandi untuk siap siap.

adel meneguk kopi hitam yang d buat oleh ashel tadi, ia meneguk sampai habis dan menyisakan ampas nya saja.
saat berniat menaruh gelas bekasnya adel dibuat diam melihat pintu kamar mandi tak tertutup

adel buru buru mengalihkan pandangannya sebelum ketahuan oleh ashel, adel berjalan menuju arah dapur dengan fikiran yang entah kemana.

rasa syok membuat adel seperti orang bodoh seminggu menikah dengan ashel sampai saat ini pun adel belum pernah menyentuh ashel, dan itu kali pertama nya adel melihat tubuh bagian atasnya ashel yang tidak di lapis apapun .

walaupun tadi ashel membelakangi nyan tapi punggung mulus itu berhasil membuat sesuatu d dalam celana adel bangkit

adel lelaki normal tentu melihat hal seperti itu tadi membuat jiwa lelaki nya bangkit. meski begitu ia tidak akan memaksa ashel , adel yang menunggu sampai ashel siap untuk di seutuhnya

"dell!"

"hahh apaa? "

adel terbuyar dari lamunan nyaa, ia menatap raya yang berdiri tak jauh darinya

"udahh? "

"udah dell, ngelamunin apa?? "

"enggaa, yaudah ayoo"

adel dan ashel keluar dari rumah tak lupa mengunci pintu setelah selsai mereka berdua langsung masuk ke mobil

"pakai sabuk pengamanannya" perintah adel

"iya dell"

***

"ramai banget ya"

"kan malam minggu ya wajar lah kalo ramai, kamu gasuka ? "

"suka kok"

"bangg satee dua ya kaya biasanya pake lontong jugaa ya!"

"eh neng ashel sama siapa kesini? "tanya kang sate yang lumayan cukup kenal ashel

"s-sama suami saya mass" Ucap ashel malu malu tapi berhasil membuat adel ssmakin menggila

"udah lama ga kesini sekali kesini bawa suami kapan nikah nya neng? "

"seminggu yang lalu bangg"

"kalo begitu mang buatin dulu ya"

"siap makasih bangg"

setelah menunggu beberapa saat akhirnya pesanan mereka pun datang

"abang kasih bonus , anggap saja sebagai hadiah atas pernikahan kalian"

"eh abang serius"?

" iya neng silahkan di nikmati "

"terimakasih bangg"

kang sate pun pergi meninggalkan adel dan ashel

sudah lama sekali ashel tidak makan sate di tempat ini karna kesibukan yang membuatnya jarang bermain

"eumm.. enak bangett'

sikap excited ashel itu tidak lepas dari perhatian adell yang tengah menyantap sate dan lontong nya , lucu itu yang bisa adel katakan bagaimana lahap nya ashel makan saat itu.

takdir? [DELSHEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang