17.

54 7 0
                                    

Setelah kembali ke kerajaan Park, Yoongi dan tim ekspedisi diundang ke istana untuk bertemu dengan Raja dan para bangsawan. Ruang pertemuan dipenuhi oleh tokoh-tokoh penting kerajaan Park yang ingin mendengar laporan tentang penemuan luar biasa ini.

Raja Park yang bernama Park jesong adalah ayah dari Namjoon dan Jimin, merupakan seorang pria berwibawa dengan aura kebijaksanaan, duduk di atas takhta. Di sampingnya, para penasihat dan bangsawan berbaris, termasuk Lord Arkin, Lady Sienna, dan Lord Edrik. Suasana tegang dan penuh antisipasi.

"Pangeran Namjoon, Pangeran Jimin dan Pangeran Taehyung dari Kerajaan Atland juga teman-temannya Yoongi, dan tim ekspedisi yang terhormat," kata sang Raja dengan suara yang tenang namun tegas. "Kami telah mendengar kabar tentang penemuan besar ini. Tolong, jelaskan kepada kami apa yang telah kalian temukan dan bagaimana artefak-artefak ini bekerja."

Pangeran melangkah maju, diikuti oleh Yoongi dan Seokjin. Mereka memulai presentasi mereka dengan menunjukkan peta holografis yang mereka temukan di reruntuhan kuno. "Ayahanda, para bangsawan terhormat, penemuan ini mencakup teknologi canggih yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Salah satu yang paling menonjol adalah peta holografis ini, yang menunjukkan lokasi-lokasi penting di seluruh kerajaan," kata Pangeran Namjoon

Seokjin melanjutkan, menjelaskan berbagai alat laboratorium dan perangkat teknologi yang mereka temukan. "Kami juga menemukan perangkat yang dapat mengendalikan cuaca dan energi. Teknologi ini memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita hidup dan bekerja."

Para bangsawan tampak terpesona dan terkejut oleh penemuan tersebut. Lord Arkin tidak bisa menyembunyikan kekagumannya. "Ini sungguh luar biasa. Dengan teknologi ini, kita bisa memperkuat kerajaan kita dan melindunginya dari ancaman luar."

Lady Sienna, meskipun terkesan, mengingatkan semua orang untuk berhati-hati. "Kita harus ingat bahwa pengetahuan ini adalah milik semua orang. Kita harus berhati-hati dalam menggunakannya agar tidak disalahgunakan."

Setelah presentasi selesai, perhatian beralih kepada Yoongi. Lord Edrik, yang sebelumnya skeptis, berdiri dan memuji Yoongi dengan penuh semangat. "Yoongi apa yang kamu temukan ini adalah penemuan terbesar dalam sejarah kerajaan kita. Aku tidak bisa membayangkan ada orang lain yang bisa melakukannya."

Para bangsawan lainnya ikut memuji Yoongi, membuatnya sedikit canggung dengan perhatian yang berlebihan itu. Namun, dengan tenang dan anggun, Yoongi menepis pujian tersebut.

"Yang Mulia, para bangsawan terhormat, aku sangat berterima kasih atas pujian kalian. Namun, aku ingin menekankan bahwa penemuan ini bukan hasil kerjaku sendiri. Ini adalah hasil kerja sama tim yang luar biasa. Tanpa dukungan dan kontribusi dari para pangeran, Kak Seokjin, dan seluruh anggota tim ekspedisi, kami tidak akan bisa mencapai ini. Penemuan ini adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi kami bersama."

Para bangsawan terdiam sejenak, lalu mereka mengangguk setuju. Raja tersenyum bijaksana dan berkata, "Yoongi, kamu menunjukkan kebijaksanaan dan kerendahan hati yang luar biasa. Aku bangga denganmu dan tim ekspedisi. Kerja sama kalian adalah contoh bagi kita semua."

Dengan keputusan Raja, mereka memutuskan untuk membentuk komite khusus yang terdiri dari para ilmuwan, bangsawan, dan perwakilan rakyat untuk meneliti dan mengembangkan penemuan tersebut lebih lanjut. Mereka berkomitmen untuk memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk kebaikan semua orang dan tidak disalahgunakan.

Yoongi merasa lega dan bangga. Meskipun perjalanan ini penuh dengan tantangan dan konflik, mereka berhasil mencapai sesuatu yang luar biasa bersama-sama. Dengan semangat kerja sama dan persatuan, Yoongi yakin bahwa masa depan kerajaan mereka akan cerah dan penuh harapan.

Setelah pertemuan dengan Raja dan para bangsawan selesai, Yoongi dan tim ekspedisi kembali ke tempat mereka menginap di istana. Mereka duduk bersama di ruang pertemuan yang lebih kecil, merasa lega bahwa presentasi mereka berjalan dengan baik.

Namjoon memulai percakapan. "Yoongi, aku sangat bangga padamu. Kamu menunjukkan kebijaksanaan dan kerendahan hati yang luar biasa di depan Raja dan para bangsawan."

Seokjin mengangguk setuju. "Benar sekali, Yoongi Kamu menunjukkan kepada mereka bahwa ini adalah hasil kerja tim, dan itu sangat penting. Aku sangat bangga padamuu kecill" Seokjin Mencubit pipi Yoongi gemas.

Yoongi tersenyum hangat. "Terima kasih, Namjoon, Kak Seokjin. Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Kita semua bekerja sangat keras untuk penemuan ini."

Zai, yang sebelumnya tampak skeptis terhadap Yoongi, kini berdiri dan mendekati Yoongi. "Yoongi, aku harus mengakui bahwa aku salah menilaimu. Terima kasih karena sudah mengingat kami dan mengakui kontribusi kami dalam ekspedisi ini. Itu sangat berarti bagi kami."

Liora juga berdiri dan tersenyum. "Ya, Yoongi. Terima kasih. Kamu benar-benar pemimpin yang hebat. Aku sangat senang bisa menjadi bagian dari tim ini."

Yoongi merasa terharu. "Aku tidak bisa melakukannya tanpa kalian semua. Setiap orang di sini memainkan peran yang sangat penting. Kita berhasil karena kita bekerja bersama-sama."

Anggota tim lainnya mulai berbicara satu per satu, mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi mereka kepada Yoongi. Suasana menjadi lebih hangat dan akrab, menghilangkan ketegangan yang sempat ada di antara mereka.

"Terima kasih, Yoongi," kata Rana, seorang ahli sihir. "Kamu membuat kami merasa dihargai dan penting. Aku bangga menjadi bagian dari tim ini."

"Gini, Yoongi," kata Alaric, seorang ahli pedang. "Kamu selalu mendengarkan ide dan pendapat kami, dan itu membuat perbedaan besar. Terima kasih."

Yoonhi merasa semakin terharu dan tersenyum lebar. "Aku juga berterima kasih kepada kalian semua. Kita telah mencapai sesuatu yang luar biasa bersama. Mari kita terus bekerja sama dan memastikan bahwa penemuan ini digunakan untuk kebaikan semua orang."

Dengan semangat persatuan dan kerja sama yang baru, tim ekspedisi merayakan keberhasilan mereka dengan makan malam bersama. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka belum berakhir, tetapi mereka merasa lebih kuat dan lebih bersatu dari sebelumnya.

Malam itu, Yoongi duduk di Taman dan merenungkan perjalanan yang telah mereka lalui. Ia merasa bersyukur memiliki tim yang hebat dan dukungan dari Para pangeran. Dengan semangat kerja sama yang telah mereka bangun, Yoongi yakin bahwa mereka bisa menghadapi tantangan apapun yang ada di depan.

"Hei, kau sedang apa?" Taehyung mendekati Yoongi dan duduk disebelahnya.

"Hanya merenungkan kejadian akhir-akhir ini.." Yoongi tersenyum manis sambil melihat bulan sabit yang bersinar terang di langit malam.

"Kau sangat hebat Yoongi. Aku sangat bangga padamu."

"Hahaha, Taehyung sudah jangan memujiku teruss kau juga ikut membantu meneliti artefak itu kan" Yoongi memukul bahu Taehyung pelan.

"Ya, tapi kau yang lebih banyak membantu. Kau tau? Tanpamu kita tak akan bisa sampai disini. Sudah lama sekali kami meneliti artefak itu namun baru saat ada kamu kami melangkah lebih maju lagi. Terimakasih banyak Yoongi." Ujar Taehyung meluapkan rasa terimakasihnya yang mendalam.

"Taehyung sejak kapan kau dewasa?"

"Hei! Aku lebih tua darimu ya." Taehyung memukul kening Yoongi menggunakan jari kelingkingnya sedikit keras. "Dasar."

"Hahaha aduhh sakit sekalii, nanti aku adukan ke kak seokjin, kau memukulku!" Yoongi menggembungkan pipinya kesal.

"Adukan saja sana bocah."
Ucapan itu pun membuat Yoongi semakin kesal dan memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Maaf, tapi.. apa kau berniat untuk kembali?" Taehyung menatap bulan itu seksama.

"Ah, aku harus istirahat taehyung sudah malam sekalii astagaa aku tidak sadar haha, Sampai jumpa!" Yoongi tersenyum kecil lalu melambai dan pergi dari sana. Meninggalkan Taehyunh yang menatapnya dengan tatapan sedih.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
________🖤🤍

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ACADEMY M'OUTI Taegi NamgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang