Perjodohan Raji

26 20 0
                                    

Saat Raji sampai dirumah, ibu dan ayah nya terlihat sedang menunggu Raji di ruang tamu bersama dengan seseorang. Raji tampak kebingungan dia pun segera menghampiri kedua orang tua nya dan bertanya "Mah, dia siapa?" ibu nya pun menjawab "Ini orang tua nya Marasha, mamah mau kamu tunangan sama dia" Raji pun terlihat kaget dan berkata ke ibu nya dengan perasaan kesal "MAH AKU GAK MAU DIJODOH IN AKU DAH PUNYA PACAR" ayah nya pun membalas nya "Ayah mau kamu putus dengan Hasya" Raji pun berdiri lalu pergi ke kamar nya.

"Maaf ya nanti kami mencoba membujuk Raji" ucap Ibu nya.

"Ya tidak apa apa" di jawab oleh perempuan itu.

Di kamar nya Raji terlihat kesal dan marah kepada kedua orang tua nya lalu dia pun langsung mengambil ponsel nya dan menelpon Hasya. Hasya sedang menulis dan tiba tiba terdengar suara nada dering telepon milik nya lalu dia pun segera mengangkat telepon itu.

☏ : "Halo" tanya Hasya
☏ : "Halo Sya, aku gak mau pisah sama kamu aku gak mau putus sama kamu aku.. " ucap Raji yang terlihat panik dan cemas
☏ : "Udah udah, memang sebenarnya ada apa Ji?" tanya Hasya yang kebingungan
☏ : "Aku mau dijodohkan sama Marasha" jawab Raji

Hasya pun seketika terdiam mendengar hal itu dan mencoba bertanya kembali.

☏ : "Ka-kamu serius?" tanya Hasya dengan perasaan yang bercampur aduk
☏ : "Ya aku serius, maka nya aku bilang sama orang tua aku kalau aku gak mau di jodohin" Jawab Raji

Setelah mendengar itu Hasya pun segera menutup telepon dari Raji.

☏ : "Halo?, Sya?" tanya Raji

seperti nya dia sedih aku gak mau putus dengan mu Sya, aku dah sayang sama kamu. Gumam Raji

Sedangkan Hasya terlihat sedih dan mulai meneteskan air mata nya.

Apa memang benar aku tidak berjodoh dengan nya. Gumam Hasya sambil dia menangis terlihat dia sangat sedih dan tidak ingin berpisah dengan Raji.

Sedang Raji terlihat sangat kesal dan bingung, lalu terdengar suara ketukan pintu Raji pun meminta nya untuk masuk dan ternyata ibu nya datang dan berkata "Raji kamu yakin mau ngebatalin pertunangan ini?" Raji pun menjawab dengan kesal "Ya mah aku mau ngebatalin kan aku dah punya pacar apa lagi aku dah ngenalin Hasya kan ke mamah" ibu nya mendengar nya dengan perasaan tidak enak.

"Ya sudah mamah minta maaf, tapi kamu gak boleh nolak perjodohan ini karena mamah sudah janji kepada ibu nya Marasha" ucap Ibu nya, Raji pun kembali merasa kesal lalu meminta ibu nya untuk keluar kamar nya "Mah, plis mamah keluar dulu aku butuh waktu sendiri" ibu nya pun pergi keluar kamar dengan perasaan sedih.

Ya ampun apa yang harus ku lakukan, apakah aku harus menerima perjodohan ini?. Gumam Raji terlihat dia sangat frustasi, karena merasa kesal dia pun melempar bantal dengan sekuat tenaga.

Malam hari tiba, Hasya sedang makan malam bersama ayah dan ibu nya tapi perasaan Hasya begitu sedih dan bimbang, orang tua nya pun bertanya kepada nya "Sya kamu kenapa?" Hasya menyembunyikan perasaan nya dan menggeleng kan kepala nya lalu ibu nya coba bertanya kembali "Yakin tidak apa apa?" Hasya menjawab sambil menahan nangis "Ya bu aku tidak apa apa" ibu nya hanya bisa melihat dengan khawatir.

Hasya pun meletakkan sendok dan meminum segelas air dan berkata "Aku sudah selesai makan nya aku mau tidur dulu" dan pergi dengan makanan yang belum habis di meja ibu nya terlihat sangat khawatir dan mencoba menyusul nya ke dalam kamar dan saat tiba di kamar Hasya dia pun mengetuk pintu "Sya ibu masuk ya" ucap Ibu nya lalu membuka pintu perlahan lahan terlihat Hasya sudah menangis di atas tempat tidur ibu nya pun berkata "Ibu tau kamu gak baik baik aja" Hasya menjawab sambil berlinang air mata "Raji mau dijodohin" ibu nya pyn segera memeluk Hasya dan menenangkan nya dan berkata "Mungkin Raji bukan jodoh kamu."

Keesokan pagi, Raji masuk sekolah seperti biasa tapi ada hal yang aneh dia melihat kursi Hasya kosong lalu dia pun bertanya kepada teman nya Hasya "Kalian ada yang lihat Hasya?" teman nya pun menjawab "Yang aku tahu Hasya gak masuk sekolah karena sakit" Raji terdiam sejenak dan berterima kasih kepada teman teman nya "Terima kasih ya" lalu dia pergi menjauh.

Apa Hasya gak mau ketemu sama aku? Atau Hasya masih sedih soal kemarin. Gumam Raji dalam hati nya lalu pergi duduk ke bangku nya dan bel pelajaran berbunyi lalu pembelajaran nya pun di mulai.

Di rumah Hasya terlihat terbaring di kamar nya sambil menangis kecil, lalu terdengar suara ketukan pintu dan pintu pun terbuka ternyata ibu nya membawa nya makan dan air hangat yang dia pegang lalu datang menghampiri nya dan duduk di dekat nya. Hasya pun terbangun lalu ibu nya berkata "Sya kamu makan ya masih panas" sambil memberikan nya bubur yang sudah di masuk kan kedalam mangkuk Hasya pun mengambil tapi belum dia makan dia terdiam sejenak.

Ibu nya pun mengusap kepala nya lalu pergi, Hasya hanya melihat makanan nya saja dan dia pun mencoba mengambil sesendok bubur lalu mencoba dia makan sedikit demi sedikit saat bubur yang dia sendok habis dia pun mengambil nya lagi, terlihat perasaan nya masih terlihat sedih.

Lalu dia pun melihat ke arah jendela sambil menatap burung yang sedang berkicau sambil dia membayangkan moment moment nya bersama Raji terlihat dia sangat sedih dan tidak tahu harus berbuat apa lalu dia pun melanjutkan memakan bubur nya sedikit demi sedikit.

Ya Allah, aku tidak ingin berpisah dengan nya aku ingin selalu bersama nya rasa berat bagi ku untuk meninggalkan nya. Gumam Hasya

Bel pulang berbunyi semua murid pun keluar dari ruangan nya, Raji pun segera membereskan barang barang nya lalu pergi untuk datang ke rumah Hasya saat sampai di parkiran ada yang memanggil nya "RAJIII" dan ternyata itu Marasha dia datang menghampiri nya dengan senyum kecil.

"Kamu mau ke mana?" tanya Marasha, Raji menjawab pertanyaan nya "Ke rumah Hasya" lalu Marasha pun menahan Raji "Aku boleh ikut gak?" Raji pun menjawab nya dengan tegas dan kesal "GAK!" lalu dia melepas pegangan tangan lalu pergi meninggalkan nya Marasha cuma bisa melihat saja dengan wajah sedih.

Di rumah Hasya terlihat sedang melamun sambil memikirkan sesuatu, lalu ibu nya memanggil sambil berkata "Sya, ini ada Raji" dia pun mendengar nya tapi tidak mempedulikan lalu tiba tiba mendengar suara ketukan pintu Hasya hanya bisa melihat lalu pintu terbuka ternyata itu Raji yang sambil membawa buah apel yang dia beli.

Dia pun datang menghampiri nya lalu duduk di dekat nya dan memberikan nya buah, Hasya pun menerima pemberian dari nya lalu Raji berkata "Sya tenang saja aku akan selalu bersama mu aku tidak akan meninggalkan kamu" sambil dia memegang tangan nya dengan erat seperti tidak ingin berpisah dengan nya.

Hasya hanya bisa melihat dengan tatapan sedih, lalu mengangguk kan kepala nya sambil tersenyum kecil dan mereka pun saling berpelukan dengan erat lalu saat selesai berpelukan Raji pun mencoba mengusap air mata nya dan mereka pun sama sama kembali tersenyum.

🌕MENULIS SENJA BERSAMA👑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang