Warn! Ada adegan dewasa. Be wise yorobun.
Satu minggu yang Bara dan Lingga lewati setelah diistirahatkan dari pekerjaannya sama sekali bukan satu minggu yang gloomy. Mereka pergi ke gym bersama, Jalan-jalan santai di hari kedua, pergi ke lego-land di hari selanjutnya atau melewati kencan romantis dengan mengunjungi toko vintage di hari keempat.
Weekend pertama pada hari sabtu dihabiskan dengan Bara yang sibuk di kafe meninggalkan Lingga yang akhirnya pulang ke apartemennya sendiri untuk membereskan beberapa hal dan membawa persediaan makanan yang ia miliki. Kembali ke kediaman Bara untuk kemudian mencuci pakaian dan selimut yang kotor karena ketumpahan air kopi.
Dengan pesan Bara yang terus datang menemani satu harinya hingga percakapan tentang kebutuhan mereka termasuk alat kontrasepsi tiba-tiba muncul mengubah suasana akhir pekan damai milik Lingga.
Bara hanya bercanda awalnya saat melihat deretan merek condom yang ia temukan di minimarket, hendak menggoda Lingga namun respon Lingga yang seolah memberi lampu hijau tentang aktivitas seksual mereka membuat Bara bersemangat.
Walau pada akhirnya ia hanya membeli satu jenis pengaman dari merek yang selalu digunakannya setelah Lingga hanya siap untuk sebuah oral seks dan mungkin tidak siap untuk hal yang lebih intim dari itu.
Selama perjalanan Bara berpikir pelik, bahwa Ia tidak benar-benar meminta Lingga melakukan itu atau memaksa kekasihnya tersebut untuk memenuhi kebutuhan seksual diantara keduanya. Berkali-kali ia berpikir untuk membuang benda itu dan mengatakan bahwa ia menjatuhkannya di suatu tempat.
Hanya takut jika saja Lingga tidak benar-benar menginginkannya dan memberi izin karena mengira Bara sangat membutuhkan hal tersebut.
Walau ya- atau tidak- Bara bukan orang yang menuntut, ia sangat menghargai Lingga. Jujur saja hidup satu atap berdua bersama Lingga sedikit menantang dan merepotkan- dalam artian, mereka kadang bersentuhan terlalu intim dan itu memancing gerilya panas dalam tubuhnya untuk disalurkan.
Tapi Bara tidak benar-benar meminta Lingga untuk bertanggung jawab atas itu, mereka pernah tinggal bersama sebelumnya. Tidur di satu ranjang yang sama dan tidak melakukan apapun selama satu bulan selain ciuman panas yang terlalu intim karena suasana mendesak.
Tapi mungkin karena status dan sesuatu di hati mereka telah berubah, tentu saja pemikiran tentang aktivitas seksual bersama kekasihnya selalu terlintas.
Sore itu setelah Bara sampai di apartemennya sendiri, Ia menemukan Lingga yang baru selesai melipat beberapa pakaian dan mereka terjebak dalam suasana canggung selama beberapa saat mungkin karena percakapan tentang alat kontrasepsi tersebut yang tidak terduga.
Bara mengalihkan perhatian dengan mandi terlebih dahulu, lalu selesai dan menemukan Lingga yang sudah menyiapkan makanan untuknya. Suasana canggung perlahan sirna setelah Bara mencicipi cream spaghetti yang dibuat Lingga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bylines and Heartbeats (Hoonsuk)
FanfictionBaraga dan Harlingga adalah dua jurnalis yang penuh semangat dalam mengeksplorasi keberagaman budaya di seluruh dunia. Suatu hari, mereka memiliki tugas untuk pergi ke sebuah pulau terpencil yang legendaris, di mana suku asli yang hidup di sana memi...