25.

480 54 7
                                    

                Hyunjin menghela napas berat ketika melihat hasil pemeriksaan menyangkut pasangan suami istri di depannya ini.

"Y/n tidak ada masalah sama sekali," ujarnya. Sedikit berat hati dia menambahkan, "masalahnya ada di Haechan."

Y/n yang mendengar nama suaminya disebut, dia mengernyit. "Masalah bagaimana dengan suamiku?"

Hyunjin menunjukan hasil yang ada ditangannya tersebut, dia pun menjelaskan. "Oligospermia. Jumlah sperma yang sangat rendah, kurang dari 15 juta dalam permiliter air mani."

Y/n diam ketika mendengarnya. Otaknya masih berusaha memproses omongan yang sebenarnya sudah sangat jelas dia mengerti itu.

Sementara Haechan mencoba melena'ah baik-baik ucapan Hyunjin, tak begitu paham, langsung memikirkan kemungkinan buruk yang terjadi padanya. "Maksudmu aku tidak akan bisa punya anak? Aku mandul?"

"Bukan," ralat Hyunjin, "kalian tetap bisa punya anak dengan cara yang alami. Tapi kemungkinannya kecil sekali."

Haechan langsung menoleh ke istrinya yang masih bergeming. Shock mendengar penjelasan Hyunjin. Apa lagi Haechan yang di diagnosis seperti itu, hanya saja dia berusaha untuk tidak menunjukannya.

Haechan mengusap punggung tangan Y/n. Dia yang mewakilkan Y/n untuk berbicara ke Hyunjin. Menyimpan segala kegundahannya sendiri agar Y/n tidak lebih stress lagi.

"Kau pasti tau 'kan alasan kami konsultasi padamu," ujarnya.

Hyunjin mengangguk. "Kalian diberi waktu 3 bulan untuk punya anak 'kan?"

"Iya," balas Haechan, "dengan kondisi ku saat ini. Apa memungkinkan kami punya anak dalam kurun waktu sesingkat itu."

"Aku tidak bisa memastikannya. Tapi mungkin kalian bisa coba tindakan medis yang bisa membantu kalian."

"Apa itu?"

"Inseminasi Intrauterin. Biayanya tidak begitu mahal. Tapi tingkat keberhasilannya sekitar 9%-15%."

Hyunjin menjelaskan mengenai prosedur yang dia sarankan itu. Menyangkut waktu untuk melakukannya, biaya dan juga apa yang harus keduanya persiapkan.

Haechan yang hanya menyimaknya. Sementara Y/n masih menutup rapat mulutnya sejak tadi, matanya hanya menatap lurus ke Hyunjin.

Baru ketika Hyunjin selesai menjelaskan. Y/n kembali membuka mulutnya untuk bertanya lagi.

"Bagaimana kalau ini gagal. Apa ada alternative yang lain?"

"Ada," sahut Hyunjin, "In vitro fertilization. Biayanya jauh lebih mahal dari yang aku sebutkan. Yang ini bisa menghabiskan $15.000 hingga $30.000 atau lebih per siklus."

"Tidak masalah. Mau berapa pun aku bisa bayar," timpal Y/n, "tapi kalau kami melakukan yang tadi kau sebutkan itu. Berapa persen kemungkinan aku hamil?"

"Untuk percobaan pertama tingkat keberhasilan biasanya sekitar 20-35%."

"Apa tidak ada cara yang 99% dapat berhasil."

Hyunjin mengedikan bahu, ragu. "Aku hanya membantu. Bukannya Tuhan yang bisa memberikan takdir kalian dapat punya anak dalam waktu singkat."

Istrinya tertunduk merenung.

Mungkin tidak akan jadi masalah jika mereka sedang tidak dituntut untuk memiliki anak dalam jangka waktu tertentu.

Red String » Haechan X YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang