Sylus berada di sebuah kantor polisi akibat Tara memanggilkan polisi serta mengulur waktu dengan menggigitnya hingga saat ini dia tertangkap.
Dia sekarang merasa malu, tertangkap seperti seorang pria mesum, belum lagi rasa kantuknya semakin menjadi-jadi, dan matanya mulai berkunang-kunang saat di introgasi polisi tadi, dia belum ada tidur hingga petang hari."Tunggu. Nama ini...? Sepertinya nama keluarganya tidak asing, bukankah namanya sama dengan pendiri perusahaan elektronik Onychinus ?" Sylus dapat mendengar seorang polisi membicarakan perusahaan ayahnya.
"Hei, nama anak tadi siapa?"
"Sylus Onychinus...kok seperti tidak asing ya?"
"Dia petinju itu kan? Hei...kalau diliat-liat lagi dia mirip dengan Raven Onychinus ya?"
"Kurasa dia memang anaknya Raven Onychinus. Hei nak...nak..."Suara dari polisi mulai terdengar samar-samar, telingannya berdenging, atap diatas kepalanya terasa sangat dekat sekarang dan berbayang, rasanya juga dia bisa mendengar suara detak jantungnya yang berdegub kencang.
'BRUKKK'
.
.
"Baik, terima kasih. Maaf sudah menimbulkan kekacauan."
"Tidak masalah, ini hutang budiku padamu pak onychinus."Sylus samar-samar mendengar suara ayahnya dengan seseorang, tetapi matanya terlalu berat dan tubuhnya sangat kaku, tidak bisa digerakan sama sekali, kepalanya sangat pening, dan tangannya terasa seperti terangkat oleh seseorang.
"Dia tidak apa-apa, tak ada masalah khusus, hanya kekurangan istirahat, biarkan saja dia istirahat seharian ini, nampaknya dia tidak tidur seharian."
Suara ini, adalah dokter keluarga Onychinus, Sylus sangat mengenalnya karena sedari kecil dokter ini sudah mengurus keluarganya.
"Apa yang terjadi sampai dia begini? Mathias, apakah kau menemukan sesuatu yang terjadi kemarin?"
"Maaf tuan...kemarin saya kehilangan jejaknya karena dia terlalu melaju saat dari tempat latihan."
"Bersama siapa dia?"
"Seperti biasa...dengan Maya Chen."Sylus sedikit terkejut mendengarnya, sejak kapan ayahnya memata-matainya? Bahkan dia sudah mengetahui tentang Maya, tetapi badan Sylus saat ini seperti lumpuh, dia ingin bertanya pada ayahnya, tetapi untuk membuka mata saja dia tidak bisa.
Lalu sebuah jarum terasa menusuknya, sepertinya dia disuntik saat ini dan di infus..
.
"Maya, kau tidak perlu khawatir, aku akan menjagamu selalu." Tara memasuki kamarnya dan mendapati Maya yang keluar dari bawah kasur.
"Kenapa dia bisa tau rumahmu ya? Seram sekali."
"Dia kan memang gila, mentang-mentang kakeknya kepala sekolah dan sekolah ini dibuat oleh buyutnya, dia jadi seenaknya saja mengobrak-abrik privasi orang lain" jawab Tara kesal tanpa tau bahwa nenek Maya yang menberitau alamatnya.
"Benar juga? Waktu itu juga dia bisa dapat nomor telponku langsung."
"Kau mandi dulu deh, ini aku belikan cream untuk ruam-ruan merahmu itu.".
.
Sylus kini dapat membuka matanya, dan badannya bisa digerakan, dia melihat sebuah infus di tangan kanannya, dirinya masih melemah, mungkin karena efek dari latihan non-stop kemarin dan dilanjutkan pergumulannya dengan Maya di Villa, lalu didukung tidak tidur membuatnya menjadi tumbang begini.
"Sudah bangun? Kenapa kau membuat kekacauan seperti itu sih? Ayah harus berbuat kotor dan menyuap beberapa orang kepolisian untuk membebaskanmu. Membuat ayah malu saja, tidak bisakah kau fokus saja pada latihanmu mempersiapkan kompetisi bulan depan? Berhenti berulah!"
"...ayah mengikutiku kan?" Sylus menatap ayahnya tajam.
"Aku tidak ingin kau terluka."
"Berhenti sok perduli padaku, ayah hanya selalu mengacaukan apa yang aku mau."
"Ayah tak pernah sok perduli, ayah hanya tidak mau kau menjadi seperti ayah!"
"Dan berhenti mencari tau soal Maya lagi! Aku sudah besar, aku tau mana yang baik dan buruk untukku, dan jangan samakan aku dengan ayah!" Sylus segera mencabut infus dari tangannya dengan kasar, dan darah mengalir deras, dia segera bangkit dari tempat tidur.
"Mau kemana kau?"
"Aku mau latihan."
"Istirahatlah!"
Raven segera meninggalkan Sylus sendiri dikamar, dan menutup pintunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/373568785-288-k732405.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Flipped
Любовные романыMaya Chen merupakan teman masa kecil Zayne dan menyimpan rasa lama untuk Zayne sejak awal kepindahannya ke Linkon, namun sayangnya surat yang sudah ia persiapkan untuk Zayne jatuh ke pria berandal disekolahnya bernama Sylus yang terkenal sebagai atl...