Malam ini aku kembali mengetik rasa dan karsa dalam pencarian. Memeluk luka lalu menghapusnya seperti memelihara nestapa. Namun kali ini luka akan ku makan semua , agar esok aku tidak menahan lapar melawan lapar di tepik kerinduan. Mencari kebahgian di antara malam, penuh rasa lapar dan haus, namun tersenggal luka di antar lara di ambang pintu duka.
Selama ini, aku sibuk mencari kebahagian di lorong lorong pusat perbelanjaan, di kerlap kerlip lampu yang semakin sibuk lewat jam 12 malam, atau di antara gelas gelas alkohol yang tak pernah ku rindukan.
Mungkin, ia tak pernah hilang, mungkin, ia masih tersisa di sela sela hiruk pikuk manusia yang telah lelah mengejar, mungkin dia di antara hangat mentari yang kerap menyinari kita. Kebahagian selalu hadir di antara kita, atau menjelma menjadi kita .
Manusia memang kerap keras kepala , dan kemudian menjadi lupa apa bagian sebenarnya . Terlalu sering mencari, sampai lupa apa yang sedang di pijaki. Kemudian terus bertanya tanya ada semesta " dimana bahagia yang seharusnya aku terima?"
Manusia adalah makhluk kontradiksi , di satu sisi selalu bersyukur di sisi lain haus akan pengetahuan. Kita hidup satu jaman, maka nikmati prosesnya, hingga ajal menjemput.- PERJALANAN PULANG -
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJALANAN PULANG
Randomsebuah tulisan random yang menceritakan aku, dia, mereka dan semua orang yang ada di sekitar ku.