7.

87 8 0
                                    

Matahari pun malai terbit. Lampu perpustakaan itu pun juga sudah dinyalakan kembali. Tetapi kedua pemuda itu tetap tertidur pulas sambil memeluk satu sama lain dengan nyaman.
Sampai salah satunya terbangun.

Namjoon membuka matanya, lalu mendapati dirinya yang tengah memeluk yoongi di pelukannya. Dan pemuda manis itu pun ikut memeluknya juga. Ia ingin membangunkan pemuda manis itu, tapi ia ingin menatap wajah itu lebih lama.

Ia terus menatap wajah menis itu sampai ia melihat bulu mata lentik milik pemuda manis itu bergerak gerak. Sepertinya yoongi akan segera bangun. Ia pun cepat cepat menutup matanya kembali.

"Ugh.. ini dimana.." yoongi mengedip ngedipkan matanya. Ia merasakan beban yang berat di badannya dan mencari benda yang menindihnya itu.
Ada yang aneh. Ia membuka matanya lebar dan menempati dirinya tengah berada di pelukan namjoon! Matanya terbelak kaget. Ia mencoba melepaskan dirinya tapi namjoon memeluknya erat.

"Namjoon.. bangun.." yoongi menepuk pipi pria berbadan besar itu pelan.

"Hm.." namjoon membuka matanya lalu berpura pura kaget.

"Yoongi?!" Ia pun melepas pelukannya lalu duduk dan menyenderkan tubuhnya di rak.

"Maaf, aku tidak tau jika aku memelukmu" Namjoon menunduk merasa bersalah. Bohong sekali. Padahal ia tadi bangun duluan dan menahan pemuda manis itu agar tidak lepas dari pelukannya.

"Em.. tidak apa apa kok, namjoon.. kau juga tidak sadar kan?.." yoongi pun duduk dan merapihkan penampilannya kembali.

"E.. sepertinya perpustakaan sudah dibuka kembali.. mau ku antar ke asrama?" Namjoon menatap yoongi menunggu jawaban pemuda manis itu.

"Boleh.. tapi.. kita harus membereskan kekacauan ini dulu.." yoongi menatap lantai di depannya itu berserakan buku buku yang ia baca kemarin bersama namjoon. Juga beberapa kertas yang ia gunakan untuk mencatat beberapa hal penting.

"Ya.. sepertinya begitu" namjoon mengangguk saat melihat tempat itu.

Kemudian mereka pun mulai mengembalikan kembali buku buku itu ke tempat asalnya. Dan yoongi juga membereskan kasur lantai milik namjoon. Juga ia sangat berterimakasih karena diizinkan untuk tidur disana.

"Terimakasih namjoon, karena sudah mengizinkan aku tidur di kasur lantai milikmu" yoongi tersenyum manis ke arah namjoon.

"Iya sama sama" namjoon membalas senyum pemuda manis itu. Namjoon heran, padahal kan pemuda itu belum mandi sama sepertinya. Tapi kenapa pemuda manis itu masih terlihat rapih dan sangat manis?

Setelah memberekan kekacauan yang mereka perbuat. Mereka memutuskan untuk kembali ke asrama. Mengingat mereka sudah memiliki jadwal untuk hari ini. Mereka berjalan bersama keluar dari perpustakaan.

"Yoongi, kamu akan memasuki kompetisi yang mana?" Namjoon menatap yoongi yang tengah membenarkan rambutnya.

"Em.. kecantikan? Yah.. kau tau sendiri walaupun aku memiliki berkah lebih dari 5 juga, kalau aku memiliki berkah kecantikan pasti aku harus mendahulukan berkah kecantikan lebih dulu. Em.. bukan aku si yang mewajibkannya. Tapi memang peraturannya seperti itu, kau tau kan maksudku?" Yoongi menatap namjoon yang mengangguk setuju dengan perkataannya. Namjoon sudah tau tentang berkah apa saja yang dimiliki yoongi.

"Berarti kau akan menyanyi dan menari?"

"ya.. sepertinya si begitu. Agak malas juga tapi mau bagaimana lagi." Yoongi menghela nafas lelah.

"Haha, yang semangat dong. Kau kan akan mengikuti kompetisi! Lumayan loh jika menang." Namjoon mengusak ngusak surai yang lebih muda gemas.

"Huh, iya iyaa akan semangat" yoongi tertawa disusul dengan namjoon.

ACADEMY M'OUTI Taegi NamgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang