Lednan dan para prajurit bayangan bergerak dalam diam, menyusuri reruntuhan desa yang terlihat lebih sunyi daripada desa-desa yang telah mereka selidiki sebelumnya. Namun, kali ini mereka menemukan tanda-tanda yang jauh berbeda.
Setibanya di Desa Zabbery, , Lednan terkejut melihat mawar hitam merambat di setiap sudut. Bunga-bunga itu tampak indah, tetapi aroma menyengatnya membuat perasaan tidak nyaman menyelimuti mereka. Tanpa adanya tanda-tanda kehidupan, Lednan merasakan bahwa desa ini telah menjadi tempat terkutuk. Dengan hati-hati, ia mencabut beberapa mawar dan mengamati apakah ada petunjuk di balik kehadiran bunga-bunga tersebut. Namun, yang ia temukan hanyalah keheningan.
Desa selanjutnya atau dikenal Desa Damrio, suasana disana semakin mencekam. Setiap rumah dipenuhi topeng-topeng menyeramkan yang terbuat dari kayu dan bahan-bahan aneh lainnya. Topeng-topeng itu seolah menatap mereka dengan mata kosong, menyimpan rahasia kelam dari desa yang pernah ramai. Lednan teringat kisah-kisah tentang ritual aneh yang dilakukan penduduk setempat dan menduga itulah penyebab kehancuran desa ini. Ia menggenggam salah satu topeng, merasakan ada sesuatu yang tidak beres di dalamnya.
Ketika mereka tiba di desa lainya atau Desa Greenic, yang seharusnya dikenal dengan danau hijau yang memikat, Lednan terperangah. Danau itu kini hanya tampak sebagai genangan air keruh yang memancarkan aura kematian. Setiap tanaman dan makhluk hidup di sekitarnya tampak layu dan mati, seolah terpengaruh oleh sesuatu yang lebih besar. Para prajurit tidak bisa menjelaskan perasaan aneh yang menggelayuti udara, dan Lednan merasakan bahwa mereka harus segera meninggalkan tempat itu.
Dan di desa Collier, yang sebelumnya penuh kehidupan, Lednan hanya menemukan kalung-kalung yang telah putus berserakan di tanah. Kalung-kalung tersebut tampak biasa, tetapi Lednan tahu bahwa mereka memiliki makna mendalam bagi pemiliknya. Ia mulai merangkai kisah dari kalung-kalung ini, bertanya-tanya apakah itu menandakan para penduduk desa terpisah atau bahkan, lebih tragis, bahwa mereka telah menghilang tanpa jejak.
Akhirnya, mereka sampai di desa terakhir atau dikenal dengan desa Lordie. Lednan merasakan hawa dingin menyentuh kulitnya saat melihat pedang berwarna merah darah yang tertancap di tengah desa. Pedang itu terlihat baru, meskipun sekelilingnya porak-poranda. Rasa ingin tahunya mengalahkan rasa takutnya, dan ia mendekati pedang tersebut.
Saat menyentuhnya, Lednan merasakan suara yang tiba-tiba masuk ke dalam pikirannya, "AKU MEMBENCI MEREKA! AKU MEMBENCI MEREKA SEMUA, TERUTAMA DIRINYA! AKU SANGAT MEMBENCI SEMUANYA! Saat mereka bahagia di atas penderitaan yang dibuat oleh mereka, aku hanya bisa terdiam dan berpura-pura ikut merayakan kemenangan tersebut. Sakit rasanya saat menahannya, ibuku, ayahku, saudara-saudara ku, dibantai habis oleh mereka. Aku membenci Kekaisaran itu, sangat benci, sampai aku ingin menghancurkannya. Aku membenci semuanya, terutama dirimu, Nesha."
Lednan kembali dengan kesadarannya, membuat para prajurit yang mengikutinya menatap khawatir. "Ada apa, Tuan Lednan? Apa Anda merasakan sesuatu dari pedang tersebut?" tanya salah satu dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
change the life of the evil princess
FantastikVeshane Hyuna Lindsay, seorang putri kekaisaran Lindsay yang dieksekusi mati oleh keluarganya, dikarenakan kesalahannya sendiri. Setelah mati, bukannya ke alam akhirat, ia malah berainkarnasi ke dunia novel. Ia menjadi seorang gadis kecil berumur 8...