chapter ①⓪

46 6 2
                                    

≧﹏≦

Di ruang tamu asrama, hampir seluruh kelas 1-A berkumpul menikmati malam bersama sambil menonton drama horor di layar besar.

Waktu sudah larut malam, dan cemilan tersebar di meja, mulai dari popcorn sampai pocky. Sesekali muncul adegan jumpscare yang membuat beberapa cewek, seperti Ochako, Asui, dan Mina, berteriak kaget. Para cowok berusaha keras untuk jaga image, meski wajah mereka jelas menahan rasa takut.

Di sudut ruangan, Bakugo duduk tanpa terlalu memperhatikan layar, sementara Yui sibuk di dapur mencari sesuatu. Tiba-tiba, ponsel Izuku berdering, menampilkan nama "Okasan." Dia berdiri pelan-pelan, menyelinap keluar asrama untuk menjawab telepon tanpa mengganggu yang lain.

Bakugo yang memperhatikan Izuku keluar, diam-diam mengikutinya ke luar asrama. Di sana, Izuku berbicara dengan ibunya.

“Gomen ne, Izuu-chan, Ibu menelepon malam-malam begini,” suara lembut ibunya terdengar di telepon.

"Iie, daijoubu, Okasan. Ada apa?" tanya Izuku lembut, suaranya penuh perhatian.

“Ah, cuma ingin kasih kabar... Otosan-mu akan datang menjenguk kalian besok. Dia sangat ingin bertemu, terutama denganmu.”

Izuku terdiam sejenak, wajahnya memancarkan emosi yang sulit disembunyikan. "Hontou ni? Aku senang sekali, Okasan."

Dari balik dinding, Bakugo menguping, penasaran tapi menjaga jarak. Di dalam asrama, Yui kembali dari dapur, mencari-cari sosok Bakugo yang tidak ada di ruangan itu. Anak-anak lain masih asyik menonton drama horor, ketika tiba-tiba ada adegan seram lainnya.

“KYAAA!!” Asui berteriak sambil memegang lengan Ochako.

“Wah, serem banget! Aku nggak kuat lagi!” kata Ochako setengah menutup matanya.

Momo menjerit kecil, “Jiro! Aku nggak bisa lihat ini sendirian!”

“Tenang-tenang, ada aku kok,” Jiro menjawab, walau tanpa sadar kabel telinganya menusuk telinga Kaminari yang duduk di sebelahnya, membuatnya berteriak, “Ouch! Jiro-chan, hati-hati dong!”

Di sisi lain, Mineta sudah berteriak dengan mulut berbusa, “Ya ampun! Ini nggak bisa diterima!”

Asui bergidik, “Mineta, hentikan… Bikin merinding aja kau!”

Hagakure yang tak terlihat, tiba-tiba memeluk Ojiro saking takutnya, membuat Ojiro terkejut tapi tersenyum kecil, merasa sedikit terlindungi.
Di tengah kekacauan ini, Yui hanya melirik merendahkan pada mereka yang menonton horor, seolah menganggap remeh ketakutan mereka sambil melirik ke sana kemari mencari Bakugo.

Selesai berbicara dengan ibunya, Izuku menyimpan ponselnya. Bakugo langsung mendekat, menatap Izuku yang wajahnya tampak sedikit tidak biasa.

“Oi, Deku. Ada apa? Okasan-mu kenapa?” tanya Bakugo, suaranya penuh kekhawatiran yang jarang terlihat.

Izuku menatapnya dengan senyum tipis. “Enggak, kok. Okasan cuma kasih tahu... Otosan akan datang besok buat jenguk.”

Bakugo mengangguk, meraih Izuku dalam pelukan cepat, mencoba menenangkannya. Izuku membalas pelukan itu, merasa lega. Sekian lamanya akhirnya bisa bertemu sang ayah

“Jalan-jalan, yuk? Biar pikiranmu nggak berat,” kata Bakugo, mencoba mencairkan suasana. Aneh gk sih

Namun, sebelum Izuku sempat menjawab, Yui tiba-tiba muncul dengan wajah marah. “Katsuki! Apa-apaan kamu di sini sama diaa?!”

Dia langsung menarik tangan Bakugo, berbisik dengan nada penuh ancaman. "Ingat, aku tau masa-masa kelam Deku. Jangan sampai aku menyebarkan masa lalu nya...."

Bakugo terlihat kesal, tapi terpaksa mengikuti Yui masuk ke dalam, meninggalkan Izuku yang terdiam sendiri di luar, menatap Bakugo yang semakin jauh dengan hati yang terasa sedikit perih.

😶‍🌫️
Tobecontinued
Chapter 10 end?

[Revisi] From Child to Love ||BakuDeku|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang