Bab-1

368 11 0
                                    

suara adzan subuh membangunkan adel dari tidur nya. dia meregangkan semua otot-otot nya setelah itu masuk ke kamar mandi untuk bersiap siap sholat subuh

pergerakan adel membuat ashel terbangun , dia bangun baru ingat semalam meraka tidur di atas ranjang yang sama harusnya adel tidurnya terpisah karna pernikahan mereka mereka hanya perjodohan.

"sudah bangun? "

ashel mengangguk

"mandi trus sholat, saya tunggu"

sholat bareng d imimani?
ck, Memangnya laki-laki itu bisa mengimami nya atau cuma pencitraan saja karna ingin di pandang baik dan sholeh olehnya? cih tidak akan mempan

"kamu duluan aja , aku kalo mandi lama nanti yang ada batal wudhu kamu"

"yasudah saya duluan ya"

"iya"

ashel bangun lalu pergi ke kamar mandi sedangkan adel bersiap untuk sholat subuh

***

"suami kamu mana?"

"kayanya tidur lagi habis sholat subuh"

"yasudah tidak apa apa mungkin masih cape"

ashel dan bundanya saat ini masih berada di dapur, mereka tengah membuat sarapan.

suara tawa yang berasal dari pintu utama terdengar d dapur, suara itu kini semakin mendekan kearah mereka berdua

"Loh katanya adel lagi tidur?, itu lagi ngobrol sama ayah kamu"

ashel menoleh, benar laki-laki itu berjalan bersama ayahnya entah apa yang d bicarakan sampai membuat ayahnya tertawa

"ashel ga ngeh"sahut ashel pelan

" kalian dari mana? "

"biasa, habis jalan jalan sebentar di depan" sahut jinan

"duduk nak"

mereka pun duduk d kursi bersiap untuk makan sarapan pagi. adel duduk di sebelah ashel

"kamu mau minum apa?, kopi teh atau susu? " tanya ashel

sebenarnya dia sangat malas harus bertanya kepada adel tapi berhubungan kini di depan kedua orangtuanya, jadi dia harus bersikap seolah-olah kalau dia sudah menerima pernikahan ini padahal nyatanya beda.

"teh saja, tapi jangan terlalu manis ya"

"aku buatin dulu"

ashel bangkit dari duduknya pergi membuatkan teh hangat untuk adel. ashel membuat teh itu tak lupa ia cicipi sedikit agar tidak terlalu manis atau belum

"mau disini dulu atau nanti langsung siap siap? "

"Langsung siap siap aja bun, soalnya adel besok harus masuk kerja jadi ga ada pilihan lain."

samar samar ashel mendengar percakapan antara kedua orangtuanya dan adel dari dapur. apa laki-laki itu akan pergi dari sini? Jika iya baguslah jadi dirinya tidak perlu berakting sok romantis.

takdir? [DELSHEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang