20.

255 48 2
                                    

                "Ganti dulu bajumu. Nanti kau sakit."

Y/n menggeleng, merespon perkataan Minji.

Huh... huh...

Bibirnya yang sudah pucat itu meniup cangkir coklat yang masih panas dalam genggamannya. Coklat yang langsung Minji berikan setelah Jihoon mengantarkan ke kediaman teman dekatnya ini.

Minji tidak tau apa yang terjadi, tapi dia memilih bungkam, tidak menanyakan apa pun sampai nanti Y/n yang bicara duluan padanya.

Begitu Y/n datang, melihat penampilan temannya yang berantakan dengan seluruh baju yang basah. Minji segara membawakan handuk dan pakaian ganti, tapi Y/n memilih duduk saja di sofa dengan handuk yang menggantung dipunggungnya.

Itu berarti masalah yang dibawa temannya ini cukup berat. Minji sudah menebak apa yang terjadi.

Dan dugaannya ini benar ketika Y/n mulai membuka mulutnya.

"Haechan selingkuh. Aku memergokinya langsung di hotel."

Tak seperti sebelumnya di mana Minji langsung menyela dan yakin Haechan tidak seperti apa yang sahabatnya itu tuduhkan. Kali ini Minji diam saja, dia cukup menjadi pendengar di saat seperti ini.

Tidak mau Y/n tambah merasa terpuruk jika komentar yang Minji berikan tidak sesuai dengan apa yang ingin Y/n dengar.

"Setelah aku cerita padamu waktu itu mengenai kecurigaanku, aku menahan diri untuk tidak menyelidikinya dulu dan mulai mencoba percaya pada suamiku. Tapi hari ini rasanya kecurigaanku sudah lewat batas dan ingin aku buktikan sendiri sambil berharap kalau aku salah. Aku-"

Wanita itu tidak melanjutkan ucapannya lagi. Sulit sekali mungkin baginya.

"Tidak perlu dilanjutkan sekarang kalau kau tidak baik-baik saja."

Minji yang duduk di sampingnya menaruh cangkir yang di pegang Y/n. Dia memeluk erat sahabatnya itu, mengusap punggung Y/n yang terasa dingin di telapak tangannya.

Mereka diam di posisi yang sama dalam waktu lama, menunggu Y/n agak lebih tenang. Sampai pekerja rumah Minji datang menghampiri mereka dan bilang ada suami Y/n di depan.

"Kau bilang dia ada di sini?" tanya Y/n.

Minji menggeleng. "Ponselku saja ada di kamar. Mana mungkin aku menghubungi dia."

"Aku tidak mau menemuinya."

Teriakan dari arah pintu depan menerpa jelas indera pendengarkan mereka. Teriakan yang terus menganggil nama Y/n berkali-kali sebab pekerja rumah Minji menghalanginya untuk masuk selama Minji belum mempersilahkannya.

"Temui dia sebentar saja ya?" tawar Minji.

Dibalas anggukan terpaksa dari Y/n karena tak mau suaminya itu membuat kegaduhan di sini.

Y/n berjalan di belakang Minji, mengekor pada temannya yang dia ajak masuk ke masalah rumah tangganya ini.

Di depannya, dia melihat Haechan dengan pakaian yang masih basah meski hujan sudah tak lagi turun, jelas sekali suaminya itu langsung mencari keberadaannya. Entah bagaimana suaminya itu mengetahuinya.

Padahal Jihoon sudah memastikan Haechan tidak mengikuti mobilnya, dengan bantuan orang-orang suruhan Jihoon, Y/n juga menghancurkan ponselnya di hadapan Haechan sehingga Haechan tidak bisa lagi melacak keberadaannya.

Red String » Haechan X YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang