Kissing

51 4 0
                                    

Ke esokan paginya Jeongguk sudah berada di kelas, bersiap untuk mengikuti mata kuliah hari itu. Semalam dia selalu teringat pada Tae Hyung. Entahlah, kenapa dia memikirkan lelaki berandal itu. Tapi dalam hati Jeongguk dia merasa khawatir dan ingin mengetahui keadaannya.

Semua teman-teman sekelasnya suah hadir di dalam kelas, bahkan dosen juga tengah mengabsen nama mereka satu persatu. Namun tiba-tiba seorang laki-laki dengan kemeja kotak-kotak yang diikatkan di pinggangnya berjalan memasuki kelas dengan santai.

"Kim Tae Hyung, kau terlambat masuk kelasku." Ujar dosen.

"Ya, maaf bu." Kata Tae Hyung tanpa merasa bersalah dan duduk di kursi bersama dengan keempat temannya.

Jeongguk di tempat duduknya menoleh ke belakang, melihat pada Tae Hyung. Rambut panjang lelaki itu kini dia ikat, sehingga memar di wajahnya terlihat cukup jelas.

Jeongguk lalu menatap sekilas pada sang dosen, kemudian dia berpura-pura batuk lalu berucap, "ekhem! bee!"

Setelahnya dia menatap pada Tae Hyung untuk melihat respon dari lelaki itu. Namun Tae Hyung mungkin tidak mendengarnya, sehingga Jeongguk kembali melakukan hal sebelumnya, berpura-pura batuk dan mengatakan 'bee' kali ini suaranya cukup keras, sehingga Tae Hyung menatap ke arahnya. Sedangkan Jeongguk segera menatap ke arah depan.

"Jung Jeongguk!" Akhirnya nama dirinya dipanggil untuk absen hari itu.

Jeongguk menjawab degan suara pelan, "Hadir, bu!"

Lalu sang dosen kembali memastikan dengan menyebutkan namanya lebih keras, "kau Jung Jeongguk?"

Mau tidak mau Jeongguk menatap sang dosen dan mengangkat tangan kanannya, "ya, itu saya," Ujarnya.

Jeongguk kemudian menoleh ke arah tempat Tae Hyung dan ternyata sedari tadi Tae Hyung tengah menatap dirinya. Yang bisa dilakukan Jeongguk saat itu, hanya tersenyum lebar seperti orang bodoh dan kembali membalikkan badannya menghadap Ke arah depan.

**

"That's it! that's it! That's it!!" Ujar Mi Rae ketika kelas mereka telah usai. Seperti biasa, mereka akan duduk di kantin sambil menunggu kelas berikutnya.

"Habislah kau! Ya ampun, bahkan meskipun kamu perempuan, kamu tidak akan bia lolos dari kemarahannya! Kau benar-benar habis!" Ujar Mi Rae sambil menyimpan buku miliknya di atas meja, begitu pula dengan Jeongguk. Mereka berdua lalu duduk di kursi tersebut, kemudian mengeluarkan kotak bekal makan masing-masing.

"Hi Te Hyung!"

"Halo Tae Hyung!"

Suara orang-orang di belakang Jeongguk dan Mi Rae yang menyapa Tae Hyung membuat keduanya menegang, bahkan kini keduanya duduk dengan posisi yang tegak.

"Jangan menatapnya, jangan menatapnya!" Ujar Jeongguk ketika melihat Mi rae yang menolehkan kepalanya ke arah belakang.

"Dia sudah menatap kita...." Ujar Mi Rae sambil kembali menengokan kepalanya ke depan.

Jeongguk lalu menghela nafas lelah, kemudian dia bertanya dengan suara pelan, "sekarang di mana posisinya?"

Mi Rae memakan satu gigitan sandwich miliknya, kemudian menolehkan kepalanya dan melihat Tae Hyung yang berdiri di depan telepon umum yang berada tak jauh dari meja mereka.

"Dia sedang berada di telpon umum." Ujar Mi Rae.

Jeongguk lalu semakin menegakkan tubuhnya, "ayo kita pergi dari sini!" Ajaknnya pada Mi Rae.

"Ah waee.. Aku bahkan baru makan sedikit bekal milikku." Tolak Mi Rae dengan sedikit merengek.

"Kita hanya pindah tempat saja, ayo cepat!" Ajak Jeongguk lagi.

"Tapi aku sudah sangat lapar.." Ujar Mi Rae.

"Mi Rae-yaa..." Ujar Jeongguk dengan sedikit memelas.

Kemudian beeper milik Jeongguk yang di simpan di atas meja berbunyi. Jeongguk lalu melihat pesan dari beeper miliknya, 'bee, please talk to me' isi pesan dari beeper itu. Kemudian Jeongguk dengan ragu menoleh ke arah Tae Hyung sambil sedikit menyembunyikan dirinya di balik badan Mi Rae.

Saat sepenuhnya Jeongguk menatap ke arah Tae Hyung, ternyata lelaki itu pun tengah berdiri sambil menghadap sepenuhnya ke arahnya. Pandangan mata mereka bertemu, Jeongguk lagi-lagi hanya bisa tersenyum menampilkan giginya yang rapi. Lalu beeper milknya kembali berbunyi.
Dengan buru-buru, Jeongguk dan Mi Rae mengambil barang-barang mereka di atas meja dan hendak pergi dari sana. Namun karena terburu-buru, mereka malah saling menabrak satu sama lain dan membuat barang-barang di tangan mereka jatuh.

Jeongguk lalu menyimpan kembali beeper milknya di atas meja dan segera membantu Mi Rae merapikan kembali barang-barangnya yang berserakan. Namun ketika mereka tengah sibuk mengumpulkan barang-barang yang jatuh, beeper miliknya berbunyi lagi. Jeongguk lalu menatap horor pada beeper miliknya yang berbunyi.

Kemudian seseorang mengambil beeper itu dan seketika membuat Jeongguk berdiri dan hendak merebut kembali beeper miliknya.

Kim Tae Hyung, orang yang mengambil beeper miliknya itu kini sedang membaca isi pesan di beeper Jeongguk.

"Bagaimana bisa kau melakukan ini padaku?!" Ujar Tae Hyung sambil melangkahkan kakinya mendekati Jeongguk.

"Kau membuatku terlihat seperti orang bodoh, menunggu seuatu yang sia-sia?!" Ujarnya lagi sambil terus melangkah membuat Jeongguk terpojok pada tembok tihang di belakangnya.

"Itu karena... Karena... Karena-"

Ucapan Jeongguk terpotong ketika dengan tiba-tiba Tae Hyung mencium bibirnya di depan seluruh mahasiswa yang sedang berada si kampus.

**

"Aaaaa!!!! Dan itu adalah ciuman pertama bibiku dalam hidupnya!" Ujar Beom Gyu lalu tersenyum ketika mengingat kembali cerita tentang bibinya.

Di sampingnya, Yeon Jun menatap dengan dahinya yang mengerut tidak suka.

"Bagaimana bisa beeper milik ibuku ada pada bibimu?" Tanya Yeon Jun masih dengan kerutan di dahinya karena dia tidak suka mendengar cerita tadi.

"Hey, enak saja! Itu beeper milik bibiku!" Jawab Beom Gyu.

"Lalu kenapa bibimu bisa menerima pesan dari ayahku?" Tanya Yeon Jun.

"Setauku, setelah hubungan ayah dan ibumu berakhir, ibu mu mengganti beeper miliknya kemudian ayahmu meminta nomor beeper baru ibumu, tetapi dia malah memberikan nomor beeper bibiku, mengingat nama mereka yang sama." Jelas Beom Gyu.

Yeon Jun lalu memalingkan wajahnya sambil bergumam, "stupid!"

Beom Gyu yang mendengar itu tentu tidak setuju, dia lalu menyanggah ucapan yeon Jun tadi, "of course not! It's call destiny, meant to be. So romantic."

Yeon Jun semakin menatap tidak suka pada ucapan wanita di sampingnya itu, "kau bilang romantis? Ibuku menderita dan kau bilang romantis?"

"Hey, bibiku lebih menderita!" Kata Beom Gyu.

"Dia dicium, dan kau mengatakan bibimu menderita?!" Ujar Yeon Jun.

"Hey, kau bahkan tidak tau alasan mengapa ayahmu mencium bibiku!" Kata Beom Gyu, kemudian dia kembali menceritakan kisah sang bibi dengan Kim Tae Hyung.

Bersambung

**

Buat kalian yang belum tau, beeper yang Jeongguk pake ini yang kayak gambar di bawah yoww, di part sebelum nya aku lupa cantumin gambarnya, so here this is! !

Jangan lupa vote dan comment ya guyss!!😉

Jangan lupa vote dan comment ya guyss!!😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
dating with the bad doyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang