Jarum jam terus bergerak seiring detak jantung ku, tak terasa malam telah merasuki ku dalam dingin ku bertanya "adakah rasa yang sama apa yang ku rasakan ?" Ah sudahlah aku sudah tak paham lagi, dosa ku terlalu banyak di saat malam malam bersamamu, kasur, tembok, dan selimut kucil menjadi saksi bisu antara nafsu dan cinta kita.
Kau yang telah terlalu hanyut dalam buayan ku merekah dalam angan, tapi sayang semua tak bertuan. Aku yang salah aku yang merasuki mu mengoyak - oyak sanubari hatimu kata ku. Bukan begitu maksud ku, kita hanya dua insan yang terbuai nafsu oleh waktu yang tak pernah tepat.
Sejengkal dari bibir mu mata kita saling beradu , tatap mempesona mu membuyarkan semua kekuatan kita. Sudahlah biarkan semua berjalan seperti adanya.
Malam itu aku enggan sedikit pun melepasmu dari peluku , semesta adalah miliku saat memelukmu. Bercerita tentang aku kau dan semua nya, melarut dalam malam hingga pagi menjemput, harum aroma tubuh mu melekat hingga pagi bahkan saat kau sudah tak lagi bersama ku

KAMU SEDANG MEMBACA
PERJALANAN PULANG
Randomsebuah tulisan random yang menceritakan aku, dia, mereka dan semua orang yang ada di sekitar ku.