Veshane Hyuna Lindsay, seorang putri kekaisaran Lindsay yang dieksekusi mati oleh keluarganya, dikarenakan kesalahannya sendiri.
Setelah mati, bukannya ke alam akhirat, ia malah berainkarnasi ke dunia novel. Ia menjadi seorang gadis kecil berumur 8...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi hari yang begitu cerah, suasana hati Nesha sedang sangat baik sekarang. Setelah percakapan dirinya dengan Flyn diruang dimensi, ia berkesimpulan bahwa, ia akan mencoba yang apa yang disarankan oleh Flyn.
"Paman Lednan sangat tampan huoooo la la la! Hehe selain tampan, paman Lednan juga gak ada tandingannya! Selama aku tinggal disini! Paman Lednan lah yang paling tampan! HAHAHA"
Nesha terus bersenandung ria dengan sesekali berhenti dan memperagakan apa yang ia nyanyikan. Hingga Nesha tak sadar bahwa telah melewati seseorang yang ia nyanyikan dalam lagunya, sedangkan orang yang dinyanyikan oleh Nesha seketika berhenti, saat mendengar Nesha bernyanyi menggunakan namanya. Bahkan seorang yang menyanyikannya tak luput dari pendengaran nya.
"Apa yang anda lakukan nona?" Tanya Lednan dengan mencoba Manahan tawanya.
Tubuh Nesha seketika menegang. Saat Nesha mendengar suara Lednan yang berada tepat di belakangnya.
Saat berbalik badan, ia langsung panik dan langsung kembali menghadap ke depan. Nesha mencoba tenang dan mencoba mengatur nafasnya, lalu kembali menghadap kebelakang.
"Eh paman hehe, aku hanya sedang bernyanyi saja..."
"Menyanyi apa? Menyanyi menggunakan namaku bukan? Hehe, Anda tidak bisa mengelak nona, karena Saya sudah mendengar semuanya. Saya tau, saya memang tampan nona" ucap Lednan percaya diri dengan menarik turunkan alis nya, yang membuat Nesha menatapnya dingin.
"Percaya diri sekali paman, memang setampan apa paman. Dilihat dari mana pun. Kakek Heri lebih tampan dari paman" Nesha akui Lednan memang tampan, tapi ayah nya Lednan juga tak kalah tampan dari Lednan.
"Anda tidak bisa mengelak nona, saya sudah berada disini sedari tadi nona".
Nesha tak bisa mengelak lagi, ia hanya menggaruk pipinya yang tak gatal "Hehe".
Saat ini Nesha merasa malu dengan apa yang dia lakuin sebelumnya, tapi tiba-tiba sebuah ide jail terlintas dipikirannya, yang membuat nya tersenyum jahil.
"Paman!"
"Ya nona?"
"Coba paman menunduk"
"Memang ada apa nona?"
"Turuti saja"
Tanpa ada rasa curiga sedikitpun, Lednan pun menunduk. Tanpa sepengetahuan Lednan, Nesha tersenyum kemenangan. Nesha langsung berlari dan melompat ke punggung Lednan. Sedangkan Lednan yang mendapatkan lompatan tiba-tiba dari Nesha hampir saja terjatuh, beruntung ia bisa langsung mengimbangi nya.
"AYO JALAN PAMAN!!" ucap Nesha dengan mengangkat tangannya menunjuk kearah depan, seperti menyuruh berjalan.
"Pelan-pelan nona, untung saja saya bisa mengimbangi tubuh saya, jika tidak mungkin kita sudah terjatuh" kata Lednan memberi pengertian, dan dibalas senyuman manis oleh Nesha yang menampilkan gigi putihnya.
