Pixon Zayden William, itulah namanya. Nama yang diberikan oleh sang ayah, dengan ibu dari keluarga Baron dan Baroness Pixon.
Karena kelahirannya adalah sebuah aib bagi keluarga Duke William, membuat nya diperlakukan tidak baik oleh penghuni kediaman William.
Tidak hanya itu saja, ibunya yang merupakan anak yang tidak dianggap oleh keluarga Pixon, selalu mendapatkan perlakuan buruk dikediaman. Bahkan disaat sang ibu hamil dirinya, keluarga Pixon sama sekali tidak peduli terhadap kehamilan ibunya. Lebih parahnya nya lagi, saat ibunya hamil, sang ibu diusir dari kediaman Pixon secara tidak hormat.
Ibunya yang sudah merasa putus asa, mencoba pergi ke kediaman Duke William, menemui ayah dari kandungan nya. Saat sampai, sang ibu mencoba berbicara dengan prajurit penjaga disana, meminta ingin bertemu dengan Duke William.
Bukannya mendapatkan jawaban, ia terlebih diusir dengan kasar oleh prajurit disana. Disaat akan pergi, kebetulan Duke William baru saja kembali dari luar. Melihat ibunya yang berada disana, Duke William pun berjalan menghampiri mereka, dan menatap ibunya. Melihat hal itu, sang ibu langsung menjelaskan semua kepadanya. Awalnya William merasa, orang didepannya hanya membual dan mengaku jika anak dikandung wanita tersebut merupakan anaknya. Tapi saat William kembali mengingat, kejadian beberapa hari yang lalu, membuatnya percaya dan membiarkannya masuk.
Ibunya merasa sangat senang akan hal itu. Tetapi sesaat kemudian harapan nya yang ingin memulai keluarga baru, kembali hancur. Duke William membiarkan nya tinggal di Kediaman ini, bukan untuk selamanya. Melainkan untuk selama ia dalam masa mengandung, sampai ia melahirkan. Lalu pergi setelah melahirkan.
Saat usia kandungan dirinya memasuki delapan bulan, William mengumumkan akan menikah dengan keluarga bangsawan, Count Mariabel. Ibunya yang mendengar hal itu merasa marah, dan ingin berbicara dengan William. Tapi sayang, sebelum bertemu Duke William, ibunya malah mendapatkan hukuman karena telah melanggar aturan. Aturan yang tidak memperbolehkan ibunya untuk masuk kedalam kediaman. Hukumannya sedikit ringan dibandingkan hukuman cambuk, tapi sangat membuat ibunya tertekan. Dikurung di sebuah ruangan yang hanya ada kasur dan sebuah kamar mandi kecil, sampai ia melahirkan. Sedangkan makanan nya, akan diantarkan tiga kali sehari.
Itulah yang ditulis oleh ibunya dalam buku harian, sebelum pergi meninggalkan dirinya sendiri disini.
Setelah Zayden dilahirkan, ibunya pergi meninggalkan kediaman William pergi sejauhnya. Hingga tak dapat ditemui oleh siapapun. Bahkan sampai sekarang, tidak ada yang tau keberadaan ibunya dimana.
Zayden tumbuh dan dibesarkan dilingkungan yang sangat kejam. Bahkan hinaan dan cacian sudah menjadi pendengaran ia sehari-hari.
Selalu diperlakukan buruk dan diabaikan, membuat dirinya menjadi sosok yang pendiam dan dingin.
Ia bukan sosok pendendam, tapi bukan berarti ia juga tidak merasa kecewa. Jika sejak awal Zayden akan diperlakukan seperti ini dikeluarga Duke William, Zayden akan lebih memilih mengikuti ibunya pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
change the life of the evil princess
FantasyVeshane Hyuna Lindsay, seorang putri kekaisaran Lindsay yang dieksekusi mati oleh keluarganya, dikarenakan kesalahannya sendiri. Setelah mati, bukannya ke alam akhirat, ia malah berainkarnasi ke dunia novel. Ia menjadi seorang gadis kecil berumur 8...