Tigaenam🎭

161 21 7
                                    

Pada hari debut Putra Mahkota Azarof, suasana di istana dipenuhi dengan kemegahan dan kegembiraan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada hari debut Putra Mahkota Azarof, suasana di istana dipenuhi dengan kemegahan dan kegembiraan. Setelah dua tahun dilanda berbagai krisis, hari ini seharusnya menjadi titik balik bagi Kekaisaran Azarof, debut Putra Mahkota sebagai simbol kekuatan dan stabilitas yang baru. Tamu-tamu kehormatan dari berbagai kerajaan berkumpul di aula besar, sementara rakyat memadati jalan-jalan di sekitar istana, menyaksikan momen bersejarah ini dengan harapan besar.

Namun, di balik perayaan itu, Nesha dengan orang kepercayaannya telah menyiapkan rencana yang sangat matang untuk menghancurkan kekaisaran ini dari dalam. Rencana ini telah disusun selama dua tahun terakhir, dengan kesabaran yang luar biasa. Tidak ada yang tahu bahwa hari yang penuh kegembiraan ini akan menjadi kehancuran bagi Azarof.

Sebelum hari debut tiba, Nesha berhasil menyusupkan beberapa orang ke dalam kekaisaran-para bangsawan, prajurit, dan pelayan yang telah disuap atau dipengaruhi. Mereka berada di posisi penting, siap untuk bertindak pada saat yang tepat. Lebih dari itu, Aluna telah menghabiskan waktu untuk memengaruhi para pangeran dari negara tetangga, seperti Albert dari Valen, Jerome dari Lysandre, dan Gairo dari Elysia, untuk menjauhkan dukungan mereka dari Azarof. Ketiga pangeran ini awalnya seharusnya memberi dukungan penuh kepada Putra Mahkota Azarof, tetapi berkat manipulasi Aluna, mereka kini diam-diam mempertimbangkan untuk menarik dukungan mereka.

Pada hari debut, aula besar istana penuh sesak. Dekorasi megah menyelimuti ruangan, dan para tamu kehormatan duduk dengan senyum penuh harap. Putra Mahkota berdiri di atas panggung, mengenakan jubah kebesarannya, siap menyampaikan pidato yang menandai kedewasaannya dan masa depan yang baru untuk Kekaisaran Azarof.

Namun, ketika Putra Mahkota mulai berbicara, rencana Nesha mulai bergerak. Orang-orang yang telah disusupkan ke dalam istana mulai menimbulkan kekacauan kecil di berbagai sudut aula.

Prang

Beberapa pelayan sengaja menumpahkan anggur, membuat tamu-tamu penting terganggu. Bangsawan yang merupakan kaki tangan Nesha memulai desas-desus bahwa ada ancaman di dalam istana, sebuah konspirasi yang telah lama direncanakan untuk menggulingkan Putra Mahkota.

Ketika suasana di aula mulai berubah tegang, para tamu mulai berbisik satu sama lain, dan ketidakpercayaan mulai menyebar. Rencana ini berjalan dengan sempurna, kekacauan yang diciptakan membuat rakyat dan para bangsawan mulai panik.

Di momen yang sama, Nesha telah merencanakan langkah lebih besar. Aluna, yang diam-diam bersembunyi di salah satu sudut aula, memberi isyarat kepada para pangeran tetangga.

"Kami perwakilan dari beberapa tetangga Kekaisaran, memutuskan untuk tidak berhubungan lagi Kekaisaran Azarof" Dengan Tegas Albert mengutarakan hal tersebut.

"Terutama putra mahkota Azarof, kami mengumumkan bahwa mulai saat ini, kami tak memiliki hubungan lagi dengan Kekaisaran ini!" Dengan lantang Gairo mengutarakan keinginannya.

"Dan kami memutuskan untuk tidak melakukan pembelaan dengan Kekaisaran!" Tambah Jerome.

Sesuai dengan rencana mereka, Albert, Jerome, dan Gairo menolak untuk memberikan dukungan kepada Putra Mahkota secara terbuka. Ketika Putra Mahkota mengharapkan ucapan selamat dan dukungan dari mereka, yang ia dapatkan hanyalah senyuman dingin dan jawaban tidak terduga dari mereka.

change the life of the evil princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang