Setelah menulis bab terakhir tentang kita, dan menyelesaikan semua tulisan kecemasan dan kerinduan aku tentangmu.
Sampai detik ini aku masih terperangkap dalam masa lalu kita, kita sekarang sama sama buta. Kau buta tak bisa melihatku sedangkan aku buta tak bisa melihat yang lain selain mu.
Dan pada akhirnya aku dan kamu jadi sebatas usai, yang belum benar benar selesai.
Aku belum selesai menyayangimu, namun selesai dalam mengejarmu.
Selesai dalam membuat mu risih, dengan tetap mengagumimu.
Tak ada yang lebih menyakitkan selain menarik paksa diriku darimu, untuk terpaksa menjauhi mu melupakan semua tentang kenangan kita.
Aku ibaratkan mentari di tengah hujan , tidak panas tidak memberi cahaya redup akan kilaua hujan awan hitam.
Di saat aku meratapi semua kesalaha dan menghapus ingatan tentang kita, mungkin tangannya sedang asik merangkul mu dari belakang.
Di saat aku mati matian melupakan peerjalanan kita mungkin kau sedang asik berboncengan dengan menikmati indah jalanan malam.
Ah sudahlah, kata mereka sakit ku terlalu lama obat ku sudah harus di ganti, tapi mereka lupa dosis obat yang pertama terlalu besar sehingga obat obatan yang baru tidak akan mempan di tubuhku.
Sejalan seiringnya waktu aku masih percaya kau akan kembali, tapi seiring waktu aku juga sadar aku kalah dalam segala hal, benar aku kalau aku tak punya apa apa yang bisa di banggakan atau di berikan padamu. Aku berjuang dengn sungguh dan tulus tanpa modal apa pun.
Nanti nona, jika suatu kau merindu , berdoalah pada
Tuhan agar kau di pertemukan dengan ku dimana pun itu dalam bentuk apa pun, aku akan masih mengenal mu bahkan masih tau aroma parfume mu.- PERJALANAN PULANG-

KAMU SEDANG MEMBACA
PERJALANAN PULANG
Randomsebuah tulisan random yang menceritakan aku, dia, mereka dan semua orang yang ada di sekitar ku.