11.

424 57 14
                                    

"Aku akan menikah minggu depan."

Satu kalimat dari Haechan yang membuat keenam temannya terperangah. Ya... respon yang hampir mirip ketika Jaemin tiba-tiba mengumumkan akan menjadi seorang ayah.

Hening. Semuanya diam dalam beberapa saat.

Jaemin yang lebih dulu menanggapi dengan suara tawanya yang menyebalkan. "Kenapa kau tiba-tiba menikah? Apa gossip tentang kau yang menghamili anak CEO kita itu, benar?"

Haechan tidak menjawab. Tapi bisikan dari orang-orang di cafeteria mewakili ledekan dari Jaemin.

"Y/n batal menikah dengan Jihoon karena dia hamil dengan Haechan."

"Hah? Padahal mereka akan menikah sebentar lagi. Keduanya sama-sama gila ternyata."

Jaemin menghentikan tawanya. Dia mengorek telinganya memastikan dirinya tidak salah dengar.

Dan memang dia tidak salah. Omongan yang membicarakan Haechan menghamili Y/n terdengar amat jelas disekitar mereka.

Jaemin menganga tak percaya. "Kapan kau melakukannya? Jangan bilang kau baru sekali melakukannya dan berhasil?" Dia menunjuk Haechan tak terima. Merasa kalah dari temannya yang bahkan tak pernah kencan dengan wanita mana pun. "Itu tidak mungkin 'kan? Mana ada baru sekali coba dan langsung berhasil!"

"Ada," sahut Mark, dia mendengus geli dan tersenyum miring meremehkan Jaemin, "kualitasmu saja yang buruk, makanya gagal dalam satu kali percobaan."

Jaemin berdecak, melirik Mark dengan sebal.

Haechan menghembuskan napas kasar, dia memberikan undangan pernikahan yang dibawanya kepada temannya yang lain.

"Kau kelihatan lesuh begitu," ujar Jeno, "kau tidak senang menikah dengan Y/n? Dia 'kan wanita yang kau incar."

Chenle ikut menambahkan dengan hebohnya, "jangan-jangan kau sebenarnya tidak mau tanggung jawab?!"

Sialan si Chenle, ingin sekali Haechan menimpuk temannya itu.

Tuduhan yang sukses membuat banyak mata menoleh padanya.

Haechan jadi panik, sengaja bersuara agak kencang agar kesalah pahaman ini tidak lebih buruk.

"Mau! Aku tanggung jawab! Aku bahkan sampai menemui orangtuanya langsung untuk meminta restu padahal waktu itu dia dan keluarga Jihoon tengah membicarakan pernikahan mereka."

Walau penjelasannya malah mengiyakan gossip mengenai dirinya yang menghamili anak CEO tempatnya bekerja.

Renjun menghela pelan, dia menggelengkan kepala seraya mengambil undangan pernikahan Haechan dengan iba. "Tidak apa-apa. Paling tidak kau dapat harta dari CEO karena menikahi anaknya."

"Ah benar," Jisung menanggapi, "kau 'kan sudah menjadi menantu CEO, apa berarti kau akan memegang bagian penting perusahaan?"

Haechan berdecak. "Bagian penting apanya? Y/n diusir dan dicabut hak warisnya karena memutuskan menikah denganku. Aku bahkan hampir dibunuh oleh CEO karena Y/n bilang tengah hamil anakku."

"Oh, jadi kau sengaja menghamili Y/n agar bisa dapat warisan wanita itu tapi nyatanya Y/n malah dicabut hak warisnya karena tidak jadi menikahi Jihoon."

Mulai lagi...

"Si brengsek ini! Ku robek mulutmu ya!"

Haechan menggulung lengan kemejanya sebatas siku, sudah siap berdiri untuk menghantam Chenle dengan tangannya yang terkepal. Jika saja Jisung dan Jeno tidak menahannya.

Red String » Haechan X YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang