06

753 89 26
                                    

sempetin baca note ku di bawah yaa, thank you!

sempetin baca note ku di bawah yaa, thank you!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🖇 Pulau Serumpun

"Di Pulau Serumpun, metode pengobatan masih sangat kental dengan tradisi lokal. Pengobatan di pulau ini dilakukan langsung oleh tabib dan murid-muridnya sendiri, menggunakan metode yang diwariskan secara turun temurun. Bahan-bahan yang digunakan dalam pengobatan ini semuanya berasal dari tanaman yang dibudidayakan secara khusus.

Seperti yang telah kita saksikan bersama, semua ramuan dan jenis tanaman yang digunakan dalam pengobatan ini telah dicatat dalam buku khusus pengobatan. Buku ini telah diwariskan dari generasi ke generasi dan terus berkembang hingga saat ini, mencerminkan kekayaan pengetahuan dan kearifan lokal masyarakat suku di pulau ini."

Frame kamera Bara merekam seluruh gerak gerik Lingga yang melakukan pekerjaannya dengan semangat hari ini. Mereka sekarang bertugas bersama untuk kebutuhan rekaman sehingga keduanya bisa bekerjasama dengan baik. 

"Masyarakat suku Pulau Serumpun percaya bahwa metode kesehatan tradisional yang mereka gunakan sejak dulu hingga sekarang adalah metode penyembuhan terbaik. Mereka berkomitmen untuk melestarikan tradisi ini agar tetap dapat digunakan oleh keturunan mereka di masa depan. Keyakinan ini memperlihatkan betapa kuatnya hubungan antara budaya, tradisi, dan kesehatan dalam kehidupan mereka."

Bara masih berdiri mengarahkan kameranya pada Lingga yang kini memberi kode bahwa ia telah selesai melaporkan.

"udah, heh! Bara."

Bara tertawa, menekan tombol zoom pada kameranya hingga ia bisa melihat wajah kesal Lingga yang akhirnya menyadari bahwa rekannya itu kini tengah bersikap usil padanya.

"Ish, gak lucu." kesal Lingga, menutup lensa kamera Bara dengan tangannya.

"Ya gapapa kan lo nya yang lucu."

"Gantian sini gue yang rekam."

"Eits!" Bara menjauhkan kameranya dari jangkauan tangan Lingga, "Gak bisa, batre nya dikit lagi abis, hanya awet jika dilakukan oleh profesional." Ujar Bara sambil mematikan kameranya.

Lingga hanya mendengus, tinggal bersama Bara membuat ia juga bisa mengetahui lebih banyak tentang karakter anak itu. Termasuk sifat jahilnya yang menyebalkan namun juga bisa membuatnya terhibur.

Ia kemudian duduk di kursi kayu di depan rumah pengobatan yang menjadi topik utama yang mereka telusuri hari ini. Lingga memeriksa catatannya dan berdiskusi pada Bara tentang beberapa hal yang mungkin bisa ditambahkan di note nya.

Hingga seorang tabib paruh baya yang tadi mereka wawancarai menghampiri, meminta Bara dan Lingga untuk segera pulang karena awan mendung mulai menutupi langit yang cerah. Mungkin akan segera turun hujan, dan tabib tersebut memperingati bahwa perjalanan pulang menuju pemukiman yang mereka tempati akan menjadi lebih melelahkan.

Bylines and Heartbeats (Hoonsuk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang