"del udah belumm? " tanya ashel dari luar kamar mandi
"udahh"
adel keluar dengan wajah pucat dan tubuh yang bergetar sepulang dari jalan jalan sampai rumah adel langsung muntah muntah dan bolak balik kamar mandi , sudah terhitung 10× ashel menyaksikan adel bolak balik kamar mandi.
"masih gaenak del perutnya? "
adel mengangguk lemah , ashel memapah tubuh adel membantu nya berjalan ke tempat tidur
"minum obat dulu ya dell? "
adel hanya diam menuruti ashel, tubuhnya benar benar lemas di tambah kepalanya yang pusing
"kamu kenapa ga bilang kalo ga tahan pedes?kalo bilang mungkin kejadiannya gabakalan gini , pantes aja tadi ga habis ternyata kamu memang gatahan pedas"
ashel kesal? tentu siapa yang tidak kesal melihat sikap adel yang memaksa menghabiskan sate itu padahal tidak tahan pedas.
"saya pikir ga pedas shel, ternyata pedas banget"
"yasudah, udah enakan belum? "
"belum, tolong kompres kan perut saya kalo lagi gini mama suka kompresin perut saya shel. " pinta adel dengan muka sendu nya
"h-ha? kompres??" tanya ashel gugup
adel mengangguk
"yasudah aku ambil air hangat dulu"
adel kembali mengangguk, ashel pun kebawah mengambil baskom dengan air hangat d dalam nya lalu kembali ke kamar
ashel melihat adel yang sudah telentang di atas ranjang, ashel duduk d pinggiran kasur.
"angkat bajunya del"
tanpa berkata lagi adel langsung melepaskan bajunya begitu saja, tampak jelas perut atleisnya .
"kenapa d buka, aku kan nyuruhnya d angkat aja dell! "
"gapapa biar enak dan gampang aja "
ashel menghela nafasnya , ia memeras handuk itu lalu menaruh d perut adel
saat tangannya tidak sengaja menyentuh kulit perut adel, Tiba-tiba muncul perasaan aneh yang ashel sendiri pun tak mengerti."kenapa ngeliat saya kaya begitu? "tanya adel menbuat ashel malu setengah mati .
" sial. kenapa aku gasadar kalau sejak tadi menatap perut kotak kotak itu dan juga merabanya. "clutuk ashel dalam hatinya
"siapa yang liatin" elak ashel
ashel bangkit dari duduk nya guna menyembunyikan rasa malunya , namun ashel di buat kaget saat adel menarik tangan nya hingga membuat ashel jatuh tepat d dada bidangnya .
matanya bertemu dengan mata adel yang berwarna coklat itu, untuk beberapa saat mereka saling menatap satu sama lain.
perasaan hangat menjalar ke seluruh tubuh nya, ashel ingin bangkit tapi adel mengunci pergerakan ashel hingga ia stuk di posisi seperti ini.
"del lepasin"
"gamau"
"del, ini sesek loh lagian perut kamu kan lagi sakit"
"gasakit kalo kamu berikan hak ku. "
adel sudah tidak bisa menahan lebih lama lagi hingga membuatnya langsung ke inti saja ashel kaget terlihat dari mata nya yang membulat.
"M-maksud nya? "
"shel boleh malam ini saya meminta hak saya? sebagai seorang suami? "
"d, delll"
"saya menginginkan nya shel. "
"dell aku.. "
"siapa tau setelah kita melakukannya cinta akan tumbuh , jujur saya sudah menyukai mu shell"
ketulusan terpancar dari mata adel , namun hati ashel masih masih berat dan takut , takut kalo adel akan kecewa jika tahu semuanya.
"shel kamu mau kan? saya menginginkan nya saya minta hak saya sebegai seorang suami . "
ashel menggeleng cepat .
"gabisa dell, gabisa"
penolakan itu membuat adel sakit hati , ini kali pertamanya di hidupnya ada perempuan menolak kemauan nya.
"kenapa? "
"maaf aku gabisa, karna aku"
"sudah tidak perawan lagi, aku pasti akan mengecewakan mu"
adel diam seribu bahasa , posisi mereka saling duduk berhadapan tatapan adel tak lepas dari ashel yang kini menunduk.
"jangan bercanda shell"
ashel menggeleng "ga del aku ga lagi bercanda aku serius aku memang sudah tidak Perawan lagi , aku memberikan nya pada mantan ku dulu semasa kuliah"
"sialan" ucap adel pelan namun masih bisa terdengar d telinga ashel
kebingungan dan kaget , kekecewaan nampak jelas di muka adel , ashel tidak sanggup menatap wajah nya itu .
"del aku minta maaf"Belum selesai ashel berbicara adel sudah langsung pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
takdir? [DELSHEL]
Acakadel dan ashel adalah seorang suami istri yang baru saja menikah akibat perjodohan membuat hubungan mereka berjalan kaku, namun siapa sangka pada pandangan pertama adel sudah lebih dulu jatuh cinta pada ashel. Tapi sayangnya semua itu di patahkan d...