Cinta Segitiga

32 22 2
                                    

Hari demi hari berlalu, dengan sinar matahari yang begitu indah membuat suasana terlihat cerah ceria.

Hasya mengerjakan tugas di perpustakaan dengan Raji dan Saera sambil cahaya mentari yang menyinari mereka dengan buku buku yang ada di atas meja.

Menulis kata demi kata lalu memindahkan nya ke buku yang lain, membaca buku lalu menulis nya kembali itu lah tugas yang mereka kerjakan walau terlihat sulit tapi mereka bisa melakukan nya.

Saat begitu serius, seseorang datang menghampiri mereka lalu membanting buku di hadapan mereka lalu berkata sambil berteriak.

"HEH HASYA BERANI BERANI NYA YA KAMU DEKET DEKET SAMA RAJI" ucap Marasha dengan emosi penuh.

Hasya menjawab perkataan Marasha "Apa maksud kamu?" Marasha terlihat kesal dengan Hasya lalu menarik Hasya dan mendorongnya hingga jatuh.

Hasya terlihat kaget lalu Raji berdiri lalu menolong nya "CUKUP MARASH" ujar Raji sambil memarahi nya lalu membantu Hasya berdiri.

Marasha yang tak terima kembali berkata "LIAT AJA YA, GUE GAK BAKAL BIARIN LO DEKET SAMA RAJI, PAHAM!!!" lalu pergi meninggalkan Hasya dan yang lain nya dengan perasaan kaget lalu Raji pun mengambil minum untuk nya.

Hasya duduk lalu meminum minuman pemberian Raji terlihat Hasya begitu kaget dan terlihat tangan nya ber gemetar Saera mencoba menenangkan nya.

Bel pulang berbunyi, Hasya berjalan menuju keluar sekolah bersama Raji dan Saera terlihat wajah Hasya begitu sedih dan banyak yang dia pikirkan, Saera berkata kepada nya "Sudah Hasya kamu jangan memikirkan perkataan Marasha" Hasya mengangguk paham lalu berterima kasih kepada nya "Terima kasih ya" Saera menjawab nya dengan anggukan kepala.

Raji memegang tangan Hasya lalu berkata "Yuk kita pulang" Hasya mengangguk dengan senyum tipis lalu pergi dan tak lupa dia berpamitan dengan Saera.

Saat tiba di depan rumah Hasya, dia hanya bisa diam saja lalu Rajin bertanya "Kamu gak apa apa?" Hasya hanya diam.

Apa dia masih kaget dengan kejadian tadi? Gumam Raji, dia mengusap kepala Hasya untuk memenangkan nya sambil berkata sesuatu "Gak apa apa ada aku disini" Hasya bernapas tenang lalu kembali tersenyum kembali "Terima kasih ya" ucap Hasya.

Raji menjawab "Ya sama sama" sambil tersenyum kepada Hasya lalu pamit untuk pergi mereka pun saling melambaikan tangan dan pergi dari rumah Hasya dan dia pun masuk ke dalam rumah setelah Raji pergi.

Hasya dan keluarga nya sedang makan malam, ibu nya bertanya kepada Hasya "Sya, bagaimana sekolah akhir akhir ini?" Hasya tiba tiba terdiam lalu menjawab pertanyaan "Tenang saja semua baik baik saja."

Ibu nya merasa tenang dan tersenyum kecil, lalu mereka melanjutkan makan malam mereka.

Setelah makan malam berakhir Hasya pergi ke dalam kamar nya lalu duduk di atas kasur dengan diam terlihat dia memikirkan kejadian tadi di dalam pikiran nya bertanya tanya siapa perempuan tadi? Kenapa dia marah kepadaku? Dan bagaimana dia bisa kenal dengan Raji?.

Esok hari berganti menjadi pagi, Raji terlihat sedang menyapu halaman sekolah, Hasya mencari dan melihat dia menyapu lalu datang menghampiri nya Raji yang menyadari hal itu berbalik badan.

Raji bertanya "Sya ada apa?" Hasya hanya terdiam tapi mencoba memberanikan diri "Cewe yang kemarin siapa?" Raji tertawa kecil lalu menjawab "Bukan siapa siapa kok kamu tenang aja ya."

Kalau bukan siapa siapa mana mungkin dia semarah itu kepadaku. Gumam Hasya, Raji yang melihat nya melamun mencoba menyadarkan nya "Sya kamu lagi mikirin apa?" Hasya hanya menggeleng kan kepala nya dengn tersenyum kecil setelah itu memberikan nya minum botol.

"Terima kasih ya" ucap Raji, Hasya menjawab "Ya sama sama, kamu semngat ya" mendengar semangat dari Hasya Raji pun tersenyum lalu menganggukkan kepala lalu Hasya pergi dari tempat Raji.

Jam istirahat Hasya melamun di sebuah taman Saera yang melihat menghampiri nya dan memanggil nya "woy" Hasya kaget dengan panggilan Saera lalu menoleh ke arah belakang.

"Saera kamu bikin kaget aja" Saera hanya tertawa kecil lalu mrminta maaf dan bertanya kepada nya "Ya maaf, kamu melamun kenapa sih?" Hasya menjawab dengan ekspresi sedih "Aku merasa kalau Raji sembunyiin sesuatu sama aku."

Saera hanya bisa mengangguk paham dan coba bertanya kembali "Kamu sudah tanya dengan Raji?" Hasya menjawan "Sudah tapi dia bilang bukan siapa siapa" Saera berpikir dengan meletakkan tangan nya di bawah dagu.

Hasya bingung dengan Saera, lalu Saera terpikirikan sesuatu dan berkata "Mungkin Raji itu tidak mau kamu khawatir Sya, maka nya dia tidak memberitahu" Hasya mengangguk paham lalu berkata "Mungkin ya."

Setelah berpikir Hasya mengikuti perkataan Saera lalu kembali tersenyum dan berkata "Terima kasih ya Saera" Saera menjawab nya dengan menganggukkan kepala, saat bel berbunyi mereka masuk kedalam kelas sambil tertawa kecil.

Murid mengerjakan tugas dari guru dan tak selang beberapa jam bel pulng berbunyi, semua murid langsung membereskan buku buku mereka dan sang guru berkata "Anak anak jangan lupa kerjakan tugas dari ibu ya" semua murid menjawab serentak "Baik bu" setelah itu semua pergi keluar ruangan.

Saera memanggil Hasya yang sedang berjalan menuju gerbang sekolah, Hasya yang mendengar menoleh ke arah belakang "Sya, besok kita ke bioskop yuk?" Hasya berpikir lalu menjawab dengan senyuman "Ya sudah yuk" lalu mereka keluar bersama.

Raji menunggu Hasya diparkiran sambil memainkan ponsel nya, saat Hasya memanggil nya dia segera menoleh ke arah nya lalu mengajak nya "Ya sudah yuk" ucap Raji, Hasya menjawab nya dengan anggukan kepala.

Raji pun segera mengeluarkan motor nya dari parkiran dan memberikan helm kepada Hasya lalu menaiki dan segera pergi.

Saat masih di perjalanan Hasya bertanya kepada Raji yang terlihat sedang mengemudi "Ji, aku boleh tanya gak?" Raji bertanya kembali "Tanya apa?" Hasya menjawab nya "Aku boleh gak pergi ke bioskop bareng Saera?" Raji berpikir sejenak lalu menyetujui permintaan Hasya "Ya boleh" Hasya pun senang lalu berterima kasih kepada Raji "Makasih ya."

Mereka akhirnya sampai di rumah Hasya lalu Hasya turun dari motor nya lalu memberikan helm kepada Raji "Ya sudah kamu masuk ke dalam ya" ucap Raji, Hasya pun mengangguk lalu masuk ke dalam rumah nya.

Setelah masuk ke dalam rumah, Raji pun pergi dari rumah Hasya dan saat Raji pergi Hasya hanya melihat dari jendela lalu saat Raji sudah pergi Hasya menutup gorden jendela.

🌕MENULIS SENJA BERSAMA👑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang