Dilain sisi Maya merasa lega karena surat itu tidak diterima oleh Zayne, dia sama sekali tidak mengetahui soal Stella dan sejak kapan mereka memulai hubungan, tidak bisa Maya bayangkan jika surat itu jatuh pada Zayne.
Zayne mengirimkan pesan.
'Maaf soal stella, aku tidak menceritakannya padamu, aku baru saja memulai hubungan selama 4 hari, dan tidak menemukan waktu yang pas untuk menceritakannya padamu'
'Ya, tidak masalah. Bukan kewajibanmu untuk memberitau ku juga kan? Dan bukan hak ku untuk tau, kita hanya teman masa kecil dan tetangga. Aku turut senang untukmu'
Maya sedikit kesal, saat ini dia tidak ingin berurusan dengan Zayne dulu, dia sedang patah hati dan untuk apa juga Zayne meminta maaf padanya? Terkadang Maya tidak memahami pria yang ia sukai itu.
Maya selama ini mengira bahwa mereka memiliki perasaan yang sama, karena semua tindakan Zayne yang membuatnya memikirkan itu, tapi rupanya hanya dia yang merasakan itu, dan dia merasa bodoh.
Maya memendamkan wajahnya pada bantal, dia kembali menangis..
"Hei! Bagaimana kemarin?"
Tara memeluk lengan Maya, saat ini Maya sangat malas sekali membahas hal itu, mengingatnya saja membuatnya lelah, dia tersenyum kecil.
"Zayne sudah punya pacar, sudah, jangan pernah bahas dia lagi ya."
Tara tersentak kaget.
"Apaa?!! Selama ini aku kira dia juga menyukaimu tau!! Bagaimana bisaa?! Setelah semua perlakuannya padamu selama inii??"
"Shhhtt!! Pelan-pelan!!"
Maya membungkam mulut Tara."Sekarang jangan membahasnya lagi, kumohon..."
Tara menatap Maya dengan simpati dan mengangguk pelan.
Tiba-tiba sebuah tangan besar menarik Maya.
"Hai. Pagi"
Maya terkejut, dan mendongakkan kepalanya saling bertatapan dengan pria yang tengah sumringah menatapnya.
Tara terbelalak kaget melihat pria dihadapannya saat ini sedang menggenggam pergelangan tangan sahabatnya. Dia mengenal pria didepan itu, tentu saja..
Zayne tengah duduk dikursinya, menatap ponselnya dengan bingung, melihat Maya kemarin menangis mengusik hatinya hingga saat ini, dan balasan Maya yang dingin padanya di chat membuatnya merasa kepikiran.
Dia berkali-kali menghapus-menulis-menghapus ketikan untuk memulai chat pada Maya, biasanya gadis itu deluan yang memulai percakapan deluan, seperti mengucapkan selamat pagi atau sapaan lainnya, tapi hari ini tidak.
Perasaan Zayne sangat tidak karuan, tiba-tiba Rafayel yang baru tiba dikelas duduk disamping Zayne."Heii, tadi aku lihat Maya sedang diganggu Sylus tuh!"
Zayne segera bangkit dari kursinya dan berlari meninggalkan Rafayel.
"Hehh!! Tungguuu duluuu!! Hadeh, belum selesai juga ngomongnya, yasudahlah, aku malas ngejar."
.
.
Didepan Zayne nampak sebuah kerumunan, dan segera saja dia menerobos kerumunan itu, dan melihat dihadapannya ada Sylus dan Maya.
Zayne segera mendorong Sylus.

KAMU SEDANG MEMBACA
Flipped
RomanceMaya Chen merupakan teman masa kecil Zayne dan menyimpan rasa lama untuk Zayne sejak awal kepindahannya ke Linkon, namun sayangnya surat yang sudah ia persiapkan untuk Zayne jatuh ke pria berandal disekolahnya bernama Sylus yang terkenal sebagai atl...