chapter⑤

287 18 3
                                    

"CIUMMMMMMMM (^з^)-☆Chu!!"

Izuku menghela napas panjang, melihat Bakugo yang masih belum berubah. Bakugo hanya diam, dengan pipinya yang bulat, merah merona.

"Maaf, Izuku. Penawar yang kami coba tidak cocok, ternyata," kata Recovery Girl, sambil memberikan senyum penuh penyesalan.

"Ha’i, gomen ne, Recovery!" jawab Izuku, agak kecewa.

Bakugo kecil menatap dengan kesal pada nenek itu. Rasanya ia ingin segera menamparnya, namun ia menahan diri. Sifat tempramentalnya tetap tak bisa dibendung meskipun tubuhnya masih kecil.

"Ne, Deku! Aku lapar!" serunya, melangkah cepat keluar dari Uks, tidak sabar untuk mencicipi bekal yang selalu disiapkan Izuku.

Izuku mengangguk sambil menunduk hormat pada Recovery Girl, lalu segera menyusul Bakugo kecil. Matanya tetap tertuju pada tubuh kecil itu yang berjalan di depannya. Ia merasa seolah-olah ini adalah deja vu, mengingatkan Izuku pada masa kecil mereka, saat Bakugo belum mengenal kekuatan besar yang dimilikinya.

Bakugo mendesah kesal. "Cepetan, Deku bodoh!!" teriaknya, mengingatkan Izuku untuk lebih cepat. Ia sangat lapar. Pagi-pagi sekali, Izuku sudah bangun untuk membuatkan bekal, karena Bakugo kecil selalu suka sekali masakan Izuku.

Sesampainya di kelas, Izuku melirik teman-temannya yang sudah menunggu.

"Midoriya, belum terjadi apa-apa sama Bakugo?" tanya Iida, menatap Izuku dengan penuh perhatian.

Izuku mengangguk. "Kau harus banyak bersabar lagi, Deku-kun," tambahnya, mengingatkan.

Benar, semua teman mereka sudah tahu betapa sulitnya berurusan dengan Bakugo kecil yang masih kesulitan menahan emosinya. Tapi, Aizawa Sensei memutuskan untuk terus memantau Bakugo bersama mereka di kelas, sebagai bagian dari pelatihan.

"Kenapa tidak titipkan saja di UKS atau asrama? Mungkin lebih mudah," tanya Kirishima dengan nada khawatir.

"Aizawa Sensei meminta kami untuk terus menjaga Bakugo," jawab Izuku, sambil tersenyum tipis. "Mungkin karena dia diincar villain."

"Villain itu belum ditangkap, ya?" tanya Uraraka, yang ikut khawatir. "Itu sangat berbahaya."

"Ya," jawab Izuku, mata hijau itu memancarkan rasa cemas yang mendalam. "Villain itu masih bebas, dan kami harus tetap berhati-hati."

---

"DEKU!" teriak Bakugo kecil, memanggil Izuku dengan nada kesal. Izuku menoleh, sedikit bingung.

"Ada apa, Kacchan? Apa kau ingin makan lagi?" tanya Izuku, mencoba menenangkan Bakugo kecil yang terlihat gelisah.

Bakugo kecil menggeleng, tapi matanya tertuju pada ponsel Izuku yang ada di tangan. "Apa kau tidak ingin menatapku?" teriak Bakugo kecil itu dengan penuh kemarahan yang terdengar lucu karena usianya yang masih sangat kecil.

Izuku terkekeh, merasa terhibur. "Ada apa, Kacchan? Sikapmu aneh sekali. Andai saja kau seperti ini saat sudah pulih..."

Bakugo kecil mencibir. "Ck, aku tetap Bakugo yang sama!" 'Maksud Deku apa? Sialan!' batinnya, merasa bingung dengan kata-kata Izuku.

"Apakah kau mau menikahiku saat sudah besar nanti?" tanya Bakugo kecil tiba-tiba, tanpa memikirkan kata-katanya. Semuanya terdiam sejenak, dan Izuku membelalakkan mata, sangat terkejut.

"Eh?! Nani?!" Izuku hampir tidak percaya dengan apa yang baru saja didengar.

Teman-teman sekelasnya mulai tertawa melihat reaksi mereka. "Araa~ Bakugo suka Izuku, ya!" ujar Momo sambil tertawa.

"Tentu saja!" jawab Uraraka dengan nada ceria. "Mereka sudah bersahabat sejak kecil, tak heran kalau Bakugo punya perasaan khusus."

Izuku menggelengkan kepalanya, wajahnya memerah. "Kacchan, kau masih kecil! Kau masih dalam pengaruh quirk, jangan mengatakan hal-hal yang tidak mungkin!" ujarnya, berusaha menjelaskan.

Plak!

Tiba-tiba Bakugo kecil menampar kepala Izuku dengan keras. Izuku meringis, rasanya sangat sakit, meskipun tubuhnya lebih besar dari Bakugo kecil. "Sialan... rasain Deku!" gumamnya kesal.

Bakugo kecil kemudian menjelaskan, "Aku tetap suka kamu, Deku! Bahkan saat kamu tidur, mukamu lucu! Bahkan saat ngigo juga lucu!" Ia tampak bingung dengan perasaan yang muncul, tapi tidak bisa menahan untuk mengungkapkannya. "Jika kau tidak mau bersamaku, aku akan mati!" Bakugo kecil akhirnya berkata dengan suara lemah, tampak sangat malu.

"WA WA BAKUBRO.... HAHAHAHAHAH DIA MENAHAN NAFASNYAAA LIHAT!! " Teriak kaminari

Izuku langsung panik, berusaha menenangkan Bakugo kecil yang menahan napas. "Eh, Kacchan! Jangan begitu! Kau bisa pingsan!" teriak Izuku.

"Ahhh, aku benar-benar gila..." Kata batin Bakugo kecil dengan wajah merah,

"Sudahlah midobro, terima sajaaa ahahhaha,liat lah mukanya itu hahahah"

Izuku menghela napas lega. "Aku janji, Kacchan. Kita akan selalu bersama!" ujarnya, meyakinkan Bakugo kecil. Akhirnya bakugo kembali bernafas

Teman-temannya yang menyaksikan kejadian itu hanya bisa tertawa, meski khawatir. "Aduh, Bakugo benar-benar berbeda saat kecil," kata Kaminari, berusaha menahan tawanya.

"Tapi, ya, Bakugo kecil memang lucu," tambah Kirishima, tidak bisa menahan tawa.

---

Sementara itu, di luar, hujan turun dengan derasnya. Bakugo kecil berlari tanpa memperdulikan cuaca, mencoba menembus hujan meskipun Izuku berusaha melindunginya dengan jas hujan bermotif All Might.

"Kau bisa sakit, Kacchan! Hentikan!" Izuku berteriak, khawatir akan kondisi Bakugo yang terlalu nekat. Tapi Bakugo kecil tetap melanjutkan langkahnya, menikmati hujan dengan bebas.

"Ck, dia selalu saja mengatakan hal yang sama. Padahal, dia lah yang sering sakit," pikir Bakugo kecil dalam hati, merasa sedikit kesal.

Izuku tersenyum lelah. "Kacchan, hati-hati! Jangan sampai kamu sakit lagi!"

---

Di tempat lain, Shigaraki yang sedang berbicara dengan villain baru itu menatap dengan cemas. "Aku rasa quirk yang aku gunakan pada anak itu sebentar lagi akan menghilang," kata villain itu, tampak khawatir.

Shigaraki menghela napas panjang. "Kau harus melatihnya agar bertahan lebih lama. Jangan salah sasaran lagi!"

"Ha’i, gomen ne," jawab villain itu dengan rasa bersalah. "Padahal aku menyuruhmu untuk mengincar Izuku, tapi malah Bakugo yang terkena imbasnya."

"Kesalahanmu itu terus saja diungkit," kata Shigaraki dengan nada kesal. "Kita harus mencari cara lain untuk menyelesaikan ini."

🧌🧌🧌
tobecontinued
Chapter 5 end!

[Revisi] From Child to Love ||BakuDeku|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang