23

519 82 23
                                    

"Ya terus kenapa, Bar? kok akunya gak dikasih tau?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya terus kenapa, Bar? kok akunya gak dikasih tau?"

"Astaga, Kak. Gak apa-apa loh ini, kan aku udah kasih tau ada kecelakaan kerja."

"Tapi itu lehermu lukanya kayak gitu, gak kek kecelakaan."

"Terus kamu mikir'e opo? dibegal?"

"Huum."

"..."

"Siapa tau, kan? orang sekarang serem-serem kalo jahat."

Bara masih terdiam menatap Lingga dengan mulut terbuka. Lingga ini.. ekspresi polosnya dengan sorot mata khawatir juga ujun bibir yang Ia gigit demi menghalau perasaan berlebihan dari dugaannya berhasil membuat Bara kehilangan kata.

Benarkah itu Harlingga Arcelio seorang jurnalis yang mampu menyusun karya tulis ilmiah hasil dari penjelajahan budaya-nya yang selalu mengesankan?

Apakah sosok menggemaskan di depannya ini adalah Harlingga putra tunggal Arcelio yang nama belakangnya sering terpampang di pameran seni mengagumkan?

"Kak.."

Nyatanya, yang Bara liat saat ini hanya Lingling-nya, kekasihnya yang terkadang terlalu lugu dan mudah khawatir akan hal kecil, "Ayang.. maaf loh." Membuat Bara tidak tega untuk menutupi sesuatu yang membuat kekasihnya khawatir.

Hanya saja, jika Ia jujur, mungkin Lingga akan lebih khawatir dengan asal usul luka di lehernya yang terpampang jelas saat ini. Sehingga Ia kini menarik Lingga pada pelukannya, menciumnya gemas sebelum tersenyum demi membuat perasaan Lingga lebih baik.

"Aku gak kasih tau soalnya gak mau buat kamu khawatir, punyane lingling iki jagoan kok, luka gini doang mah dijilat juga ilang."

Lingga mendengus, namun ikut tertawa kecil dengan cara Bara berkata, "Okay, sini Aku bantu jilat."

"Eh- heh!"

Bara refleks mendorong tubuh Lingga menjauh dan memeluk dirinya sendiri dengan pandangan terkejut, masih belum terbiasa akan sisi lain Lingga yang mengejutkan untuknya.

Sementara Lingga sedikit tersinggung dengan reaksi Bara, apa-apaan dengan cara Bara melindungi tubuhnya?

"Apa sih kek gitu banget responnya?!"

"Aku kaget loh Kak, gak expect."

"Ya tapi gak gitu juga tangannya turunin!" Lingga menurunkan tangan Bara dengan paksa, "Kek Aku nih kriminal seksual apa?"

"Kriminal organ manusia, pencuri hatiku."

"Dih?"

Bara tertawa sambil mencolek kecil pipi Lingga, "Tapi gapapa kan Aku ni punyane Lingling, gak perlu ada pencurian kabeh tak serahin spesial untuk Ayang."

"Geli, diem!"

"Memang cinta itu gitu, Kak. Ada sensasi geli-geli nya, tapi lucu."

"Nggak harus se-menggelikan itu juga kali, Bar." Lingga menatap kekasihnya malas setelah memukul pelan pundak yang lebih muda sebelum mengambil wortel yang telah dicuci, "Udah ah cepetan lanjutin masaknya laper nih."

Bylines and Heartbeats (Hoonsuk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang