11

717 115 43
                                    

"Jadi secara keseluruhan topik terkait pulau serumpun ini mendapat respon dan tanggapan yang baik walau proses publikasi tidak bisa dilakukan dengan maksimal, selamat untuk Harlingga dan tim!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi secara keseluruhan topik terkait pulau serumpun ini mendapat respon dan tanggapan yang baik walau proses publikasi tidak bisa dilakukan dengan maksimal, selamat untuk Harlingga dan tim!"

Suara tepuk tangan terdengar setelah kalimat tersebut, membuat seseorang yang namanya disebut kini tersenyum sambil ikut bertepuk tangan dan mengacungkan jempol pada setiap anggota tim nya.

Meski mendapat pembatasan publikasi karena pelanggaran SOP yang dilakukannya, namun topik terkait pulau serumpun ini tetap menarik dimata publik hingga ada beberapa media yang akhirnya ikut membahas juga memberi pendapat.

Menjadi sorotan komunitas sosial dan budaya termasuk beberapa jurnalis yang telah lama ingin meneliti kebudayaan di pulau tersebut. Sejauh ini, semua itu menjadi keuntungan dan membawa naik nama redaksi.

"Ini video nya gak akan di upload semua?" Kini Bara membuka suara sesaat setelah meeting akan ditutup, memilih mengeluh di situasi yang lebih santai, "Maksudnya, my effort loh? naik turun bukit melewati perairan buat charger batre kamera dua hari sekali?"

"Mungkin bisa diskusi lagi sama Lingga dan Jian." Ujar lelaki yang memimpin meeting itu sambil menunjuk Lingga dan Mas Jian.

Bara menatap dua orang itu bergantian lalu mengibaskan tangannya, "Yowis lah, ta arsip ae buat resume." Ujar Bara memilih pasrah dari pada harus berurusan dengan Lingga dan Mas Jian sekaligus.

"Ya emang bagusnya begitu, Bar. Ini kalo di publish semua malah bakal jadi boomerang buat lo." Ucap Adrian yang duduk tepat di samping Bara.

Membuat Bara memutar kursinya pada lelaki tersebut, "Gue sama Lingga ga keberatan, kalian yang keberatan."

"Harusnya kalian berdua sih yang lebih keberatan, bersyukur masih dilindungin redaksi."

Bukan hanya Bara, hampir semua mata di ruang meeting kini terarah pada Mas Jian yang baru saja mengatakan kalimat tersebut. Mas Jian memang terkenal dengan kalimat pedas nya jika itu terkait pekerjaan, tapi situasi kali ini berbeda.

Mengingat Ia mengatakan hal tersebut di tengah suasana yang harusnya menyenangkan karena Project tim Lingga baru saja mendapat pujian.

Adrian memutar bola matanya, Lingga menatap Mas Jian tidak terima sementara Bara hanya mengangkat sebelah alisnya sebelum kemudian tertawa kecil dan mengangguk, "Makasih buat perlindungannya." Ucap Bara walau Ia jelas tau bahwa Mas Jian hanya berniat melindungi Lingga saja, bukan melindungi seluruh tim Lingga apalagi dirinya.

"Ok guys, buat meeting kali ini cukup segitu aja. Ada tambahan lain?"

Hingga akhirnya meeting benar-benar ditutup dan setiap orang mulai memberi selamat pada Lingga dan tim nya sebelum meninggalkan ruangan. Termasuk Lingga sendiri yang kini tertawa senang di samping Bara yang kembali melempar candaan-candaanya dengan Adrian yang ikut mengompori.

Bylines and Heartbeats (Hoonsuk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang