Chap 13 : Egoist

272 12 0
                                    

Sylus terpaksa terbangun dari tidurnya karena pergerakan seseorang disampingnya yang sudah grasak-grusuk dari tadi pagi.
Maya tengah mencari sesuatu dalam tasnya.
"Hnghh...cari apa?"

Suara Sylus masih terdengar parau karena baru terbangun dari tidurnya, Sylus berusaha meraih Maya, ingin memeluknya lagi, tapi Maya menahannya.

"Morning pill ku...aku tidak bawa! Bahkan obat lainnya juga tidak ada, memang seharusnya aku bawa terus saja ditas mengingat dirimu seperti ini! Kenapa harus didalam?! Aku sudah bilang dalam masa subur!" Oceh Maya kesal.
"Sudah, tidak perlu. kau ini, ini masih pagi...hahh, sini, kemarii, aku masih mengantuk dan ingin memelukmu." Sylus meraih kembali Maya yang kini berhasil dia raih, Maya pun kembali ke dalam pelukannya.
"Hei! Kau dengar tidak?! Aku bilang aku dalam masa subur!" Maya mendorong Sylus dengan kesal, Sylus langsung mengeratkan pelukannya.
"Kalau hamil juga kenapa? Aku hanya tinggal bertanggung jawab."
"Tapi aku belum siap punya anak! Kau inii! Kenapa sih! Menyebalkan! Aku mau pulangg!"

Sylus segera mencium bibir Maya yang terus mengoceh.

"Hmmmphhh~!!!"
"Hmmh...cerewet!" Bisik Sylus yang segera melepaskan ciumannya.
"Hnghh...ayooo pulang!" Kali ini Maya menutup mulut Sylus agar tidak menciumnya lagi.
Sylus memutar bola matanya kesal, sudah tidurnya terganggu, kini dia harus mendengar maya yang terus merengek, tapi dia tidak memperdulikannya.
"...Sylus..."
Maya menatapnya dengan memelas, Sylus segera mengalihkan pandangannya agar tidak melihat mata Maya yang memelas.
Maya segera mengalihkan pandangan mata Sylus lagi kearahnya, dan menahan rahang Sylus.
"Sayang...ayo pulang" mohon Maya lagi dan menatap Sylus dengan memelas, seketika pipi Sylus sangat memerah ketika Maya memanggil dirinya dengan 'sayang' yang tidak pernah sekali pun dilakukan oleh Maya.

.

Maya POV

Maya merasakan panas seketika dipipi Sylus, dia melihat dengan jelas wajah Sylus yang memerah bahkan hingga ke kupingnya, dia berusaha menahan senyumannya, saat ini Sylus terlihat menggemaskan, Sylus nampaknya berkutat dengan hati dan pikirannya saat ini.

"Err...baik...lah..." balas Sylus yang terlihat tidak iklas dan bimbang, tapi terpaksa menuruti Maya karena sudah diluluhkan oleh Maya.
"Terima kasih sayang" balas Maya lagi dengan sengaja, Sylus segera memeluk dirinya dengan erat dan penuh kasih sayang, maya membalas pelukannya singkat.
"Ayo cepat pulang!!" Perintah Maya.

.

.

.

Maya terus memperhatikan jam ditangannya dengan gelisah, waktu sudah menunjukan pukul 7 pagi. Apakah dirinya sempat minum morning pill nya? Agar ia tidak hamil.

"Sylus, mampir ke apotik sebentar!" Untungnya Maya segera melihat apotik didepan.
"Tidak mau, tadi kan katanya mau pulang."
"Sayannnggg!! Aku bilang berhenti didepan."
"Tidak. Dirumah saja." Kali ini panggilan Maya sudah tidak mempan lagi.

Sylus sepertinya tau niatnya, dan entah mengapa Sylus terus mengulur waktu. Maya mengerti sekarang, Sylus tidak ingin kehilangan dirinya dan ingin melakukan cara kotor agar dirinya tidak bisa pergi dari sisinya.

"Sylus, kumohon...aku tidak ingin hamil sekarang...aku berjanji tidak akan meninggalkanmu, kumohon..." pinta Maya.
Sylus seketika menghentikan mobilnya.
"...kau sungguh dengan ucapanmu?"
Maya dengan yakin mengangguk, Sylus segera memundurkan mobilnya diapotik, reflek Maya mencium pipi Sylus, dirinya merasa lega sekarang.

.

.

.

Maya telah meminum semua obat pencegah hamilnya dan kini dirinya merasa lega, tapi entah mengapa raut wajah Sylus kembali sedih lagi.

FlippedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang