Dia akan menikah hari ini.
Pernikahan yang cukup gila baginya yang sama sekali tidak pernah terlintas dalam pikirannya.
Baru bertemu dalam kurun waktu 2 bulan, tidak pernah kencan dengan calon suaminya ini, kemudian karena perjodohan yang mendadak pula, membuat dirinya harus berbohong telah dihamili oleh calon suaminya yang bahkan selalu mendapatkan penolakan darinya.
Pandangannya menelusur melihat banyak orang yang menatapnya penuh kekaguman ketika dirinya berjalan untuk menemui Haechan yang sudah menunggunya.
Tangannya digandeng oleh ayahnya yang masih menunjukan sorot permusuhan terhadap Haechan.
Butuh beberapa saat juga bagi ayahnya menyerahkan Y/n kepada Haechan, seakan tidak rela memberikan anaknya untuk menjadi istri Haechan.
Kini Y/n berdiri bersebelahan dengan Haechan.
Pria itu meliriknya, senyum tipis dia tunjukan untuk wanita yang dalam hitungan menit akan menjadi istrinya ini.
Haechan berdehem sebentar, mengurangi kegugupannya sebelum membacakan janji pernikahan.
"Dihadapan Allah serta semua yang hadir disini, saya menyatakan dengan tulus ikhlas senantiasa mencintai engkau, untuk tetap menjadi istri saya. Saya berjanji untuk senantiasa mengabdikan diri kepadamu dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit.
Saya mau senantiasa mengasihi dan menghormati engkau sepanjang hidup saya. Saya berjanji menjadi ayah yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada saya. Demikianlah janji saya demi Allah dan injil suci ini."
Jantungnya berdebar amat keras ketika dirinya juga mengucapkan janji pernikahan juga.
Kemudian dipasangkan cincin pernikahan pada jari manis mereka masing-masing.
Haechan satu langkah mendekatinya, membuka veil penutup wajahnya dan Y/n semakin jelas melihat pria yang menunjukan tatapan teduh padanya ini.
Y/n memejamkan matanya saat Haechan mencondongkan tubuhnya dan tak lama dia merasakan kecupan lembut dari bibir pria yang detik ini sudah menjadi suaminya.
Begitu dia membuka matanya perlahan, Haechan berkata padanya, "Aku sudah berjanji dihadapan Tuhan untuk membahagiakanmu. Dan aku bersumpah akan memegang janjiku itu seumur hidupku."
Y/n mengulum senyum mendengarnya. Perasaan hangat dan nyaman menyeruak, entah kenapa dia merasa yakin juga percaya Haechan tidak akan ingkar padanya.
***
Atau mungkin...
"Selamat atas pernikahanmu Haechan."
"Terimakasih ya Shuhua kau sudah datang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Red String » Haechan X You
Fiksi PenggemarPart of Fantasy Series. WARNING! Rating 22+ Mature Content🔞 Not Children *** Katanya tiap manusia terhubung dengan jodoh masing-masing melalui benang merah takdir yang terikat dijari kelingking mereka. Haechan, bisa melihat benang merah takdir ters...