WOOYOUNG POV
Ting Tong...
Bunyi bel apartment San berhasil membangunkanku yang terlelap di sofa dengan tv yang masih menyala.
Aku melirik ke layar ponselku. Pukul 22.30.
Apa San sudah pulang?
Bukankah dia bilang akan menghadiri pesta ulang tahun Karina sampai tengah malam?
Jika itu benar San, untuk apa dia membunyikan bel? Ini apartmentnya. Dia bebas masuk sesuka hatinya.
Awalnya, aku berniat untuk mengabaikan bunyi bel itu, tapi rasa penasaran membuatku bangkit dari sofa dan berjalan menuju pintu untuk mengintip lewat kamera.
Seonghwa?
Untuk apa dia kesini? Bukankah saat ini dia harusnya hadir di acara ulang tahun Karina?
Aku ragu untuk membuka pintu atau tidak.
Setelah berpikir sebentar, aku meraih ponselku dan memutuskan untuk menghubungi San.
"Wooyoung, ada apa?" Suara San setengah berteriak.
Dari seberang, aku bisa mendengar dentuman musik DJ dan suara orang-orang yang sedang bersorak mengikuti alunan musik.
"Seonghwa datang ke apartmentmu." jawabku.
"Apa? Aku tidak dengar!" San kembali berteriak.
Huh, jelas saja dia tidak mendengarkanku. Musik DJ itu bahkan menembus panggilan telepon dan memekakkan telingaku.
"SEONG-HWA DA-TANG KE APART-MENT-MU!" aku meninggikan suaraku dan memberi penekanan pada kata-kataku dengan harapan San akan mendengarnya kali ini.
"Katakan sekali lagi. Aku tidak mendengarnya tadi." ucap San, kali ini suaranya terdengar jelas dan suara musik dj samar-samar menghilang. Sepertinya San menjauh dari area pesta.
"Seonghwa datang ke apartmentmu." aku kembali mengulangi ucapanku untuk kesekian kalinya.
"Oh, dia sudah datang?"
"Kau yang menyuruhnya?"
"Hm. Bukakan saja pintunya."
"Apa tidak masalah kalau dia tau aku ada di apartmentmu?"
"Tidak apa-apa. Aku sudah bilang padanya kalau ada kau di apartment."
"Baiklah kalau begitu. Aku akan membukakan pintunya." ucapku patuh.
"Aku akan pulang satu jam lagi. Tunggu aku."
"Ya." jawabku malas.
"Jangan berbuat macam-macam dengan Seonghwa!" ancamnya.
"Kau kira aku pria macam apa!" protesku.
"Hahaha" suara tawa San disebrang membuatku kesal.
"Sudah. Tutup teleponnya. Aku akan buka pintu untuk Seonghwa."
"Oke. Bye. Muach." ucap San sebelum mematikan panggilan telepon.
Setelah mengakhiri panggilan telepon, aku berjalan mendekat kearah pintu dan membukakan pintu untuk Seonghwa.
"Akhirnya kau membuka pintu. Hampir saja aku menelpon 911 karena kupikir kau pingsan di dalam." ujar Seonghwa begitu melihatku muncul dibalik pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever: Say My Name
FanfictionSejak kecil Wooyoung bermimpi untuk menjadi Idol, Ibunya adalah fans grup legenda HOT, hal itu membuatnya sejak lahir terbiasa mendengar lagu-lagu Kpop dan belajar menari saat usianya baru menginjak 7 tahun. Konser Bigbang tahun 2016 yang didatangin...