Empatsatu🎭

88 13 1
                                    

Dira menggeliat dalam ikatan tali yang menjeratnya, matanya berkilat penuh kemarahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dira menggeliat dalam ikatan tali yang menjeratnya, matanya berkilat penuh kemarahan. la tak peduli lagi pada prajurit yang mengepungnya atau tatapan dingin dari penduduk Kekaisaran Shanes. Nafasnya memburu, dan dalam keterdesakannya, dia berteriak menghina Nesha yang berdiri tenang di hadapannya.

"Kau! Kau membunuh semua anggota Kekaisaran Azarof hanya untuk mengambil kekuasaan! Kau bukan ratu, kau monster!" Suaranya bergema di alun-alun yang sunyi. Namun, teriakan itu tidak membangkitkan simpati, justru membuat para penduduk dan prajurit semakin marah. Aura membunuh merebak di udara, membuat atmosfir semakin mencekam.

Orang-orang di sekitar mereka tak bergerak, hanya menatap Dira dengan tatapan marah yang tak bisa disembunyikan. Beberapa dari mereka mengepalkan tangan, seolah ingin menghabisi Dira di tempat itu juga. Aura kebencian dan niat membunuh terasa semakin kental, tetapi Nesha, dengan satu anggukan kecil, menahan mereka.

"Jangan," ucap Nesha dingin, suara lembutnya memotong ketegangan di udara. "Biarkan dia bicara."

Nesha mendekati Dira, tatapannya penuh kontrol dan kekuasaan, tetapi ada kilatan emosi di sana yang sulit ditebak. Dia berhenti tepat di hadapan Dira, menunduk sedikit sehingga mereka bisa saling menatap. "Kau berbicara seperti itu karena aku telah membunuh putra mahkota, bukan? Putra mahkota yang kau sayangi itu," ucap Nesha dengan nada datar, tapi setiap kata yang diucapkannya seperti menusuk ke dalam hati Dira.

"Sialan!" Dira meledak, matanya merah karena kemarahan dan duka. "Seharusnya sejak awal aku menghancurkanmu saat masih di Academy! Kalau aku melakukannya, putra mahkota tidak akan mati di tanganmu!" Teriakan itu menggetarkan hati orang-orang di sekitar mereka, tetapi Nesha tetap tenang.

Di sudut alun-alun, berdiri Zayden, teman masa kecil Dira. Dia mendengar semuanya, melihat semuanya, namun tidak bergerak. Dira yang terikat, Nesha yang memimpin, dan kemarahan yang tersulut di antara mereka.

Ketika mata Dira bertemu dengan Zayden, ada harapan yang melintas di wajahnya. "Zayden! Tolong aku! Kau tidak bisa membiarkan ini terjadi! Kita teman, bukan?"

Dira berseru putus asa, suaranya melunak, hampir memohon. Dia pikir, setidaknya Zayden, teman yang dulu pernah main bersamanya, akan berpihak padanya, atau setidaknya memberikan simpati. Tapi, harapan itu musnah dalam sekejap.

Zayden tak menghiraukannya. Dia berdiri di tempatnya, menatap Dira dengan kecewa yang mendalam. Tatapan Zayden mengandung rasa kecewa yang tak bisa ia sembunyikan, lebih tajam daripada apa pun yang bisa Dira bayangkan.

"Kenapa kau melakukan ini, Dira?" Zayden akhirnya berbicara, dengan cukup jelas untuk didengar oleh semua orang. "Kau merencanakan kehancuran Kekaisaran Shanes, padahal kekaisaran ini sekarang jauh lebih baik dari sebelumnya.. Setelah semua anggota keluargaku dihukum mati oleh Nesha.... aku merasa lega."

Dira menatap Zayden, tidak percaya dengan apa yang baru didengarnya. Zayden, teman masa kecil yang dulu sering bersamanya, kini berbicara seolah-olah Nesha adalah pahlawan.

change the life of the evil princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang