17. Khawatir

378 38 22
                                    

Momen langka dimana ketiga pria yang berstatus rival itu duduk merenung dengan kekhawatiran dan ketakutan yang sama. Sudah dua hari Ruka tidak ada kabar bahkan hpnya saja tidak aktif.

" Gue terakhir chat Ruka sebelum hpnya nggak aktif dia bilang mau nginep di rumah Rora tapi pas gue samperin, kata Rora Ruka nggak ke sana sama sekali." Ucap Sunghoon memijat pelipisnya pusing. Semalaman ia tidak tidur karena khawatir dan kondisi yang kurang kondusif di rumah.

Polisi dan beberapa orang suruhan Taehyung berkumpul untuk mencari keberadaan Ruka, dan tentu saja Jisoo dan Minji ada di sana untuk terus memantau kabar terbaru tentang keberadaan Ruka.

" Lo orang yang akhir - akhir ini sering berdua sama Ruka, pasti lo tau di mana dan apa penyebab dia ngilang kaya gini." Ucap Jay menaruh curiga pada Wonbin.

" Kalo gue tau, buat apa semaleman gue sama lo pergi nyariin Ruka keliling Jakarta, ha? Gue nyetir sambil nangis panik lo pikir gue ngebohong? Percuma kita saling nenangin kalo lo curiga sama gue." Ucap Wonbin tak terima dituduh.

" Terus alasan lo sama Ruka lengket akhir - akhir ini tuh apa?" Tanya Sunghoon.

Wonbin terdiam, ini adalah urusan pribadi Ruka dan ia sudah berjanji untuk tidak menceritakan kepada siapapun termasuk keluarganya. Demi kelancaran rencana mereka.

" Kenapa diem?" Tanya Jay.

Wonbin menghela nafas, " Bukannya gue mau nutupin ini dari kalian tapi gue udah janji sama Ruka buat gak bilang ini ke siapa - siapa. Nanti kalian juga tau sendiri." Ucap Wonbin membuat keduanya menaruh kecemburuan karena Ruka bermain rahasia dengan Wonbin bukan dengan mereka.

Suara pintu terbuka menyadarkan ketiganya. Taehyung, Jisoo, dan Minji baru saja datang dari kantor polisi. Ketiganya berdiri berharap ada kabar baik tentang Ruka.

" Gimana om? Ada kabar soal Ruka?" Tanya Sunghoon.

Taehyung dengan lemas menggeleng,
" Belum ada, kalian temani Minji dulu ya. Om sama tante Jisoo mau pergi dulu buat bikin laporan ke media. Semakin banyak orang yang tau, semakin cepat kita nemuin Ruka." Ucap Taehyung diangguki ketiganya.

Minji yang lemas penuh kekhawatiran itu menjatuhkan dirinya di atas sofa. Matanya membengkak terlalu lama menangis.

" Minji..." Wonbin mengusap rambut Minji.

" Kita mau cari Ruka kemana lagi kak? Di rumah ayah nggak ada, bahkan ayah sama mima juga nggak tau kemana." Ucap Minji membuat ketiganya menyrengit bingung.

" Ayah?" Tanya Jay.

Minji tersadar, " It-itu mak-maksud gu-"

" Jujur aja Minji kita janji nggak akan ngomong ke tante sama om soal ini. Dengan lo cerita ini akan mempermudah kita buat nyari Ruka." Ucap Sunghoon menggenggam tangan Minji.

Minji memejamkan matanya, ia pasrah jika cara ini adalah satu - satunya jalan untuk menemukan kembarannya. Lagi pula tiga pria di depannya adalah orang yang dapat dipercaya, bukan?

" Jadi...gue sama Ruka punya orangtua lain selain papa sama bunda." Ucap Minji. Tatapan ketiga pria di depannya bertambah serius.

" Dua tahun yang lalu selesai persidangan papa sama bunda, gue ngalamin trauma karena perceraian mereka. Cuma Ruka yang tau soal ini karena gue takut bunda sama papa khawatir soal keadaan gue. Waktu itu Ruka bawa gue ke dokter Jiwa buat periksa, dan di sana gue ketemu sama om Wonwoo dokter yang nanganin gue." Ucap Minji.

" Singkat ceritanya om Wonwoo alias ayah gue dia punya masalah sama keluarganya karena keturunan. Istrinya nggak bisa hamil lagi setelah keguguran anak pertama. Dari situ kita sama - sama menguatkan dan saling mengisi kekosongan. Gue sama Ruka yang butuh                      keharmonisan keluarga dan ayah Wonwoo sama mima Seulgi yang butuh sosok anak dalam kehidupan keluarganya." Ucap Minji mengusap air matanya.

Blooming Flower [Ruka]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang