Chap 11 : Jangan Pergi

186 11 0
                                    

Entah sudah hari keberapa Maya tinggal divilla milik Sylus, selama itu juga Sylus yang mengantar jemput dirinya kekampus dan Tara kini menjauhinya karena terlalu kecewa Maya kembali pada Sylus, Maya merasa sangatlah sedih dan patah hati ketika pertengkaran mereka beberapa hari lalu yang akhirnya memutuskan Tara untuk menjauhinya.
Maya pun juga tidak dapat memberitahukan yang sebenarnya terjadi kepada Tara membuat Tara semakin kecewa pada dirinya, Tara tidak mengetahui bahwa Maya telah diancam oleh Sylus untuk tidak meninggalkan dirinya jika tidak mau video mereka tersebar. , dilain sisi saat ini juga Maya membutuhkan Sylus yang merawat neneknya dirumah sakit terbaik. Hal ini terasa kesialan dan menguntungkan disaat bersamaan, tapi dia juga merasa seperti menjual dirinya sendiri, belum lagi juga Sylus yang selalu meminta jatah padanya setiap hari, membuat dia merasa seperti pelacur.

"...aku memang seperti pelacur kan...aku juga menikmatinya..."

Maya membenamkan wajahnya pada bantal dan kembali menangis meratapi nasibnya.
Saat ini Sylus tidak kembali ke villa karena ada pekerjaan penting, jadi Maya hanya tinggal sendiri di villa, para pekerja juga setiap sore hari telah pulang kecuali satpam yang bekerja didepan, satpam pun memiliki villa kecilnya sendiri yang nyaman dan itu terpisah cukup jauh dari villa Sylus karena Sylus tidak begitu suka hidup dengan orang.

.

.

Waktu telah menunjukan pukul 11 malam, Sylus nampak tidak fokus dengan meeting onychinus hari ini, dia terus melirik ke arah jam tangannya.
"Kenapa kau daritadi melirik kearah jam terus? Ada sesuatu yang penting?" Tanya kakek pada dirinya.
"...iya."
"Apakah ada seseorang yang menunggu?"
"Iya, kek."

Kakek segera mengangkat tangannya disela rapat.
"Kita sudahi saja dulu hari ini, sudah larut malam."

.

.

.

Sylus membuka pintu dengan kata sandi itu, dia telah melaju menuju villa karena terlalu merindukan Maya, mungkin lain kali dirinya akan mengajak Maya untuk meeting agar dirinya tidak dilanda rasa rindu sebegini besarnya dan tetap fokus.

"Maya...aku pulang."

Sylus tau Maya tidak akan menyahutinya, tetapi dia terus memberi salam saat pulang.
Dia berjalan menuju kamar, dan melihat Maya yang saat ini telah terlelap dalam tidurnya.
Sylus tersenyum kecil melihat wajah Maya yang tertidur pulas, dengan hati-hati dia mencium kening Maya dengan lembut dan merasakan sesuatu, bekas air mata Maya masih terlihat.

"Kau menangis lagi ya...?" Bisik Sylus merasa bersalah.

Akhirnya Sylus memutuskan untuk segera mandi dan bisa melanjutkan tidur dengan Maya.

.

.

.

Sylus terbangun dengan kondisi Maya tengah memrluknya dengan sangat erat, melihat kondisi ini Sylus sangat senang dan merasa sayang jika dia terlalu cepat untuk bangkit dari tempat tidur, tapi sayangnya dia harus bangun karena hari ini dia mulai kembali aktif bekerja.
"Hnghh..." Maya merasa terganggu saat Sylus akan bangkit dari tempat tidurnya, Maya mengeratkan pelukannya seakan tidak ingin Sylus pergi darinya, wajah Sylus memerah dan dirinya tak bisa menahan senyum diwajahnya, akhirnya dia memutuskan untuk kembali tidur bersama dengan Maya, dan membalas pelukan Maya dengan erat.
'Aku izin telat saja hari ini.' Batin Sylus.

.

"Sudah bangun tuan putri?"
Maya mengejapkan matanya, dan melihat sosok Sylus dengan sayup-sayup didepannya, Maya mengangguk pelan, dirinya sudah terbangun tapi masih malas untuk bergerak, jadi dia kembali memeluk Sylus setelah mengucek matanya sebentar, lalu memendamkan wajahnya pada dada Sylus.
"Tidak kuliah hari ini?"
Pertanyaan Sylus tetap dibalas anggukan kecil oleh Maya yang masih ada didekapannya, Sylus tertawa kecil, dia gemas sekali dengan Maya saat ini.
"Aku harus pergi bekerja."
Maya kembali mengangguk dan melepaskan pelukannya.
"Tunggu aku ya dirumah...atau kau ingin keluar berbelanja?"
"...nggh..tidak...aku akan pergi ke perpustakaan saja."
Senyum di wajah Sylus seketika menghilang mendengar kata 'perpustakaan'.
"Tidak usah kemana-mana. Dirumah saja. Tunggu aku pulang, kita akan jalan."

FlippedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang