Maya Chen merupakan teman masa kecil Zayne dan menyimpan rasa lama untuk Zayne sejak awal kepindahannya ke Linkon, namun sayangnya surat yang sudah ia persiapkan untuk Zayne jatuh ke pria berandal disekolahnya bernama Sylus yang terkenal sebagai atl...
Sylus tengah duduk disebuah bar dengan beberapa botol wine dimejanya, dia terus menuangkan wine dan meminumnya tanpa henti, wajahnya sudah sangat memerah, dan dia juga terlihat sangat sempoyongan. Ketakutan Sylus akan menjadi kenyataan, dia rasa sebentar lagi Maya akan dimiliki oleh orang lain, disaat-saat seperti ini dia memiliki pikiran jahat. 'Bagaimana jika Maya aku culik saja biar tidak ada yang bisa memilikinya? Atau bagaimana jika pria yang mendekatinya segera dia bunuh saja?' Batinnya.
Sylus saat ini sudah sangat mabuk sehingga tidak dapat berpikiran jernih, sebuah tangan wanita memegang bahunya, dengan kesal dia mendorong wanita yang terlihat akan menggodanya.
"Erghhh!! Menjijikan!! Najis!!" Sylus menepis-nepis bahu nya dengan penuh rasa jijik dihadapan wanita itu langsung.
.
.
"Hnghhh...errghh!!" Sylus terbangun dari tidur dengan rasa sakit dikepalanya yang teramat sangat, entah sudah berapa botol wine dia minum sehingga dia tidak dapat mengingat kejadian kemarin malam lagi dan tidak sadar jika sudah dibawa pulang, dia meremas rambutnya yang nampak teracak-acak, kepalanya sangat sakit sekali akibat terlalu banyak minum kemarin.
'Tok...tok'
Luke memasuki kamar Sylus dengan memabawa sarapan dan sebuah obat. "Aku ingin sekali bertemu Maya..." gumam Sylus putus asa. Melihat tuannya yang saat ini sangat putus asa dan hancur membuat sang pelayan merasa sedikit iba. "Bagaimana jika tuan membuat acara yang bertempatkan di kampusnya? Seperti donasi untuk kampusnya? Atau menyelenggarakan acara charity lainnya yang juga sekalian dapat membuat komentar positif bagi tuan?" Saran Luke. "Tapi...aku sudah berjanji untuk tidak lagi muncul dihadapannya..." gumam Sylus.
.
.
Maya saat ini tengah berada disebuah perpustakaan, dan melihat Xavier yang sedang duduk dilantai sambil serius membaca bukunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berbanding terbalik dengan Sylus yang berwajah seperti iblis yang menggoda, Xavier memiliki tampang bak malaikat yang sangat polos, bahkan cahaya dari jendela saat ini menambah kesan seperti dia adalah anak suci dan benar-benar seperti malaikat. Merasa diperhatikan oleh Maya, Xavier menoleh kearahnya, dan secepat kilat Maya membuang muka kearah lain.
"Hai. Kita bertemu lagi." Sapa Xavier. "Hai. Iya kebetulan sekali ya." Balas Maya.
Maya mengalihkan pada rak buku yang ingin dia tuju, sudah dirasa memilih buku yang tepat, dia segera mengambil buku yang cukup tinggi dari jangkauannya itu tanpa tau bahwa tindakannya itu membuat beberapa buku disekitarnya terjatuh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.