Bad Boy

63 4 0
                                    

Suasana pagi hari di salah satu kampus ternama di Seoul terlihat cukup ramai. Sekarang adalah tahun ajaran baru dan begitu banyak mahasiswa baru yang sudah tiba di kampus. Begitu juga dengan seorang perempuan dengan tas yang tersampir di pundak kanannya. Kedua tangannya juga mendekap beberapa buku tebal untuk sumber perkuliahannya.

Matanya melirik ke penjuru kampus sambil menghirup udara di sekitar dengan dalam. Ini adalah tahun keduanya dan dia begitu merindukan suasana kampusnya, mengingat libur semester yang cukup lama.

Hingga tak lama kemudian, seseorang memanggil namanya.

"Jeongguk-ie!!" Panggil seseorang itu.

Yang dipanggil pun menengok ke arah sumber suara dan terlihat seorang perempuan dengan rambut sebahu yang sedikit agak ikal sedang melambai ke arahnya.

Perempuan yang dipanggil Jeongguk-ie itu tersenyum lebar dan menghampiri si teman baik.

Saat dirinya baru saja melangkah beberapa langkah, suara ribut-ribut di belakangnya terdengar dan sang teman juga terlihat seperti memberinya kode untuk menghindar, tak lupa ekspresi wajahnya yang terlihat panik.

"Gukie, awas!!" Teriaknya.

Saat Jeongguk hendak membalikkan badannya, beberapa sepeda di belakangnya lebih dulu menyenggol dirinya dan membuatnya terjatuh, bahkan beberapa buku yang sedari tadi didekapnya kini berserakan di tanah.

"Yak!!" Teriak Jeongguk sambil melihat beberapa mahasiswa yang mengendarai sepedanya dengan sembarangan.

Melihat temannya terjatuh, perempuan itu segera mendekati Jeongguk. Namun beberapa detik kemudian satu sepeda kembali melaju ke arah Jeongguk dan Jeongguk tidak keburu menghindari sehingga dia kembali jatuh.

Si pengendara sepeda itu sempat berhenti di depan Jeongguk, dia melihat Jeongguk sekilas lalu kembali melajukan sepedanya setelah mengatakan beberapa kata yang membuat Jeongguk kesal.

"Sorry, tapi siapa suruh marah-marah di tengah jalan." Ujarnya.

Jeongguk yang merasa sangat kesal pun memicingkan matanya, lalu melemparkan sepatunya.

"Yak!! Dasar bad boy!!!" Teriak Jeongguk.

Sang teman yang melihat itu, buru-buru mengambil kembali sepatu Jeongguk dan membantunya membereskan buku-buku yang masih berserakan.

"Yak, Jeongguk-ie, jagan mencari masalah dengan mereka. Ayo!" Ujar temannya sambil mencoba menyeret Jeongguk dari sana.

**

"Apa? Ceritanya sudah habis!" Ujar si perempuan aneh saat Yeon Jun tidak berhenti menatapnya.

"Hanya segitu?" Ujar Yeon Jun.

"Ya, memangnya mau cerita apa lagi? Ohh aku tau, jangan-jangan kau sangat ingin tau cerita tentang ayah dan ibu ku ya!" Ujar si perempuan aneh sambil menunjuk Yeon Jun dan tersenyum mengejek.

"Cih, mana ada! Dasar perempuan aneh." Gumam Yeon Jun.

"Hoi! Enak saja perempuan aneh, namaku Beom Gyu!" Ujar si perempuan itu, tidak terima dirinya disebut perempuan aneh.

"Ya ya terserah, siapapun namamu aku tidak peduli." Ujar Yeon Jun dan kembali menatap foto di tangannya.

Dirinya masih bertanya-tanya, apa benar wanita yang mengenalkan dirinya sebagai Beom Gyu itu adalah saudara tirinya?

Beberapa saat kemudian, ponsel miliknya yang dia simpan di atas meja bergetar dan menampilkan nomor petugas bandara. Maka Yeon Jun dengan segera mengangkat panggilan itu.

Beom Gyu juga dengan segera mendekatkan kepalanya pada Yeon Jun untuk mendengar informasi dari petugas bandara tersebut.

"Bagaimana pak? Ada informasi apa?" Ujar Yeon Jun sambil mendorong kepala Beom Gyu pelan agar menjauh darinya.

dating with the bad doyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang